PT Equity World | Bursa Asia Dibuka Loyo Gaes! Straits Times Singapura Galau
PT Equity World | Mayoritas bursa saham Asia dibuka melemah pada perdagangan Kamis (27/5/2021), jelang rilis data keuntungan industri China periode April 2021. Data perdagangan mencatat, indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,33%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,58%, dan Shanghai Composite China turun 0,33%. Sedangkan untuk KOSPI Korea Selatan dibuka naik tipis 0,08%. Namun sekitar pukul 08:30 WIB, KOSPI melemah 0,61%. Hal sama juga terjadi di Straits Times Singapura, di mana indeks saham Negeri Singa dibuka melemah 0,26%. Namun selang 30 menit setelah dibuka, indeks saham Negeri Singa tersebut berhasil menguat tipis 0,1%. China diperkirakan akan melaporkan data keuntungan industrinya pada periode April tahun ini sekitar pukul 09:30 pagi waktu setempat atau pukul 08:30 WIB. Sementara itu dari Negeri Ginseng, bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BoK) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 0,5% pada April tahun ini. Bursa Saham Asia Lesu Menanti Data Ekonomi China | PT Equity World Dari sisi korporasi, investor akan mengamati saham Xiaomi di Hong Kong, setelah pembuat smartphone ternama di China tersebut melaporkan kenaikan laba kuartal I-2021 hampir 55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 pada Rabu (26/5/2021) kemarin. Beralih ke Amerika Serikat (AS), Tiga indeks acuan pasar modal Amerika Serikat berhasil ditutup hijau pada penutupan perdagangan dini hari tadi waktu Indonesia, pasca pembukaan kembali ekonomi Paman Sam seiring dengan suksesnya vaksinasi di negara tersebut. Indeks Dow Jones naik tipis 0,03%, Indeks S&P juga berhasil terapresiasi 0,19%, sedangkan indeks Nasdaq yang kaya akan konstituen emiten teknologi naik paling kencang dengan penguatan 0,59%. Optimisme pembukaan kembali ekonomi di AS mengemuka setelah angka harian kasus baru virus corona (Covid-19) turun ke bawah 25.000 dan nyaris separuh penduduk AS menerima suntikan vaksinasi minimal 1 dosis. Melesatnya bursa saham Paman Sam terjadi seiring dengan pembukaan kembali ekonomi AS dimana permintaan yang sebelumnya tertahan akibat adanya pandemi akan menggenjot pengeluaran konsumsi dan menggerakkan ekonomi AS. Bahkan menurut analis dari Well Fargo, salah satu bank terbesar di AS, perekonomian Paman Sam akan mampu tumbuh 7% tahun ini. Ketakutan akan inflasi yang akan terus meningkat dan menyebabkan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terpaksa menurunkan suku bunga juga ditenangkan oleh salah satu petinggi The Fed di bidang supervisi yakni Randal Quarles yang mengatakan siap bernegosiasi tentang akan terjadi pengurangan dukungan dari bank sentral. Sebelumnya beberapa petinggi The Fed sudah berkomentar mengenai tingginya inflasi di AS dan sudah siap melakukan transisi apabila inflasi melaju terlalu kencang sehingga ada bisik-bisik mengenai bank sentral Paman Sam akan melakukan tapering pembelian obligasi dan kenaikan suku bunga. Di lain sisi, Investor juga bakal memantau kebijakan dan perkembangan terbaru seputar belanja infrastruktur AS yang akan mendorong aktivitas ekonomi. Anggota Senat dari kubu Republik berencana memberikan penawaran program infrastruktur ke Presiden Joe Biden senilai US$ 1 triliun.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |