Equity World | Kubur Mimpi UEA, Qatar Tantang Jepang di Final Piala Asia 2019
Equity World | Qatar mencatat sejarah dengan menembus final Piala Asia untuk kali pertama sepanjang sejarah. Mereka mengalahkan tuan rumah Uni Emirat Arab (UEA) 4-0 pada semifinal edisi 2019 di Mohammed bin Zayed Stadium, Selasa (29/1/2019). Pada partisipasi ke-10 di Piala Asia, Qatar mencoba merebut gelar saat menghadapi juara empat kali Jepang. Final tersebut berlangsung di Zayed Sports City Stadium, Jumat (1/2/2019). Boualem Khoukhi membuka keunggulan Qatar pada menit ke-22. Almoez Ali ('37), Hassan Al Haidos ('81) dan Hamid Ismail ('90+4) lalu melengkapi pesta mereka. Di sisi lain, hasil ini mengubur mimpi UEA mengulang capaian pada Piala Asia 1996. Ketika itu mereka juga menjadi penyelenggara dan mencapai laga puncak. Namun, UEA harus mengakui keunggulan Arab Saudi melalui adu penalti. Kedua tim memulai laga dengan gugup. Qatar kemudian mengancam melalui Salem Al-Hajri yang usahanya masih bisa dihalau kiper Khalid Eisa. Tekanan Qatar memimpin setelah tendangan Boualem Khoukhi tidak mampu diantisipasi Khalid Eisa. UEA membalas dengan tandukan Ismail Al Hammadi dan Ali Mabkhout. Namun, tuan rumah justru makin tertinggal dengan Almoez Ali mengukuhkan posisinya sebagai top skorer turnamen. Dia mencetak gol kedelapan pada ajang kali ini. Gol tersebut memancing kemarahan pendukung. Mereka melempar sendal dan alas kaki ke lapangan. Dituntut bangkit, UEA coba menekan sejak awal babak kedua. Ali Ahmed Mabkhout sempat mengancam. Meski begitu, mereka gagal menciptakan peluang berarti. Frustasi pasukan Alberto Zaccheroni meningkat seiring bergulirnya waktu. Di akhir pertandingan, gawang UEA akhirnya dijebol gol indah Hassan Al Haidos. Nestapa tuan UEA lengkap menyusul kartu merah bagi Ismail Ahmed. Wasit mengusirnya karena aksi menyikut lawan tertangkat video assistant referee. Qatar lalu mendapat gol tambahan berkat kontribusi Hamid Ismail. Masih Ragu Gejala DBD atau Bukan? Begini Curhatan Mereka yang Pernah Kena | Equity World Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World Susunan Pemain Qatar: Saad Al Sheeb, Boualem Khoukhi, Assim Madibo, Ro-Ro (Tameem Al Muhaza 90), Abdelkarim Hassan, Tarek Salman, Salem Al-Hajri, Hassan Al-Haydos, Karim Boudiaf, Akram Afif (Hamid Ismail 90), Almoez Ali (Ahmed Alaaeldin 86) Uni Emirat Arab: Khalid Eisa, Ismail Ahmed, Fares Juma Al Saadi, Khamis Esmaeel, Walid Abbas, Ismail Al Hammadi (Ahmed Khalil 51), Ali Salmeen, Saif Rashid (Mohammed Abdulrahman 70), Amer Abdulrahman (Ismail Matar 46), Bandar Al-Ahbabi, Ali Mabkhout Equity World
0 Comments
Equity World | Masuk Radar Chelsea, Rakitic Masih Betah di Barcelona
Equity World | Gelandang Kroasia, Ivan Rakitic, mengaku betah main di Barcelona. Ia pun ingin selama mungkin membela raksasa La Liga tersebut. Chelsea dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan memboyong Rakitic pada musim panas mendatang. Saat ini, mereka membutuhkan tambahan gelandang. Hal tersebut tak lepas dari hengkangnya Cesc Fabregas ke AS Monaco pada bursa transfer musim dingin ini. Meski demikian, sang pemain sepertinya tak tertarik meninggalkan Barcelona. Ia bahkan berharap bisa memperpanjang kontraknya yang akan berakhir pada 2021. “Aku ingin berada di sini dan, jika aku dapat memperpanjang kontrak, aku akan berada di sini selama bertahun-tahun. Aku sangat senang di sini, semua orang tahu itu, terutama Presiden Barcelona. Aku tidak harus mengatakan apa pun," kata Rakitic di Soccerway. Barcelona akan kedatangan Frenkie de Jong di akhir musim nanti. Meski demikian, Rakitic tak takut bersaing dengan pria asal Belanda itu. Coutinho Sudah Sadar Tak Cocok Bermain di Barcelona | Equity World Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World “Orang-orang yang mengenalku tahu bahwa aku hanya ingin bermain. Aku akan menghadapi semua tantangan dengan tenang dan dengan banyak keinginan." “Aku berusia 30 tahun dan ini saat terbaik dalam karierku. Aku ingin menikmati sepak bola dan berada lama di Barcelona. Tapi pertama-tama, aku ingin menikmati musim yang hebat dan memenangkan banyak gelar,” Rakitic menambahkan. Statistik Rakitic Rakitic sendiri musim ini sudah membela Barcelona dalam 30 pertandingan musim ini. Ia juga menyumbangkan tiga gol dan enam assist. Equity World Equity World | Pernah Sukses Besar, Rossi Menyesal Tinggalkan Honda?
Equity World | Valentino Rossi pernah mengukir prestasi gemilang bersama Honda. Prestasi itu diraihnya pada awal karier antara tahun 2000 hingga 2003. Tak tanggung-tanggung, Rossi pun langsung menggebrak di tahun kedua bersama Honda. Dia sukses menjadi juara di 2001, disusul 2002 dan 2003. Di tengah kesuksesannya itu, Rossi malah memutuskan untuk pindah dan gabung dengan rival Yamaha. Apakah Rossi menyesal sudah meninggalkan Honda? Rossi mengaku sama sekali tak menyesali keputusannya meninggalkan Repsol Honda pada akhir 2003 silam. Dalam acara bincang-bincang 'Che Tempo Che Fa' bersama Fabio Fazio di Rai 1, The Doctor menyatakan bahwa ia justru mendapat banyak 'berkah' dengan hijrah ke Yamaha. Saat pindah ke Yamaha, tim berlogo garpu tala itu sedang terpuruk. Rossi diharapkan bisa membawa Yamaha kembali juara yang terakhir kali direbut 1992 bersama Wayne Rainey. Keputusan ini membuat Rossi mendapat cibiran dari banyak orang, namun ia justru sukses memenangi balapan pertamanya bersama Yamaha, yakni di Sirkuit Welkom, Afrika Selatan pada 2004. Tak hanya itu, ia juga langsung sukses merebut dua gelar dunia secara beruntun. "Afrika Selatan adalah kemenangan paling indah, momen bersejarah dalam karier saya, mengingat beberapa bulan sebelumnya saya pergi dari Honda," kata Rossi. "Bahkan, motor yang saya pakai kala itu kini ada di kamar tidur saya. Satu motor lagi ada di kantor VR46, satu lagi di garasi dan di ruang keluarga rumah saya. Saya menyimpan semua motor saya. Mereka sudah melakukan banyak hal untuk saya," ujarnya. Lawan Home United, Persija Adaptasi dengan Lapangan Sintetis | Equity World Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World Andai Tak Tinggalkan Repsol Honda Rossi pun menyatakan bahwa keputusan meninggalkan Repsol Honda bukanlah keputusan mudah. Ia yakin dirinya bisa meraih lebih banyak gelar dunia andai bertahan, namun membenahi dan membawa Yamaha kembali ke puncak merupakan tantangan yang menarik. "Saya sangat bangga atas apa yang saya lakukan pada 2004. Tadinya saya membela Honda, dan bersama mereka saya bisa meraih gelar dunia selama bertahun-tahun. Tapi saya akhirnya memutuskan pindah ke Yamaha. Inilah yang membuat karier saya terasa lebih berarti," ungkap rider berusia 39 tahun ini. Equity World Equity World | Laga AC Milan Jadi Pemicu Kemenangan Juventus
Equity World | Juventus menang tipis 2-1 atas Lazio pada pekan ke-21 Serie A, di Stadion Olimpico, Roma, Senin (28/1/2019) dini hari WIB. Bianconeri meraih tiga poin berkat gol Cristiano Ronaldo. Kemenangan ini membuat Juventus belum terkalahkan di Serie A musim ini. Mereka kini makin kukuh di puncak klasemen dengan 59 poin. Meski begitu, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, masih menyebut kinerja timnya sangat buruk. Tapi, ia juga mengakui salah menempatkan pemain. "Aku meletakkan Emre Can di posisi yang sulit," kata Allegri. “Ini adalah tanggung jawab saya, ketika saya mencoba bermain dengan Emre Can di depan pertahanan dan itu adalah kesalahan. Dia belum menentukan waktu yang tepat, jadi saya menempatkannya pada posisi yang sangat sulit," kata pelatih Juventus itu, kepada Sky Sport Italia. Pada bagian lain Allegri sempat mengulas jalannya pertandingan. Mantan pelatih AC Milan ini juga mengakui awalnya timnya sempat mengalami kesulitan. “Kami tidak melakukannya dengan baik untuk babak pertama, tetapi setengah jam terakhir saya pikir lebih baik." Harga Smartphone Mahal, Ini Kata Huawei | Equity World Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World Kemenangan Penting "Di babak pertama, saya memberi tahu para pemain untuk melewatinya dengan lebih bersih, tidak membuat banyak kesalahan tergesa-gesa,” kata sang pelatih Juventus kepada Sky Sport Italia. “Kami tahu penting untuk menang setelah Napoli bermain imbang dengan Milan. Saya memberi tahu para pemain bahwa kemenangan akan menjadi langkah maju, bahkan jika kami tidak bermain sebaik itu," ujar Allegri. Equity World PT Equityworld | Kurus Tapi Malas Gerak? Awas Risiko Sakit Jantung Tetap Mengintai
PT Equityworld | Memiliki tubuh yang kurus belum tentu sehat. Kalau kamu malas bergerak dan jarang olahraga risiko untuk terserang penyakit tetap ada seperti dibuktikan studi terbaru oleh para peneliti dari University of Florida. Pemimpin studi Arch Mainous mengatakan bahwa orang dengan berat badan normal yang lebih sering duduk diam, risikonya untuk sakit jantung bisa sama seperti orang gemuk. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri merekomendasikan olahraga minimal 150 menit per minggu. "Punya berat badan normal saja tidak cukup untuk jadi sehat. Hal ini penting disadari pasien karena mereka mungkin mendapat rasa aman palsu setelah melihat angka di timbangan," kata Arch seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/1/2019). "Gaya hidup yang malas-malasan dapat menghilangkan keuntungan dari berat badan sehat dengan meningkatkan risiko sakit jantung hampir sama dengan orang-orang gemuk," lanjutnya. China Akui Ilmuwan yang Ciptakan Bayi Rekayasa Genetik Bertindak Ilegal | PT Equityworld Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld Melihat data dari responden sehat berusia 40-79 dengan berat badan campuran diketahui bahwa sekitar 35 persennya berisiko sakit jantung. Nah ketika responden dipisah menjadi per kelompok berat badan, sekitar 30 persen anggota dengan berat badan sehat diketahui berisiko serangan jantung. Sementara itu mereka yang memiliki berat badan sehat dan memenuhi rekomendasi aktivitas fisik risiko sakit jantungnya berkurang hingga 58 persen. PT Equityworld |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |