0 Comments
Equityworld Futures | Harga emas mencapai level tertinggi satu bulan pada hari Selasa (28/12) karena tanda-tanda kenaikan inflasi baru-baru ini mendukung permintaan. Meskipun logam mulia melepaskan beberapa kenaikan awal karena penguatan dolar AS.
Melansir Reuters, harga emas spot terakhir naik 0,1% pada US$1.811,77 per ons troi pada 12:37 malam EDT (1737 GMT), setelah mencapai level tertinggi sejak 22 November di US$1.820. Sementara, harga emas berjangka AS naik 0,2% menjadi US$1.811,70. Ada Kabar Positif Omicron, tapi Bursa Asia Kok Loyo? | Equityworld Futures Kurangnya kenaikan imbal hasil obligasi dan membangun tekanan inflasi merupakan faktor pendukung untuk pasar emas, kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures. "Tren yang sedang berlangsung (untuk emas) tetap sideways ke lebih tinggi dalam waktu dekat dan kami percaya bahwa tren ini berasal dari kelanjutan tekanan inflasi yang kami lihat akan terjadi di pasar." Dolar AS naik 0,1% terhadap sekeranjang mata uang lainnya, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang non-AS. Sementara harga emas diperkirakan akan tetap berada di sekitar level saat ini awal tahun depan, kenaikan suku bunga AS dan penurunan inflasi dapat menekan harga, kata analis UBS Giovanni Staunovo, memperkirakan logam tersebut akan berakhir 2022 di sekitar US$1.650 per ounce. Keuntungan Bullion juga dibatasi oleh kenaikan ekuitas AS, dengan pembukaan S&P 500 pada rekor tertinggi karena investor tetap tak tergoyahkan oleh gangguan perjalanan yang didorong oleh Omicron dan penutupan toko. “Meskipun ada kekhawatiran atas varian Omicron, permintaan investasi (untuk emas) cukup datar. Jadi, ini hanya reli akhir tahun karena masih ada beberapa sentimen risk-on,” kata Jigar Trivedi, analis komoditas di pialang Anand Rathi Shares yang berbasis di Mumbai. Di tempat lain, harga perak naik 0,3% menjadi US$23,10 per ons troi dan platinum naik 0,9% menjadi US$979.54. Palladium naik 1,9% menjadi US$2.007.36, setelah menyentuh puncak lebih dari satu bulan di US$2.019 di awal sesi. Equityworld Futures | Bursa saham Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Rabu (29/12) pagi karena investor menilai dampak dari varian Covid-19 Omicron.
Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,11% pada awal perdagangan dan indeks Topix juga turun secara fraksional. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,71%. Harga Emas Dunia Sentuh Posisi Tertinggi dalam Sebulan | Equityworld Futures Saham Australia, yang kembali diperdagangkan setelah liburan pada hari Senin dan Selasa, naik karena S&P/ASX 200 melonjak 1,08%. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,1% lebih tinggi. Investor di Asia-Pasifik terus memantau perkembangan seputar varian Omicron. Sebuah studi dari Afrika Selatan menemukan respon imun orang yang terinfeksi varian Covid Omicron tampaknya meningkatkan perlindungan terhadap delta lebih dari empat kali lipat dan bisa menggantikannya. Semalam di Amerika Serikat, S&P 500 turun 0,1% menjadi 4.786,35, jatuh dari rekor penutupan yang terlihat pada hari Senin. Nasdaq Composite juga turun 0,56% menjadi 15.781,72. Sementara, Dow Jones Industrial Average naik 95,83 poin menjadi 36.398,21. Di tempat lain, indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96,202 setelah pemantulan baru-baru ini dari sekitar 96. Yen Jepang diperdagangkan pada 114,77 per dolar, masih lebih lemah dari level di bawah 114,5 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Dolar Australia berpindah tangan pada US$0,7231 menyusul penurunan baru-baru ini dari atas US$0,725. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |