Equity World | Emas Berjangka Berakhir Tertekan
Equity World | Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Hal itu terjadi karena investor merealisasikan keuntungannya setelah harga logam mulia naik selama tiga sesi sebelumnya. Mengutip Antara, Selasa, 30 April 2019, para pelaku pasar juga menunggu hasil pertemuan dua hari kebijakan Federal Reserve dan data pekerjaan utama Amerika Serikat pada pekan ini. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, turun USD7,3 atau 0,57 persen, menjadi menetap di USD1.281,5 per ons. Beberapa penguatan di pasar saham Wall Street juga mengurangi minat para investor terhadap aset-aset safe haven seperti emas. Pada pukul 17.40 GMT, indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 11,06 poin atau 0,04 persen. Indeks S&P 500 naik 3,15 poin atau 0,11 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq naik 15,46 poin atau 0,19 persen. Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang meningkat, investor dapat berhenti membeli aset safe haven seperti emas, karena lebih memilih aset-aset berisiko. Namun penurunan emas lebih lanjut agak tertahan oleh pelemahan dolar AS pada perdagangan Senin 29 April. Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,15 persen menjadi 97,8560 pada pukul 19.00 GMT. Emas dan USD biasanya bergerak berlawanan arah. Jika USD turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam USD menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Pada akhir pekan lalu, emas berjangka memperpanjang kenaikannya untuk hari ketiga berturut-turut didukung oleh pelemahan USD. Wall Street Menguat Tipis Jelang Rapat The Fed & Rilis Apple | Equity World Equity World Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun sebanyak 15,5 sen AS atau 1,03 persen, menjadi USD14,933 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Juli turun sebanyak USD2,3 atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada USD901,3 per ons. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average naik 11,06 poin atau 0,04 persen, menjadi ditutup di 26.554,39 poin. Indeks S&P 500 bertambah 3,15 poin atau 0,11 persen, menjadi berakhir di 2.943,03 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup meningkat 15,46 poin atau 0,19 persen, menjadi 8.161,85 poin. Dari 11 sektor utama S&P 500, sektor keuangan dan komunikasi berkinerja paling baik sementara real estat dan utilitas berkinerja buruk. Sekitar 150 perusahaan S&P 500 dijadwalkan akan melaporkan hasil kuartalan mereka minggu ini, termasuk raksasa teknologi Amerika Serikat Apple dan Qualcomm.
0 Comments
Equity World | Hari Ini, Emas Antam Ditransaksikan Rp 664.000 per Gram
Equity World | Logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dijual seharga Rp 664.000 /gram pada perdagangan hari ini, Senin (29/4/2019). Harga ini turun sebanyak Rp. 500 dari posisi sebelumnya di Rp. 664.500. Harga buyback atau pembelian kembali stagnan di level Rp. 586.000/gram. Itu artinya bila Anda menjual emas, Antam akan membelinya dengan nilai tersebut. Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Bawa NPWP untuk mendapatkan potongan pajak lebih rendah sebanyak 0,45 persen. Equity World Awal Pekan, Harga Emas Antam Turun 500 per Gram | Equity World Berikut rincian harganya, seperti dikutip Tribunnews.com dari situs logammulia.com di market Butik Emas LM Pulogadung Jakarta: - 1 gram Rp 664.000 - 5 gram Rp 3.140.000 - 10 gram Rp 6.215.000 - 25 gram Rp 15.430.000 - 50 gram Rp 31.185.000 - 100 gram Rp 61.500.000 - 250 gram Rp 153.500.000 - 500 gram Rp 306.800.000 - 1.000 gram Rp 613.600.000. Equity World | Pelaku Pasar Defensif, Bursa Saham Asia Kompak Jatuh
Equity World | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan hari ini, Kamis (25/4/2019) di zona merah. Indeks Shanghai jatuh 2,43%, indeks Hang Seng amblas 0,86%, indeks Straits Times koreksi 0,36%, dan indeks Kospi terjun 0,48%. Perang dagang menjadi salah satu faktor yang membuat bursa saham Benua Kuning terkoreksi. Pelaku pasar memasang mode defensif sembari menantikan negosiasi dagang AS-China. Pada 30 April mendatang, delegasi AS akan bertandang ke Beijing guna menggelar negosiasi dagang lanjutan dengan China. Dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Selasa (23/4/2019) malam waktu setempat atau Rabu (23/4/2019) pagi waktu Indonesia, Gedung Putih mengatakan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS. Walaupun digelarnya negosiasi merupakan suatu pertanda yang baik, namun kesepakatan dagang belum tentu bisa dicapai. Dalam pertemuan pekan depan, isu-isu krusial seperti pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa akan kembali dibahas. Kemudian, ribut-ribut AS dengan Uni Eropa di bidang perdagangan masih membebani kinerja bursa saham regional. . Anjlok 1% & Terburuk di Asia, Ada Apa dengan IHSG? | Equity World Equity World Melalui sebuah cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kegeramannya kepada Uni Eropa seiring dengan anjloknya laba bersih pabrikan motor Harley Davidson pada kuartal-I 2019 yang nyaris mencapai 27%. Harley Davidson mengatakan bahwa menurunnya permintaan, biaya impor bahan baku yang lebih tinggi (karena bea masuk yang dikenakan AS), dan bea masuk yang dikenakan Uni Eropa terhadap produk perusahaan merupakan 3 faktor utama yang membebani bottom line mereka. "Sangat tidak adil bagi AS. Kami akan membalas!" tegas Trump pada tanggal 23 April. Terakhir, rilis data ekonomi yang mengecewakan ikut memantik aksi jual di bursa saham Asia. Pada hari ini, pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi Korea Selatan periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 1,8% YoY, jauh lebih rendah ketimbang konsensus yang sebesar 2,5% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Equity World | Anjlok 1% & Terburuk di Asia, Ada Apa dengan IHSG?
Equity World | Mengawali perdagangan dengan pelemahan sebesar 0,37%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh hingga 1,01% per akhir sesi 1 ke level 6.382,77. Sejatinya, mayoritas indeks saham kawasan Asia lainnya juga melemah. Namun, koreksi yang dialami IHSG menjadi yang terdalam. Bursa saham Benua Kuning mengekor jejak Wall Street. Pada penutupan perdagangan kemarin (24/4/2019), indeks Dow Jones dan S&P 500 sama-sama ditutup melemah 0,22%, sementara indeks Nasdaq Composite jatuh 0,23%. Aksi ambil untung melanda Wall Street. Maklum, pada penutupan perdagangan hari Selasa (23/4/2019), indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite berada di posisi tertinggi sepanjang masa. Lebih lanjut, rilis data ekonomi yang mengecewakan ikut memantik aksi jual di bursa saham Asia. Pada hari ini, pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi Korea Selatan periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 1,8% YoY, jauh lebih rendah ketimbang konsensus yang sebesar 2,5% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Terakhir, ribut-ribut AS dengan Uni Eropa di bidang perdagangan masih membebani kinerja bursa saham regional. Melalui sebuah cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kegeramannya kepada Uni Eropa seiring dengan anjloknya laba bersih pabrikan motor Harley Davidson pada kuartal-I 2019 yang nyaris mencapai 27%. Harley Davidson mengatakan bahwa menurunnya permintaan, biaya impor bahan baku yang lebih tinggi (karena bea masuk yang dikenakan AS), dan bea masuk yang dikenakan Uni Eropa terhadap produk perusahaan merupakan 3 faktor utama yang membebani bottom line mereka. Facebook & 3M Bikin Wall Street Ditutup Galau | Equity World Equity World "Sangat tidak adil bagi AS. Kami akan membalas!" tegas Trump. Lantas, perang dagang AS-Uni Eropa kian menjadi sebuah keniscayaan. Pasalnya, ancam-mengancam mengenakan bea masuk bukan kali ini saja terjadi. Beberapa waktu yang lalu, Trump mengungkapkan rencana untuk memberlakukan bea masuk bagi impor produk Uni Eropa senilai US$ 11 miliar. Rencana tersebut dilandasi oleh kekesalannya yang menuding bahwa Uni Eropa memberikan subsidi yang kelewat besar kepada Airbus, yang dinilainya sebagai praktik persaingan tidak sehat. Equityworld Futures | Jelang Pengumuman Rapat BOJ, Bursa Jepang Melemah
Equityworld Futures | Indeks utama bursa Jepang dibuka melemah, Kamis (25/4/2019), karena para investor memilih menantikan hasil rapat bank sentral Bank of Japan (BOJ) yang akan diumumkan hari ini. Indeks acuan Nikkei 225 terkoreksi 0,11% sementara indeks Topix mampu naik tipis 0,01% di awal perdagangan, AFP melaporkan. Sebanyak 48 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan BOJ akan menggelontorkan stimulus moneter tahun ini. Bahkan tiga dari 48 ekonom itu memprediksi pengumuman stimulus tersebut akan dilakukan Kamis. Meski kemungkinan BOJ menggelontorkan stimulus moneter besok masih sangat kecil, namun jika ada indikasi kuat akan dilakukan di tahun ini, besar kemungkinan bursa saham dunia, khususnya Jepang, akan kembali menguat. Equityworld Futures Disengat Perang Dagang AS-UE, Bursa Saham Asia Terkoreksi | Equityworld Futures Dini hari tadi, Wall Street berbalik melemah setelah mencatatkan reli sehari sebelumnya. Dow Jones Industrial Average melemah 0,22%, S&P 500 juga terkoreksi 0,22%, sementara Nasdaq Composite kehilangan 0,23% di akhir perdagangan. Saham perusahaan alat berat Caterpillar anjlok 3% meski melaporkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan. Ini karena CFO raksasa industri itu memperingatkan kemungkinan perlambatan pada bisnisnya di China akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |