Equityworld Futures | HSBC Turunkan Peringkat Saham di Dua Pusat Aktivitas Keuangan Asia
Equityworld Futures | HSBC menurunkan peringkat saham di Singapura dan Hong Kong karena menilai dua pusat keuangan utama Asia itu menghadapi risiko pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat tahun ini. Laporan bank terbesar di Eropa itu, Selasa lalu menurunkan penilaiannya terhadap saham Singapura menjadi "netral" dari "overweight", dan menurunkan ekuitas Hong Kong dari "netral" menjadi "underweight." Kedua negara itu merupakan basis utama bagi lembaga keuangan dan bisnis global yang mencari peluang meraup untung di Asia. Bursa saham Singapura dan Hong Kong mencatatkan kenaikan pada tahun ini, setelah mengalamai penurunan pada tahun 2018. Sepanjang tahun ini, indeks Straits Times telah bergerak 4,22 persen lebih tinggi, sementara indeks Hang Seng melonjak 11,15 persen pada periode yang sama. Tetapi menurut HSBC , sifat negara itu yang kecil dan terbuka membuat perekonomiannya sangat terekspos pada ayunan di lingkungan global. HSBC menilai sektor-sektor ekonomi Singapura yang fokus pada pasar domestik terbukti telah gagal mengangkat perekonomian, dan pada gilirannya akan membatasi jumlah perusahaan yang dapat bertumbuh. Kondisi itulah yang kini dihadapi Singapura, meskipun bursa sahamnya menawarkan penilaian yang menarik dan hasil tertinggi ketiga di Asia, atau sekitar 4,8 persen. Saham Produsen Kertas Ambruk, IHSG Melemah Sendirian di Asia | Equityworld Futures Equityworld Futures "Pertumbuhannya tidak menyenangkan," tulis analis HSBC dalam laporan itu. "Secara keseluruhan, kami menemukan pasar lain yang menawarkan proposisi yang lebih menarik daripada Singapura, jadi kami memindahkan sikap kami ke netral," imbuh mereka seperti dikutip CNBC , Kamis (28/3). Analisis HSBC terhadap Hongkong lebih bearish lagi, dengan mengatakan bahwa kondisi bisnis di wilayah administrasi khusus China itu terbebani oleh "permintaan yang lemah dari China, memperlambat pertumbuhan global, dan ketidakpastian seputar perang tarif." "Dengan latar belakang ini, kami terus mengurangi kegiatan pembelian dan perekrutan mereka," papar HSBC . Bank asal Inggris itu mempertahankan rekomendasi "overweight" terhadap bursa saham China, India dan Filipina, dan berpendapat bahwa valuasi saham di negara-negara itu masih terbilang rendah. Mereka mengharapkan kebijakan moneter di negara-negara itu akan bergeser menjadi lebih longgar, yang biasanya disukai perusahaan investasi dan pelaku bursa saham lainnya.
0 Comments
Equityworld Futures | Emas Kembali Turun Akibat Penguatan Dolar
Equityworld Futures | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB (28/3/2019), karena penguatan dolar AS. Emas untuk pengiriman April yang paling aktif, turun US$ 4,6 atau 0,35 persen, menjadi US$ 1.310,40 per ounce. Perak untuk pengiriman Mei turun 13,1 sen AS atau 0,85 persen menjadi US$ 15,298 per ounce. Sementara platinum untuk pengiriman Juli turun US$ 3,20 atau 0,37 persen, menjadi US$ 862,20 per ounce. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terus menguat pada Rabu (27/3/2019). Indeks naik 0,02 persen menjadi 96,80 pada pukul 17.17 GMT, tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas. Jika dolar AS menguat maka emas yang dihargai dalam dolar AS biasanya tertekan karena menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya. "Beberapa aksi ambil untung juga menekan logam mulia, yang telah meningkat signifikan sejak pekan lalu di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia," kata pengamat pasar. Harga Emas Turun Lagi, Kena Sikat Dolar AS | Equityworld Futures Sementara itu, indeks-indeks utama saham Wall Street menderita kerugian pada perdagangan Rabu, menahan kejatuhan emas lebih lanjut. Saham-saham AS turun karena imbal hasil obligasi AS turun lagi dan inversi yang berkepanjangan dalam kurva imbal hasil memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 32,14 poin atau 0,13 persen menjadi 25.625,59 poin, indeks S&P 500 kehilangan 13,09 poin atau 0,46 persen menjadi 2.805,37 poin dan indeks Komposit Nasdaq turun 48,15 poin atau 0,63 persen menjadi 7.643,38 poin. Equityworld Futures Equityworld Futures | Emas berjangka naik ditopang penurunan dolar dan ekuitas AS
Equityworld Futures | Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena indeks dolar dan ekuitas AS turun di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan. Sejak pekan lalu, data ekonomi suram dari negara-negara Eropa utama dan prospek berhati-hati Federal Reserve AS untuk ekonomi AS, telah menyebabkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,07 persen menjadi 25.484,76 poin pada pukul 17.41 GMT pada Senin (25/3), indeks S&P 500 dan indeks Komposit Nasdaq juga mengikuti penurunan Dow. Ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari aset-aset safe haven untuk memarkir investasinya. Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah 0,09 persen menjadi 96,55 pada pukul 17.29 GMT, tepat sebelum penyelesaian perdagangan emas. Kabar Resesi AS Berlalu, Harga Emas Kembali Meredup | Equityworld Futures Jika dolar AS jatuh maka emas biasanya akan naik, karena logam mulia yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Pada akhir sesi, emas untuk penyerahan April yang paling aktif, naik 10,30 dolar AS atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 1.322,60 dolar AS per ounce. Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 16 sen AS atau 1,04 persen menjadi ditutup pada 15,567 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 9,30 dolar AS atau 1,1 persen, menjadi berakhir di 857,70 dolar AS per ounce. Equityworld Futures Equityworld Futures | Investor Khawatir Akan Terjadi Resesi Ekonomi AS, Wall Street Anjlok3/25/2019 Equityworld Futures | Investor Khawatir Akan Terjadi Resesi Ekonomi AS, Wall Street Anjlok
Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street anjlok pada akhir pekan lalu. Hal ini seiring anjloknya data manufaktur AS yang membuat inversi kurva imbal hasil (yield) surat berharga AS dan memicu kekhawatiran penurunan ekonomi global khususnya AS. Inversi kurva adalah kondisi kurva yield berbalik arah, yaitu yield obligasi berjangka panjang justru mendekati yield obligasi berjangka pendek atau memiliki spread yield negatif. Adapun umumnya, yield jangka panjang akan lebih tinggi dari jangka pendek. Pembalikan kurva tersebut mengonfirmasi kekhawatiran investor tentang perlambatan ekonomi global. Dilansir Reuters, Senin (25/3), indeks saham Dow Jones (DJIA) melemah 460,19 poin atau 1,77 persen ke posisi 25.502,32. Indeks saham S&P 500 (SPX) turun 54,17 poin atau 1,9 persen ke posisi 2.800,71. Sedangkan indeks saham Nasdaq (IXIC) tergelincir 196,29 poin atau 2,5 persen ke posisi 7.642,67. "Tapi apa yang terjadi dengan kurva imbal hasil telah dibesar-besarkan. Saya tidak akan menyimpulkan resesi sudah dekat,” ujar Berard Baumohl, Direktur Pelaksana dan Kepala Ekonom Global Princeton, AS. Awal pekan ini, bank sentral AS atau Federal Reserve memberikan sinyal kuat untuk mempertahankan bunga acuan di 2019. Sikap The Fed yang semakin dovish tersebut juga mengejutkan pasar. Perusahaan keuangan yang sensitif terhadap suku bunga turun 2,8 persen, sehingga mengakhiri pekan terburuk sejak aksi jual terjadi pada akhir Desember. Dari sebelas sektor saham utama dalam indeks S&P 500 berada di zona merah, kecuali utilitas. Indeks volatilitas CBOE, indeks yang mengukur kecemasan investor, melonjak paling tinggi dalam dua bulan. Inversi Yield: Tanda Resesi & Penyebab Ambruknya Wall Street | Equityworld Futures Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures Saham Nike Inc merosot 6,6 persen usai penjualan perusahaan pakaian olah raga AS itu jauh dari perkiraan. Tiffany Inc mengatakan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan pendapatan akan berlanjut pada paruh kedua 2019 dan menegaskan target pada 2019 sehingga mendorong sahamnya naik 3,1 persen. Saham produsen mobil listrik Tesla Inc turun 3,5 persen seiring catatan penelitian Cowen yang melihat permintaan melambat dari AS untuk Model 3 hingga rilis model mobil harga lebih rendah dari perusahaan pada kuartal II. Selain itu, saham Boeing Co kembali merosot 2,8 persen. Hal ini seiring maskapai Garuda Indonesia yang membatalkan pesanan USD 6 miliar untuk pesawat Boeing 737 Max. Saham Netflix Inc turun 4,5 persen menjelang peluncuran layanan streaming milik Apple pada Senin. Volume perdagangan Wall Street tercatat 8,66 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perdagangan selama 20 hari terkahir sekitar 7,71 miliar saham. Equityworld Futures Equityworld Futures | IHSG Diprediksi Balik Melemah, Koleksi Enam Saham Unggulan
Equityworld Futures | Laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan berbalik arah melemah, setelah kemarin hanya mampu menguat tipis sebesar 0,29 persen ke level 6.501. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan secara teknikal, laju IHSG mampu bertahan di atas level psikologis 6.500, namun indikator stochastic dead-cross dan RSI bergerak bearish, membuat IHSG akan menguji support MA50. "Tren pergerakan IHSG cukup negatif jika tidak mampu breakout di atas 6.500, sehingga indeks diperkirakan bergerak cenderung melemah dengan support-resistance 6.450-6.520," kata Lanjar, di Jakarta, Jumat (22/3). Dia mengatakan, pada perdagangan kemarin, indeks Hang Seng terkoreksi cukup tajam sebesar 0,85 persen, sedangkan Kospi menguat 0,36 persen dan Shanghai mengalami kenaikan tipis 0,04 persen. Sementara itu, kemarin IHSG ditutup menguat sebesar 0,29 persen ke level 6.501, ditopang oleh kenaikan indeks sektor industri dasar (2,45 persen) dan properti (1,31 persen). "Investor asing tercatat net sell Rp89,75 miliar," kata Lanjar. Sektor Teknologi Pimpin Penguatan Wall Street | Equityworld Futures Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures Nah, adanya potensi koreksi minor pada laju IHSG hari ini, Lanjar merekomendasikan enam saham yang bisa dicermati pelaku pasar, yakni: 1. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) 2. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) 3. PT Bank Permata Tbk (BNLI) 4. PT Timah Tbk (TINS) 5. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 6. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Equityworld Futures |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |