Equityworld Futures | Petit Samakan Ozil dengan Hantu di Arsenal
Equityworld Futures | Mantan pemain Arsenal, Emmanuel Petit, heran dengan penampilan Mesut Ozil. Gelandang asal Jerman itu disebutnya tampil tidak konsisten bersama The Gunners. Performa angin-anginan yang ditunjukkan playmaker Mesut Ozil di Arsenal mendapat kritik tajam dari Petit. Menurut dia, Ozil bisa disamakan dengan hantu. Ozil bermain 90 menit penuh ketika membawa Arsenal mengalahkan Burnley 3-1 pekan lalu. Ini merupakan penampilan pertama Ozil setelah sempat absen dalam beberapa laga sebelumnya. Namun, pemain asal Jerman itu tampil kurang impresif dalam partai Boxing Day Arsenal melawan Brighton. Ia pun terpaksa digantikan oleh Alex Iwobi ketika laga memasuki turun minum. Terlepas dari gol dan assist yang kerap disumbang Ozil, pemain 30 tahun itu juga seringkali dikritik karena kurang terlibat dalam permainan, terutama ketika bertahan. "Mana Ozil yang menjadi salah satu pemain terbaik, menciptakan banyak gol dan assist? Saya rasa dia telah kehilangan hasrat di lapangan, dia sudah tak memilikinya lagi," kritik Petit di Paddy Power. "Ozil ditarik keluar saat turun minum [vs Brighton]. Saya merupakan penggemar beratnya, tapi dia sudah menjadi hantu dalam dua tahun terakhir," katanya. Fans Rasis, Wali Kota Setuju Inter Milan Dihukum | Equityworld Futures Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures Pertahanan Lemah Selain itu, Petit juga menyoroti pertahanan Arsenal yang ia nilai jelek. Di Premier League musim ini, gawang The Gunners sudah kebobolan sebanyak 25 kali. "Mereka lemah di pertahanan, mereka biasa saja. Mereka membuat kesalahan individual maupun kolektif. Terkadang kita hanya bisa tertawa. Cedera bukan menjadi alasan, kebanyakan pemain mereka adalah penggawa tim nasional di level internasional," tutur Petit. "Kualitas yang sempat mereka perlihatkan hilang [saat melawan Brighton] dan makin jelas sektor yang menjadi titik lemah mereka adalah pertahanan," ujarnya. Equityworld Futures
0 Comments
Equityworld Futures | Kaleidoskop Olahraga Internasional 2018: Prancis yang Terbaik di Dunia12/27/2018 Equityworld Futures | Kaleidoskop Olahraga Internasional 2018: Prancis yang Terbaik di Dunia
Equityworld Futures | Sepak terjang Timnas Prancis menjadi kisah terbesar pada kaleidoskop olahraga internasional 2018. Penyebabnya tidak lain keberhasilan Les Bleus dalam memenangkan Piala Dunia di Rusia. Pada turnamen sepak bola termegah di muka bumi, yang melibatkan cabang olahraga terpopuler, Timnas Prancis merebut gelar kedua setelah pertama kali memenangkannya di kampung halaman pada 1998. Namun, Piala Dunia tahun ini juga mendominasi pemberitaan karena hal lain. Pada kompetisi yang berlangsung 14 Juni hingga 15 Juli itu, juara bertahan Jerman merasakan aib terbesar karena tersisih di grup. Selain Piala Dunia 2018, juga ada beberapa ajang olahraga internasional dalam kaleidoskop olahraga internasional 2018. Januari Grand Slam awal tahun bergulir di Australia. Roger Federer sukses mempertahankan gelar di nomor tunggal putra setelah mengalahkan Marin Cilic di final. Ini adalah gelar Grand Slam ke-20 sepanjang karier Federer. Caroline Wozniacki juga mencatat sejarah pada nomor tunggal putri. Dia memenangkan Grand Slam pertamanya setelah maksimal mencapai final AS Terbuka 2009 dan 2014. Berlangsung pula salah satu seri paling berbahaya di nomor otomotif. Reli Dakar digelar di Amerika Selatan. Carlos Sainz (motor) dan Matthias Walkner (mobil) mendapat kehormatan tertinggi. Februari Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang mendominasi pemberitaan karena menjadi panggung pertama bagi Korea Utara dan Korea Selatan. Keduanya membentuk tim putri di hoki es. Momen ini jadi awal kedua negara dalam meningkatkan kerja sama. Dari Negeri Paman Sam, hadir dua pertunjukan besar yakni Superbowl LII dan NBA All-Star. Philadelphia Eagles secara dramatis menjuarai kompetisi American football dengan mengalahkan juara bertahan New England Patriots 41-33. Sedangkan pada laga All-Star Tim LeBron James membekuk Tim Stephen Curry 148-145. Maret Awal bulan Maret ditandai dengan kabar duka dari sepak bola. Kapten Fiorentina, Davide Astori meninggal dunia ketika tidur di kamar hotel, jelang duel melawan Udinese dalam lanjutan Serie A, Minggu (4/3/2018). Tragedi ini membuat laga serie A ditunda. Di bulan yang sama, Kobe Bryant menjadi pemain NBA pertama yang berhasil merebut Piala Oscar. Mantan pemain LA Lakers itu meraih penghargaan untuk kategori film animasi pendek lewat film Dear Basketball. Penghargaan diberikan, Senin (5/3/2018). April Memasuki bulan April, sepak bola Eropa kembali mencuri perhatian lewat penalti telat Real Madrid yang mengubur mimpi Juventus menuju babak semifinal Liga Champions 2019. Insiden ini juga mengakibatkan kiper Juve, Gianluigi Buffon diusir wasit. Ini jadi kartu pertama Buffon selama tampil di Liga Champions. Sementara ajang MotoGP sempat ramai dengan pengusiran pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dari paddock Yamaha. Padahal dia ingin meminta maaf usai menyenggol motor Valentino Rossi hingga terjatuh pada balapan di Autodromo Termas de Rio Hondo, Minggu (8/4/2018). Insiden ini semakin memperuncing ketidakharmonisan kedua pembalap hingga kini. Mei Memasuki Mei 2018, finalis Liga Champions 2017-2018 telah bisa dipastikan. Liverpool sukses melaju ke partai puncak usai menyingkirkan AS Roma dengan skor agregat 7-6 di semifinal. Kemudian Real Madrid memastikan tiket ke final setelah menang agregat 4-3 atas Bayern Munchen. Partai final Liga Champions 2017-2018 sendiri digelar di Stadion Olimpiade Kiev, Kiev, Ukraina pada 26 Mei 2018. Sebelum laga final tersebut, pada 14 Mei 2018 Juventus memastikan Scudetto mereka untuk ketujuh kalinya secara beruntun. Lalu pada 19 Mei 2018, Chelsea menaklukkan Manchester United 1-0 di final Piala FA. Sementara di final Liga Champions, Real Madrid sukses jadi juara tiga kali beruntun usai menang 3-1 atas Liverpool. Juni Juni menjadi bulan yang ditunggu-tunggu bagi pencinta sepak bola seluruh dunia, karena kick-off Piala Dunia 2018 Rusia akan dilakukan pada 14 Juni. Acara pembukaan berlangsung di Stadion Luzhniki, Moskow, di mana Rusia menang 5-0 atas Arab Saudi. Momen tak terlupakan terjadi pada akhir Juni yakni ketika tersingkirnya Lionel Messi bersama Timnas Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Argentina takluk 3-4 dari Prancis pada 30 Juni 2018 di Kazan Arena. Juli Prancis berhasil meraih gelar juara Piala Dunia 2018 setelah di final kalahkan Kroasia di Stadion Luzhniki, Moscow. Sukses yang direngkuh tim asuhan Didier Dechamps ini, diwarnai beberapa catatan menarik, di antaranya penampilan Kylian Mbappe. Striker Prancis, yang saat itu berumur 19 tahun, menjadi pemain ketiga termuda yang tampil di final Piala Dunia. Sebelumnya, catatan ini ditorehkan Pele pada 1958 (17 tahun ) dan Giuseppe Bergomi pada 1982 (18 tahun ). Agustus Diego Simeone mencatat rekor usai Atletico Madrid menaklukkan Real Madrid 4-2 di final Piala Super Eropa 2018. Selain meraih gelar juara, Simeone adalah manajer Atletico pertama yang memenangi sebuah final melawan Madrid di tiga kompetisi; Copa del Rey, Piala Super Spanyol, dan Piala Super Eropa. Di kompetisi lain, Manchester City berhasil meraih gelar Community Shield 2018. Kemenangan atas Chelsea 2-0 di laga final di Stadion Wembley, membuat koleksi trofi Community Shield The Citiezens menjadi lima setelah tahun 1937, 1968, 1972, 2012. September: Awal September 2018, UEFA meluncurkan kompetisi baru antarnegara Eropa yang bernama resmi UEFA Nations League. Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk menggantikan uji coba internasional sehingga setiap negara dapat melakoni laga-laga kompetitif sebagai persiapan ideal jelang Piala Eropa atau Piala Dunia. Memasuki pekan ketiga September, Liga Champions 2018/19 dan Liga Europa mulai memasuki fase grup. Jika Liga Champions memperebutkan tiket 16 besar, sementara Liga Europa bersaing untuk lolos ke babak 32 besar. Oktober Meski masih menyisakan tiga balapan lagi, Marc Marquez telah menyegel gelar juara dunia MotoGP 2018. Kepastian itu didapat setelah pembalap Repsol Honda ini menjuarai balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, 21 Oktober 2018. Dengan 296 poin, keunggulan Marquez sudah tidak mungkin lagi dikejar rival terdekatnya Andrea Dovizioso yang tertinggal 102 poin. Ini adalah titel juara dunia MotoGP Marquez kelima setelah 2013, 2014, 2016, dan 2017. November Pada bulan November, ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi / Kevin Sanjaya, berhasil menjuarai China Masters 2018. Di final, mereka sukses mengalahkan pasangan tuan rumah, He Jiting / Tan Qiang, dalam pertarungan tiga set 25-27, 21-17 dan 21-15. Di bulan yang sama, Arab Saudi berhasil keluar sebagai juara Piala AFC U-19 yang diselenggarakan di Indonesia. Dalam partai puncak, mereka mengalahkan Korea Selatan dengan skor 2-1. Indonesia yang jadi tuan rumah tersingkir di babak perempat final setelah kalah 0-2 dari Jepang. Inter Milan Takkan Jual Nainggolan | Equityworld Futures Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures Desember Pada bulan Desember 2018, gelandang Real Madrid dan Timnas Kroasia, Luka Modric, sukses menyabet penghargaan Ballon d'Or 2018. Modric menjadi pemain pertama yang menghentikan dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam satu dekade terakhir. Selama 2018, Modric banjir prestasi. Ia sukses mengantar Madrid juara Liga Champions. Itu adalah gelar ketiga beruntun yang dimenangi El Real. Dengan skuat pas-pasan, Modric juga membawa Kroasia lolos ke final Piala Dunia 2018. Ia juga terpilih sebagai pemain terbaik di turnamen itu. Equityworld Futures Equityworld Futures | Mourinho Pilih Mudik Setelah Dipecat Manchester United
Equityworld Futures | Jose Mourinho harus kehilangan pekerjaannya sebagai imbas dari hasil buruk yang diraih Manchester United pada musim ini. Sisi positifnya, ia mendapat waktu luang untuk menghabiskan malam natal bersama keluarga di kampung halamannya, Portugal. Seperti yang diketahui, Mourinho didepak dari jabatannya sebagai pelatih beberapa hari setelah Manchester United tumbang atas Liverpool di Premier League. Keputusan itu diambil menyusul berbagai hasil buruk yang diterima The Red Devils musim ini. Tak lama setelah memecat Mourinho, Manchester United menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai penggantinya untuk sementara. Pelatih asal Norwegia itu terikat dengan bekas klubnya saat masih menjadi pemain dulu hingga akhir musim ini. Di balik keputusan yang merugikan itu, masih ada sisi positif yang bisa dipetik oleh Mourinho. Berkat pemecatan itu, ia tak perlu lagi menjalani laga Boxing Day dan bisa merayakan acara natal bersama keluarga tercintanya dengan tenang. Menurut laporan dari Daily Mail, Mourinho telah tiba di Azeitao, Setubal, dan terlihat menyaksikan laga lokal pada hari Sabtu (22/12) waktu setempat. Ia menonton pertandingan tersebut bersama sang anak, Jose Mario. Putusnya hubungan kerja dengan Manchester United membuat Mourinho juga bisa berada dekat dengan sang istri, Matilda. Sang istri belum lama ini dinyatakan sembuh setelah menjalani dua operasi pada bulan Januari lalu, yang membuat Mourinho harus pulang pergi Inggris-Portugal dalam kurun waktu satu pekan. Belum Beranjak Masa depan Mourinho sejak dipecat Manchester United hingga kini masih belum menentu. Serangkaian kabar mengenai kedekatan dirinya dengan berbagai tim besar Eropa masih belum beranjak dari status rumor belaka. Ia beberapa kali disebut bakalan kembali melatih Real Madrid. Berbagai media memberitakan bahwa presiden klub, Florentino Perez, tertarik untuk membawanya ke Santiago Bernabeu walau belum lama ini mengangkat Santiago Solari sebagai pelatih tetap. Jelang Liverpool Vs Newcastle, Anfield Punya Benteng Bernama Alisson | Equityworld Futures Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures Rumor Berkembang Selain itu, ia juga sempat diisukan akan kembali ke Italia guna melatih bekas klub asuhannya yang lain, Inter Milan. Rumor itu berkembang setelah Nerazzurri dinyatakan gagal lolos ke babak 16 besar Liga Champions pada awal bulan Desember ini. Namun Inter sepertinya tidak akan melakukan pergerakan untuk memboyongnya dalam waktu dekat. Meskipun pelatihnya saat ini, Luciano Spalletti, gagal mengantar Inter melaju lebih jauh, namun posisi Inter di klasemen Serie A saat ini masih terbilang cukup apik. Equityworld Futures Equityworld Futures | Rooney Sebut Pemain MU Terkekang Dilatih Mourinho
Equityworld Futures | Wayne Rooney mengungkapkan para pemain Manchester United (MU) tidak dibebaskan berkreasi saat masih dilatih Jose Mourinho. Menurut mantan kapten MU itu, halnitu itu sudah tidak berlaku pada kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer. Rooney melihat ada perbedaan cara bermain ketika MU mengalahkan Cardiff City, 5-1, di Stadion Cardiff City, Sabtu (22/12/2018). Laga itu merupakan debut Solskjaer setelah ditunjuk menjadi caretaker manajer pada Rabu (19/12/2018). "Para pemain jelas terlihat agak dibatas (saat dilatih Jose Mourinho). Para pemain memiliki kemampuan dan hari ini kita telah melihatnya," kata Rooney. Wayne Rooney Nilai Kekurangan Jose Mourinho di Manchester United | Equityworld Futures Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures "Banyak hal terjadi di sekitar tim dan sekitar manajer dan itu sangat tidak baik. Solskjaer memberikan kebebasan kepada para pemain. Hari ini sungguh luar biasa bagi Manchester United," lanjut Rooney. Rooney pernah merasakan menjadi pemain MU di bawah asuhan Mourinho pada 2016-2017. Namun pada musim berikutnya, Rooney dilepas ke Everton karena jarang mendapat tempat reguler di Manchester United. Equityworld Futures Equity World | Simon McMenemy Resmi Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia, Ini Sepak Terjangnya12/21/2018 Equity World | Simon McMenemy Resmi Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia, Ini Sepak Terjangnya
Equity World | Simon McMenemy secara resmi dipilih PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Kamis (20/12/2018). Pelatih berusia 41 tahun ini menggantikan Bima Sakti, yang posisinya digeser ke Timnas Indonesia U-16. Simon McMenemy menjadi juru latih asing ke-20 yang ditunjuk menangani timnas Indonesia. Ia dikontrak untuk durasi dua tahun. Simon McMenemy akan menjadi nahkoda timnas Indonesia hingga tahun 2020, bertepatan dengan Piala AFF 2020, dan Kualifikasi Piala Asia 2023. PSSI sendiri beberapa bulan terakhir memang sudah mewacanakan mengganti pelatih kepala yang baru. Bima Sakti Tukiman yang dipercaya menjadi juru taktik Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 ini tidak diperpanjang kontraknya usai gagal membawa Stefano Lilipaly dan kolega menembus semi final. Sebelum penunjukkan Simon McMenemy, ada sejumlah nama yang dirumorkan bakal menjadi juru taktik Timnas Indonesia. Dari Stefano Cugurra Teco, Robert Alberts hingga Widodo Cahyono Putro. Mimpi Simon McMenemy jadi kenyataan Sebelum diresmikan jadi pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy pernah menyatakan ketertarikan melatih Tim Garuda dalam beberapa kesempatan. Tidak hanya sekedar melatih, Simon juga berhasrat untuk mengeluarkan potensi besar para pemain Timnas Indonesia. "Saya tahu bagaimana pemain Indonesia dan masalahnya serta mungkin pemain yang terlewatkan. Saya mau melatih, tapi bukan sekadar melatih saja tapi mengembangkan yang tak keluar menjadi keluar, mengeluarkan potensi pemain," ujar Simon pada Sabtu (8/12/2018) sebagaimana dikutip Liputan6.com dari Bola.net. Jadi penunjukkan sebagai pelatih Timnas ini buat Simon seperti mimpi jadi kenyataan. Alasan penunjukkan Simon McMenemy Federasi Sepakbola Indonesia, PSSI membeberkan alasan di balik keputusan mereka mengangkat Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia. PSSI menyebut pelatih asal Skotlandia itu ini merupakan sosok yang paling memenuhi kriteria mereka. Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyebut pihaknya mempertimbangkan dua aspek sebelum menunjuk Simon McMenemy. Salah satunya adalah mengenai target yang akan diberikan nantinya. "Tidak mudah, ini dijaring dalam sebulan terakhir. Ada dua poin sebelum kami putuskan. Pertama, target Timnas Indonesia. Kedua, menyangkut daya dukung dan pola kompetisi, termasuk finansial kami untuk mendukung program," ujar Joko pada Kamis (20/12/2018) seperti dikutip dari Bola.net. Karier Simon McMenemy sebagai pelatih Pria asal Skotlandia ini diketahui serius menggeluti pelatih sepak bola sejak usia yang tergolong muda. Simon McMenemy merupakan seorang lulusan sarjana Ilmu Olahraga (sport studies) De Montford University, Inggris. Selepas lulus dari bangku kuliah, Simon McMenemy melatih klub Hayward Heath FC, sebuah klub yang mengikuti liga lokal di wilayah Sussex, Inggris dengan nama Sussex County Football League. Simon McMenemy juga pernah menjadi asisten pelatih dari tim non-Liga Inggris, Worthing F.C. Sejumlah klub di Asia pernah dia tangani seperti New Radiant dari Maladewa dan Loyola Meralco Sparks dari Filipina. Ketika usianya baru 33 tahun, Simon McMenemy ditunjuk menjadi pelatih Timnas Filipina. Dia mengantarkan Filipina ke semifinal Piala AFF 2010. Momen tersebut memperkenalkannya dengan publik sepak bola Indonesia. Meski memberikan dongeng buat Filipina di Piala AFF 2010, Simon McMenemy harus rela posisi kursi pelatih Timnas Filipina digantikan Michael Weiss. Simon McMenemy lalu meneken kontrak berdurasi dua tahun di klub Vietnam, Dong Tam Long An pada 8 Maret 2011. Target yang diberikan kepadanya ketika itu adalah membawa Dong Tam ke posisi lebih baik di V-League. Namun, kontrak tersebut tak berjalan seperti yang diharapkan. Pada 1 Oktober 2011 atau jelang Liga Indonesia 2011-2012, namanya muncul di berita nasional. Ia diperkenalkan jadi pelatih Mitra Kukar. Jelang akhir 2012, Simon mendapatkan pelabuhan baru. Lepas dari Mitra Kukar, ia hinggap di Pelita Bandung Raya. Namun, di klub yang kini Madura United itu, nasib Simon tak jauh beda dengan karier di klub sebelumnya. Ia dibebastugaskan alias diputus kontraknya di tengah jalan. Pada akhir Desember 2016, Bhayangkara FC mengumumkan penunjukkan Simon sebagai pelatih anyar untuk musim 2017. Simon pun kembali menghadirkan "dongeng", kali ini ke Bhayangkara FC. Ia membawa Evan Dimas dkk. menutup musim 2017 dengan status juara, meski menyisakan cerita kontroversial. Musim kedua bersama The Guardians, Simon McMenemy tetap bisa membuat Bhayangkara FC main di level tinggi. Di akhir musim, The Guardians sukses mengunci posisi ketiga, sekaligus jatah main di Piala AFC. Simon McMenemy sendiri merupakan pelatih pemegang lisensi Pro UEFA. Dia biasa menerapkan pola 4-3-3 untuk tim yang ditanganinya. Bukan tak mungkin, selama dilatih Simon McMenemy, Timnas Indonesia juga akan memakai formasi yang sama. Demi Uang, Pria Ini Berbohong iPhone Miliknya Dicuri | Equity World Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World Karier Manajer Tim 2009 – 2010: Worthing (Assistant Manager) 2010: Timnas Filipina 2011: Dong Tam Long An (Vietnam) 2011 - 2012: Mitra Kukar (Indonesia) 2013 - Pelita Bandung Raya (Indonesia) 2014: New Radiant (Maladewa) 2014 - 2016: Loyola Meralco Sparks (Filipina) 2016 - 2018: Bhayangkara FC (Indonesia) 2018 - Timnas Indonesia Equity World |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |