Equity World | Wall Street Ditutup Naik Didorong Ekspektasi Pendapatan Perusahaan AS
Equity World | Wall Street ditutup naik pada perdagangan, Senin (17/7/2023) waktu setempat, seiring ekspektasi pendapatan perusahaan akan melebihi perkiraan. Namun sentimen negatif datang dari data ekonomi China , yang tumbuh lebih lambat dari proyeksi awal. Equity World | Wall Street Berakhir Menguat, Nasdaq Naik Hampir 1% Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 76,32 poin atau 0,22% menjadi 34.585,35. Sedangkan indeks S&P 500 (.SPX) naik 17,37 poin yang setara 0,39% ke level 4.522,79. Sedangkan komposit Nasdaq (.IXIC) bertambah 131,25 poin atau 0,93% di posisi 14.244,95. S&P dan Nasdaq telah menguat dalam lima dari enam sesi terakhir. Lonjakan bursa saham AS yang berakhir lebih tinggi, didukung oleh kenaikan saham di sektor keuangan dan teknologi. Perusahaan yang dijadwalkan melaporkan pendapatan minggu ini termasuk Tesla (TSLA. O) dan Netflix (NFLX. O), sedangkan bank-bank besar di antaranya termasuk Bank of America (BAC. N), Morgan Stanley (MS. N) dan Goldman Sachs (GS. N) juga berada di antrian. "Rintangan untuk perusahaan sedikit lebih tinggi daripada beberapa kuartal terakhir, tetapi perusahaan S&P 500 sebagian besar telah mampu melampaui perkiraan analis," kata Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise. Keuangan di Troy, Michigan. "Apa yang akan dicari pasar selama beberapa minggu ke depan adalah apakah permintaan dapat bertahan dan pandangan perusahaan secara umum masih positif untuk sisa tahun ini?" Di sisi lain dolar diperdagangkan sedikit berubah terhadap beberapa mata uang setelah minggu lalu mengalami penurunan mingguan terbesar pada tahun 2023 karena imbal hasil Treasury jatuh. Mata uang kemungkinan akan berkonsolidasi karena investor menunggu pertemuan Federal Reserve minggu depan, ketika bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut 25 basis poin. Penjualan ritel untuk bulan Juni pada hari Selasa, akan menjadi data ekonomi utama AS untuk minggu ini, meskipun berita tersebut kemungkinan tidak akan mempengaruhi arah kebijakan moneter atau arah pasar. Volume di bursa saham AS tercatat mencapai 9,54 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,92 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
0 Comments
Equity World | Harga Emas Diramal Melambung Pekan ini, Tapi Hati-Hati Jika Sentuh USD 1.9807/17/2023 Equity World | Harga Emas Diramal Melambung Pekan ini, Tapi Hati-Hati Jika Sentuh USD 1.980
Equity World | Sentimen bullish atau penguatan diperkirakan kembali mendorong harga emas dunia pada pekan ini. Sejumlah analis dan investor ritel melihat bahwa harga emas dunia pekan ini memiliki banyak ruang untuk naik tetapi memang peluang tersebut tidak terlalu besar. Equity World | Minggu Sibuk untuk Wall Street, Investor Tunggu Laporan Keuangan di AS Menurut Survei Kitco, investor ritel melihat kenaikan harga emas ini memungkinkan terjadi karena selama berminggu-minggu kemarin harga logam mulia terus menerus mengalami tekanan. Pada saat yang sama, para analis melihat bahwa ada kemungkinan harga emas melonjak di pekan ini tetapi tetap mengingatkan investor untuk lebih berhati-hati dalam mengambil posisi. Analis senior logan mulia RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan, data inflasi yang lemah akan terus mendukung harga emas. Hal ini juga menjadi alasan bagi investor untuk harus berhati-hati pada level ini. Banyak investor terus duduk di pinggir lapangan menunggu Bank Sentral AS atau Federal Reserve memberi sinyal siap menghentikan kenaikan suku bunga. Dia mencatat bahwa masih belum ada informasi yang cukup untuk memberikan jawaban pasti tentang suku bunga. "Kami masih belum berada di wilayah yang membatasi, jadi The Fed mungkin enggan mundur dari perang inflasi saat ini," katanya dikutip dari Kitco, Senin (17/7/2023). "Itu bisa membuat imbal hasil obligasi tetap tinggi dan membatasi pergerakan emas." tambah dia. Namun, Pavilonis mengatakan bahwa jika The Fed menyatakan jelas bahwa mereka selesai menaikkan suku bunga, maka emas dapat dengan mudah lepas landas. "Emas masih terlihat menarik pada level ini karena, dalam lingkungan suku bunga netral, ada faktor lain yang dapat mendorong harga emas. Setelah The Fed selesai menaikkan suku bunga, investor akan beralih ke emas sebagai safe-haven atau lindung nilai geopolitik," terang dia. Pada saat yang sama, banyak analis melihat harga emas akan bullish karena dolar AS mengalami aksi jual terburuk sejak November. Indeks dolar AS ingin mengakhiri minggu kemarin di bawah 100 poin, turun lebih dari 2,2%. Namun, analis juga mencatat bahwa emas tidak melihat keuntungan besar dari penurunan nilai tukar dolar AS. Emas berjangka Agustus terakhir diperdagangkan pada USD 1.964,30 per ons, naik 1,7% sepanjang minggu kemarin. Ini merupakan kinerja mingguan terbaiknya sejak April. Equity World | IHSG Berbalik Arah Menghijau, Sektor Saham Kesehatan Pimpin Penguatan
Equity World | Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada penutupan perdagangan Kamis, (13/7/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing. Equity World | Amerika Buat Pasar RI Gembira, Pesta Bisa Bubar Karena China Dikutip dari data RTI, IHSG menguat tipis 0,03 persen ke posisi 6.810,21. Indeks LQ45 melemah terbatas 0,11 persen ke posisi 956,94. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.835,73 dan terendah 6.783,74. Sebanyak 264 saham menguat. 277 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 197 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.200.975 kali dengan volume perdagangan 19,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.990. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 192,19 miliar pada perdagangan Kamis, 13 Juli 2023. Namun, sepanjang 2023, investor asing beli saham Rp 17,39 triliun. Mayoritas sektor saham melemah dan menghijau. Sektor saham energi merosot 0,33 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,26 persen, sektor saham siklikal turun 1,01 persen, sektor saham properti merosot 1,2 persen, dan catat koreksi terbesar. Selain itu, sektor saham teknologi susut 0,09 persen sektor saham infrastruktur tergelincir 0,83 persen. Sedangkan sektor saham kesehatan melambung 2,13 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic menguat 0,81 persen, sektor saham industri menanjak 0,22 persen, sektor saham keuangan naik 0,08 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,06 persen. Equity World | Wall Street Semringah, Indeks S&P 500 Cetak Level Tertinggi Baru Usai Rilis Data Inflasi AS
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak menguat pada perdagangan Rabu, 12 Juli 2023. Wall street melesat setelah data baru meningkatkan harapan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS dapat menurunkan inflasi tanpa mendorong ekonomi AS ke dalam resesi. Equity World | Harga Emas Melonjak Lebih dari 1 Persen, Tekanan Inflasi AS Mereda Seiring sentimen itu mendorong indeks S&P 500 mencapai level tertinggi baru pada 2023. Dikutip dari CNBC, Kamis (13/7/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menguat 0,74 persen ke posisi 4.472,16. Indeks Dow Jones bertambah 86,01 poin atau 0,25 persen ke posisi 34.343,43. Indeks Nasdaq menanjak 1,15 persen ke posisi 13.918,96. Indeks Nasdaq sentuh level tertinggi sejak April 2022. Saham bank melonjak pada perdagangan Rabu pekan ini. Saham Citigroup dan Goldman Sachs masing-masing naik 1,8 persen dan 1,7 persen. Saham bank regional juga mencatat keuntungan. Hal ini seiring saham Comerica bertambah 3,1 persen, dan saham Zions Bancorporation melompat 2,8 persen. Indeks harga konsumen naik 3 persen dari tahun ke tahun (year over year/YoY) pada Juni. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi kenaikan 3,1 persen. Month over month (MoM), indeks naik 0,2 persen bulan lalu, juga lebih rendah dari perkiraan. Selain itu, CPI inti yang hapus harga makanan dan energi yang mudah berubah, naik kurang dari yang diharapkan. “Saya pikir itu laporan yang bagus. Inflasi berjalan sesuai keinginan Federal Reserve. Tapi saya rasa kami belum siap untuk mengatakan mereka akan dapat memangkas suku bunga,” ujar Chief Investment Officer Verdence Capital Advisors, Megan Horneman dikutip dari CNBC. “Masih ada tiga area inflasi yang diperhatikan Fed dengan sangat cermat, inflasi layanan, inflasi upah dan inflasi perumahan. Ketiga hal itu, meski moderat, masih sangat tinggi,” Horneman menambahkan. Sementara itu, data Juni untuk indeks harga produsen, pengukur inflasi lain yang diawasi dengan baik akan dirilis Kamis pekan ini. Equity World | Penantian Data Inflasi Jadi Sentimen Pasar, Wall Street Berakhir di Zona Hijau7/12/2023 Equity World | Penantian Data Inflasi Jadi Sentimen Pasar, Wall Street Berakhir di Zona Hijau
Equity World | Bursa saham AS atau Wall Street ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan Selasa (11/7/2023) waktu setempat. Pasar masih dibayangi data inflasi yang akan diumumkan pekan ini. Equity World | Wall Street Ditutup Naik, Dow Jones Melompat 300 Poin Jelang Rilis Data Inflasi Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 317,02 poin, atau 0,93 persen, ditutup pada 34.261,42. S&P 500 menguat 0,67 persen, dan berakhir pada posisi 4.439,26. Nasdaq Komposit menguat 0,55 persen, menjadi 13.760,70. Saham Salesforce naik hampir 4 persen setelah perusahaan mengumumkan akan menaikkan harga secara keseluruhan pada bulan Agustus. Saham Activision Blizzard melonjak 10 persen usai hakim federal menolak permintaan Federal Trade Commission. Federal Trade Commission mengajukan perintah awal agar Microsoft berhenti untuk mengakuisisi perusahaan video game tersebut. Keputusan itu berarti, kedua perusahaan semakin dekat untuk menyelesaikan kesepakatan mereka. L aporan indeks harga konsumen (IHK) Juni akan dirilis pada Rabu, serta indeks harga produsen Juni yang akan dirilis Kamis pekan ini, akan menunjukkan apakah penurunan inflasi terus berlanjut. Hal tersebut akan menjadi arah ketetapan suku bunga The Fed di masa mendatang. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan IHK akan naik 3,1 persen bulan lalu dari tahun ke tahun. Investor juga memperkirakan kenaikan seperempat poin lainnya pada pertemuan Federal Reserve pada 25-26 Juli mendatang. Tetapi investor ragu-ragu tentang apa yang akan dilakukan bank sentral, setelah data pekerjaan yang kuat pada pekan lalu menimbulkan kekhawatiran bahwa pembuat kebijakan akan kembali menaikkan suku bunga setelah jeda bulan Juni. “Saya pikir, investor akan melihat bukti lebih lanjut bahwa inflasi yang diukur CPI terus menurun. Sebagian dari itu, karena dampak Covid-19, dan kekhawatiran The Fed mengenai upah pekerja. Saya pikir akan ada resesi, karena Fed akan terus berjalan,” kata kepala investasi di Northwestern Mutual Wealth Management Company Brent Schutte, mengutip CNBC. Musim pendapatan kuartal kedua dimulai akhir pekan ini yang dimulai dari laporan pendapatan JPMorgan Chase, Wells Fargo, Citigroup, serta BlackRock. Kemudian, kinerja kuartal II-2023 akan dilanjutkan oleh PepsiCo, dan Delta Air. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |