PT Equity World | Bursa Asia Babak Belur Lagi, Hanya STI Singapura yang Selamat
PT Equity World | Bursa saham Asia mayoritas ditutup melemah pada perdagangan Selasa (23/3/2021), setelah negara-negara barat menjatuhkan sanksi kepada China atas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan Beijing. Hanya indeks Straits Times Singapura yang ditutup di zona hijau pada hari ini, di mana indeks saham acuan Negeri Singa tersebut ditutup menguat 0,12% ke 3.131,74. Sedangkan sisanya ditutup di zona merah pada hari ini. Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,61% ke 28.995,92, Hang Seng Hong Kong anjlok 1,34% ke 28.497,38, Shanghai Composite China merosot 0,93% ke 3.411,51 dan KOSPI Korea Selatan ambles 1,01% ke 3.004,74. Sementara untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup tertekan pada perdagangan hari ini, di mana indeks saham acuan RI tersebut merosot 0,77% ke level 6.252,71. Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini naik tipis menjadi Rp 11 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih (net sell) sebanyak Rp 192 miliar di pasar reguler. Negara-negara barat seperti Amerika Serikat (AS), Uni-Eropa (UE), Inggris, dan Kanada menjatuhkan sanksi kepada pejabat China atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Xinjiang dan Beijing. UE telah terlebih dahulu menjatuhkan sanksi sebelum AS, Inggris, dan Kanada. Hal ini terkait klaim perlakuan Beijing ke kelompok minoritas termasuk Muslim Uighur. Barat menyebut China melakukan penahanan massal etnis minoritas ini di barat laut bahkan melakukan genosida. ESDM Maluku Akan Cek Tambang Emas Temuan Warga Pesisir | PT Equity World Tindakan signifikan itu adalah yang pertama sejak 1989. Ini menjadi simbol eskalasi kebijakan Brussels yang mulai keras ke isu HAM China. Tindakan negara barat tersebut tentunya menjadi sentimen negatif bagi pasar saham Asia, terutama di China dan Hong Kong. Apalagi kekhawatiran terkait kebijakan moneter China yang pasar masih terjadi juga menjadi pemberat pergerakan saham di China dan Hong Kong. "Sanksi tersebut merugikan selera risiko, khususnya di antara investor asing, yang menjual saham melalui Stock Connect," kata Jin Jing, analis Caitong Securities, dikutip dari Reuters. "Kekhawatiran yang terus-menerus dari pengetatan kebijakan di dalam negeri juga terus membebani sektor-sektor yang sedang terbang tinggi dan saham-saham dengan valuasi yang tinggi karena para investor beralih ke hati-hati," tambahnya. Selain itu, kasus terjangkit virus corona (Covid-19) yang kembali melonjak di beberapa negara Eropa membuat pembatasan wilayah (lockdown) kembali dilakukan. Sebagian daerah di Prancis kembali mengalami pembatasan kegiatan sosial dan pejabat pemerintahan Jerman memberikan isyarat bahwa pembatasan serupa yang kini dijalankan kemungkinan akan diperpanjang lagi. Inggris bakal genap setahun memberlakukan lockdown terbatas pada hari ini, di mana 126.000 jiwa melayang akibat virus asal Wuhan, China tersebut.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |