Equity World | Wall Street Ditutup Melesat Dipengaruhi Imbal Hasil Obligasi
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street ditutup naik tajam pada penutupan perdagangan Selasa (25/10). Hal ini dipicu oleh data ekonomi yang lemah mengisyaratkan bahwa kebijakan agresif The Fed mulai berlaku, sementara penurunan imbal hasil obligasi mendorong momentum reli. Equity World | Hari yang Tak Biasa, Harga Emas dan Dolar Melemah Bersamaan Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 337,12 poin atau 1,07 persen menjadi 31.836,74, S&P 500 (.SPX) naik 61,77 poin atau 1,63 persen menjadi 3.859,11 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 246,50 poin atau 2,25 persen menjadi 11.199,12. Ketiga indeks saham utama AS mengalami kenaikan pada sesi ketiga secara berturut-turut dengan megacaps terkemuka di pasar yang memberikan kekuatan paling besar. Adapun S&P 500 telah merebut kembali sekitar 8 persen dari penutupan pada 12 Oktober lalu. Kepala Riset Pasar Modal di US Bank Wealth Management, Bill Merz melihat terdapat peningkatan diskusi tentang titik terang untuk kenaikan suku bunga Fed. Ia juga memperingatkan bahwa tidak akan diketahui dalam beberapa waktu apakah inflasi yang tinggi selama beberapa dekade ini menunjukkan secara tegas bahwa The mencapai targetnya. "Kami melihat sedikit penangguhan dalam dolar dan imbal hasil obligasi jangka panjang telah turun sedikit," ujar Merz. "Faktor-faktor itu digabungkan untuk memberikan ruang bagi sedikit reli," tambahnya. Di sisi lain, imbal hasil Treasury 10-tahun membuat harapan baru bahwa The Fed dapat mulai mengurangi pertempurannya melawan inflasi. Meski begitu, terdapat berbagai pendapat dan perkiraan suram mengenai kondisi pasar. Tidak hanya itu, rentetan kenaikan suku bunga dari The Fed mulai terasa. Hal ini juga meningkatkan harapan bahwa bank sentral dapat menarik kembali ukuran kenaikan suku bunga setelah keputusannya pada November mendatang. Data ekonomi pada hari Selasa lalu menunjukkan pertumbuhan harga rumah yang melambat dan kepercayaan konsumen yang memburuk. Tanda-tanda pelemahan ekonomi seperti itu biasanya tidak menunjukkan risiko melainkan sebagai bukti meredanya sikap hawkish Fed. Menurut alat FedWatch CME, pasar keuangan hampir terbagi rata akibat adanya kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral pada Desember yang diprediksi akan berkurang menjadi 50 basis poin setelah serangkaian kenaikan 75 basis poin.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |