Equity World | Pasar Asia Pasifik Jatuh Setelah Koreksi di Wall Street
Equity World | Saham di Asia Pasifik jatuh pada pembukaan perdagangan Selasa (6/12), setelah Wall Street melakukan aksi jual semalam di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve (Fed) akan terus menaikkan suku bunga. Equity World | Investor Harap-Harap Cemas, Wall Street Kebakaran Di Australia, S&P/ ASX 200 turun 0,28% dan dolar Australia bergerak tipis di sekitar US$ 0,67 menjelang keputusan kebijakan moneter bank sentral Australia (RBA). Regulator itu diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Nikkei 225 di Jepang turun 0,23% dan Topix turun 0,24%. Kospi Korea Selatan turun sekitar 1% dan Kosdaq 1,21% lebih rendah. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,45%. Di tempat lain di kawasan Asia Pasifik, pemerintah Tiongkok dilaporkan akan mengumumkan pelonggaran lebih lanjut dari tindakan Covid-19, kata sebuah artikel Reuters yang mengutip sumber. Pasar Tiongkok akan menghentikan perdagangan selama tiga menit sebagai bagian dari duka negara untuk mantan presiden Jiang Zemin. Sementara HKEX tidak akan menampilkan data di layar eksternalnya mulai dari pukul 10 pagi waktu setempat, hingga akhir momen hening. Perdagangan emas, valuta asing, pasar obligasi antar bank dan lainnya juga akan berhenti selama tiga menit selama peringatan, tanpa ada waktu yang ditentukan. Acara dan upacara juga akan ditangguhkan untuk hari itu, menurut pemberitahuan di situs web bank sentral Tiongkok (PBoC). Langkah itu untuk menunjukkan rasa hormat dan belasungkawa yang mendalam kepada Jiang, kata pemberitahuan itu. Polling: Australia Mungkin Naikkan Suku Bunga 25 bps Bank sentral Australia diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,1% pada Selasa, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters. Itu akan menjadi kenaikan kedelapan RBA tahun ini dan kenaikan ketiga berturut-turut sebesar 25 bps sejak Oktober. Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan November, RBA mengatakan efek penuh dari serangkaian kenaikan suku bunga ada di depan. Sementara itu, Matt Simpson, analis pasar senior di City Index, mengatakan ada potensi jeda kenaikan suku bunga lebih jauh ke depan. “Kasus untuk jeda (kenaikan suku bunga) pasti dibangun. Beberapa ukuran ekspektasi inflasi bergerak lebih rendah dan cetakan inflasi bulanan menunjukkan inflasi telah mencapai puncaknya,” katanya. Inflasi di Australia tetap jauh di atas target RBA antara 2% dan 3%, meskipun sedikit berkurang pada Oktober, menurut indikator indeks harga konsumen (CPI) bulanan bank sentral. Saham Wall Street Lebih Rendah Saham berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena kekhawatiran meningkat bahwa Fed akan terus menaikkan suku bunga. Dow Jones Industrial Average turun 482,78 poin, atau 1,4%, menjadi berakhir pada 33.947,10. S&P 500 turun 1,79% menjadi menetap di 3.998,84, sedangkan Nasdaq Composite jatuh 1,93% menjadi ditutup pada 11.239,94.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |