Equity World | Ribut-ribut soal pajak Google di Indonesia, Pemerintah Indonesia mendapat dukungan dari organisasi ASEAN.
Equity World | Dukungan ASEAN tersebut berdasarkan data pengguna media sosial seperti Facebook dan Twitter yang tertinggi di Asia Tertangga. Kepala Perwakilan Dewan Bisnis AS-ASEAN, Ezani Mansor mengatakan, kondisi itu memberi keyakinan kepada perusahaan kecil dan menengah (UKM) atau perusahaan startup Amerika Serikat untuk menembus pasar ASEAN karena melihat kemajuan teknologi komunikasi internet akan mempermudah aktivitas bisnis. "Hal ini memberi sinyal adanya potensi pasar yang besar di wilayah ini, terutama kepada bisnis yang berbasis platform secara online dan produk pengguna. Bahkan ASEAN turut memiliki tingkat pertumbuhan startup yang pesat seperti Grab. Diperkirakan nilai bisnis startup di wilayah ini mencapai US 10 miliar USD , "kata Ezani seperti dilansir Utusan, Jumat (16/9/2016). Katanya lagi, penggunaan Facebook atau Twitter itu juga dikaitkan dengan tingkat populasi kaum muda yang tinggi dan pada saat sama memiliki akses terhadap internet. Keadaan ini sangat sama dengan perkembangan bisnis teknologi global yang membanjiri Indonesia dalam beberapa tahun terakhir untuk memanfaatkan jumlah penduduk sebagai pengguna internet di Asia Tenggara, dan Indonesia memiliki populasi kaum muda yang sangat besar dan mahir menggunakan smartphone. Sepertiga dari warga Indonesia yang berjumlah 255 juta penduduk memiliki akses ke internet tetapi analis mengatakan angka itu kemungkinan akan meningkat. Peraturan penetapan pajak ini didasarkan atas perhitungan pemasangan iklan dari individu dan beberapa perusahaan Indonesia, pada tahun 2015 perputaran uang melalui internet khususnya iklan mencapai i 850 juta dollar AS. Sungguh angka yang fantastis, akan tetapi pungutan pajak tidak masuk pemerintah. PT Equityworld
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |