Equity World | Harga Emas Antam Hari Ini 21 Mei, Terbang ke Rp957 Ribu
Equity World | Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di level Rp957 ribu per gram pada perdagangan Jumat (21/5). Posisi itu melambung Rp10 ribu dari perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp947 ribu per gram. Serupa, harga pembelian kembali (buyback) juga menguat Rp10 ribu dari Rp857 ribu menjadi Rp867 ribu per gram hari ini. Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp528,5 ribu, 2 gram Rp1,85 juta, 3 gram Rp2,75 juta, 5 gram Rp4,56 juta, 10 gram Rp9,06 juta, 25 gram Rp22,53 juta, dan 50 gram Rp44,99 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp89,91 juta, 250 gram Rp224,51 juta, 500 gram Rp448,82 juta, dan 1 kilogram Rp897,6 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen. Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,48 persen menjadi US$1.872,8 per troy ons. Sementara, harga emas di perdagangan spot melemah 0,27 persen ke level US$1.872 per troy ons pada pagi ini. Harga Emas Makin Kinclong, Dolar dan Yield US Treasury Masih Lesu| Equity World Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan kenaikan harga emas pada perdagangan hari ini ditopang oleh meredanya tekanan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun. Selain itu, emas menguat di tengah pelemahan dolar AS. Lihat juga: Alasan Cek Saldo ATM Link Kena Rp2.500 Mulai 1 Juni 2021 "Namun kenaikan mungkin terbatas di level US$1.890 karena pasar masih berekspektasi The Fed akan memperketat kebijakan moneternya lebih cepat dari perkiraan sebelumnya," ujarnya kepada CNNIndonesia.com. Ia menuturkan pergerakan logam mulia akan dipengaruhi data survei aktivitas manufaktur AS periode Mei yang akan dirilis malam nanti. Apabila manufaktur AS menguat, ia memprediksi harga emas tertekan. "Bila hasil lebih bagus dari prediksi yaitu 60,0, maka dolar AS bisa menguat lagi dan berpotensi menekan harga emas ke kisaran US$1.860 per troy ons," ujarnya.
0 Comments
Equity World | Harga Emas Antam Hari Ini Rp 948.000 per Gram
Equity World | Harga emas Antam pada Rabu (19/5/2021) untuk ukuran satu gram dibanderol di harga Rp 948.000. Harga emas Antam hari ini terpantau naik Rp 1.000 dibandingkan dengan harga jual Selasa (18/5/2021) kemarin. Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 858.000 per gram. Bikin Mabuk Kepayang! Harga Emas 24 Karat Melonjak Drastis Per Rabu, 19 Mei 2021 | Equity World Harga buyback tersebut juga naik Rp 1.000 dibandingkan dengan harga buyback Selasa kemarin. Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga jual emas batangan pada hari ini. emas 0,5 gram Rp 524.000. emas 2 gram Rp 1.836.000. emas 3 gram Rp 2.729.000. emas 5 gram Rp 4.515.000. emas 10 gram Rp 8.975.000. emas 25 gram Rp 22.312.000. emas 50 gram Rp 44.545.000. emas 100 gram Rp 89.012.000. emas 250 gram Rp 222.265.000. emas 500 gram Rp 444.320.000. emas 1.000 gram Rp 886.600.000. Equity World | Kekhawatiran Kasus COVID-19 hingga Bursa Global Bikin IHSG Tersungkur
Equity World | Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami koreksi tajam pada sesi pertama perdagangan saham Rabu (19/5/2021). Aksi jual investor asing dan kekhawatiran COVID-19 menekan IHSG. Mengutip data RTI, IHSG merosot 1,06 persen ke posisi 5.772,27. Indeks saham LQ45 susut 1,31 persen.Sebanyak 311 saham melemah sehingga menekan IHSG. 148 saham menguat dan 148 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG berada di kisaran 5.770-5.828. Total frekuensi perdagangan saham 667.438 kali dengan volume perdagangan 12,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 158,53 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.297. Sebagian besar sektor saham tertekan. Namun, sektor saham IDXTechno naik 2,18 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham IDXTrans menanjak 1,55 persen dan sektor saham IDXIndustry menguat 0,08 persen. Sektor saham IDXBasic melemah 2,36 persen dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham IDXFinance turun 1,37 persen dan sektor saham IDXProperty merosot 1,28 persen. Bursa Saham Asia Tersungkur Mengekor Wall Street | Equity World sejumlah sentimen pengaruhi IHSG. Pertama, data makroekonomi yang minim baik dari domestik dan global yang memberikan dampak positif tinggi. Kedua, kekhawatiran kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia libur Lebaran 2021. Ketiga, kekhawatiran terkait dengan dinamika perkembangan mutase COVID-19. Keempat, perpanjangan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro juga menekan IHSG. Pemerintah kembali memperpanjang pelaksanaan PPKM mikro mulai 18-31 Mei 2021. Aturan tersebut diberlakukan di 30 provinsi. "(Kelima-red) market menanti hasil rilis notulensi dalam rapat FOMC,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com. Sementara itu,analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan pergerakan bursa saham Amerika Serikat dan bursa saham Asia yang alami koreksi turut pengaruhi IHSG. Ditambah harga minyak dunia yang juga koreksi satu persen. Selain itu, imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun naik menjadi 1,65 persen pada Senin, 17 Mei 2021. Ia menambahkan, enaikan kasus COVID-19 juga menekan IHSG. "Meningkatnya kasus COVID-19 global, terutama di Asia melakukan lockdown di beberapa negara," ujar dia. Herditya menuturkan, pergerakan IHSG secara teknikal dan beberapa sentimen yang mempengaruhi masih wajar. "Secara teknikal target koreksi IHSG terbilang masih agak di bawah, bahkan masih ada support di 5.735,” ujar dia. Untuk strategi saham, Herditya menuturkan, untuk trading dalam jangka pendek. "Fast trading atau trading cepat dan buy on weakness dahulu,” kata dia. Equity World | Makasi buat Saham-saham Ini, Bikin IHSG Gak Bonyok Parah!
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 1,76% ke level 5.833,86 pada penutupan perdagangan Senin kemarin (17/5/21) di tengah sentimen negatif kekhawatiran pandemi Covid-19 di Tanah Air kian merebak pascalibur Lebaran 2021. Meski demikian beberapa saham kategori big cap (big capitalization) alias berkapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun mampu menguat sehingga mampu menahan kejatuhan IHSG lebih parah lagi. Data perdagangan menunjukkan IHSG meninggalkan level psikologis 5.900 pada perdagangan pertama setelah pasar keuangan dalam negeri libur panjang pasca-Idul Fitri. Nilai transaksi Senin kemarin tercatat sebesar Rp 12 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 35 miliar di pasar reguler. Sebanyak 113 saham terapresiasi, 414 terkoreksi, sisanya 117 stagnan. Berikut saham-saham penyelamat IHSG tak jatuh lebih dalam, dari kategori big cap. 1. Bank Jago (ARTO), +1,90% Rp 10.700/saham, net buy asing Rp 69 M 2. Bank Central Asia (BBCA), +0,31% Rp 32.500/saham, net buy Rp 314 M 3. Bank Mandiri (BMRI), +0,42% Rp 5.925/saham, net buy Rp 69 M 4. Telkom (TLKM), +0,31% Rp 3.190/saham, net nell Rp 5 M Ada rebalancing indeks MSCI, berikut prospek saham-saham yang masuk dan keluar | Equity World Sebanyak empat saham tersebut punya kapitalisasi pasar besar. Bank Jago memiliki kapitalisasi pasar Rp 148 triliun, BCA Rp 801 triliun dan menjadi yang terbesar di Bursa Efek Indonesia. Kemudian kapitalisasi pasar Bank Mandiri Rp 277 triliun dan Telkom Rp 316 triliun. Empat saham ini saja sudah berkontribusi mencapai Rp 1.542 triliun dari sisi market cap. Sementara itu, sisa saham big cap lainnya kompak ambles, di antaranya saham Astra International (ASII) terkoreksi 0,96% Rp 5.175/saham, HM Sampoerna (HMSP) turun 3,46% Rp 1.255/saham. Berikutnya saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 2,26% Rp 3.900/saham, Chandra Asri (TPIA) turun 5,73% Rp 8.225/saham, dan saham Elang Mahkota Teknologi juga terkoreksi 6,45% Rp 2.030. Adapun saham Unilever Indonesia juga minus 0,44% Rp 5.600/saham. Di sisi lain, ada lima saham mencatatkan aksi beli bersih asing. Dua terbesar sudah disebutkan di atas yakni Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Mandiri (BMRI). Tiga lainnya yakni Antam (ANTM) dengan beli bersih Rp 57 miliar kendati saham ambles 6% di Rp 2.510/saham dan Bank Negara Indonesia (BBNI) net buy Rp 32 miliar dengan harga saham yang turun 0,45% Rp 5.500/saham. Satu lagi yakni saham Tower Bersama (TBIG) yang mencatatkan beli bersih asing Rp 19 miliar dan saham turun 4,96% Rp 2.490/saham. Equity Analyst PT Phillip Sekuritas Indonesia, Dustin Dana Pramitha menjelaskan, selain menunggu arah kebijakan dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yakni The Fed, investor juga memang lagi was-was melihat varian baru Corona yang mengguncang India dan kini melanda negara tetangga, Malaysia. Bahkan Dustin menyebut, pandemi yang mengguncang India ini turut mengguncang ekonomi di regional Asia termasuk Indonesia. Equity World | Usai Libur Lebaran, Indeks Bisnis-27 Dibuka Tersungkur ke Zona Merah
Equity World | Indeks Bisnis-27 mengawali perdagangan usai libur panjang Lebaran 2021 di zona merah. Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (17/5/2021), indeks hasil kerja sama harian Bisnis Indonesia dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini turun 0,08 persen menjadi 474,55 pada pukul 09.10 WIB. Sebanyak 18 saham menguat, 6 saham melemah, dan 3 saham diperdagangkan stagnan. Pelemahan paling dalam terjadi pada saham PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) yang turun 3,05 persen menjadi Rp2.540. Berkah Lebaran, Harga Emas Antam Hari Ini Naik ke Rp 937.000 | Equity World Selanjutnya saham PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) turun 2,87 persen menjadi Rp10.150 dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 0,75 persen menjadi Rp3.960. Sementara itu, saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menahan laju penurunan indeks dengan kenaikan 1,75 persen menjadi Rp2.320. Saham PT Astra International Tbk. (ASII) ikut menguat 1,44 persen menjadi Rp5.300 bersama anak usahanya yaitu PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang naik 1,40 persen menjadi Rp21.750. Sementara itu, IHSG juga tersungkur ke zona merah sesaat setelah perdagangan dibuka. IHSG turun 0,24 persen menjadi 5.923 pada pukul 09.14 WIB. Sebanyak 152 saham menguat, 224 saham melemah, dan 184 saham stagnan dengan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia Rp7.032,41 triliun. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |