Equity World | WHO Tetapkan Corona Pandemi, Bursa Saham Asia Rontok
Equity World | Pasar saham Asia Kamis (12/3/2020) lagi-lagi di tutup di zona merah setelah Bursa saham Asia juga menerima sentimen negatif dari anjloknya indeks futures Wall Street, yang hancur lebur pagi ini setelah pidato dari Donald Trump telah gagal meredam kekhawatiran tentang kemungkinan perlambatan ekonomi dampak virus corona dapat menuju jurang resesi. Kolaborasi dari pandemi virus corona, perang harga minyak antara Arab Saudi versus Rusia dan stimulus pemerintahan Trump yang tidak speisfikasi berapa jumlah anggaran yang akan digelontorkan, memberikan kekecewaan tersendiri investor pasar saham. Faktor lainnya, yaitu pelaku pasar juga kecewa dengan sikap Gedung Putih, dimana sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengusulkan Pajak Penghasilan (PPh) nol persen hingga akhir tahun. Tetapi rincian ini juga masih sebatas wacana yang belum terealisasikan. Panic Selling, Bursa Saham Asia Hancur-Hancuran | Equity World Sehingga pasar saham Asia hari ini belum mampu keluar dari tekanan yang bertubi-tubi tersebut. Pasar saham Australia S&P/ASX 200 kehilangan 421,3 poin (-7,36%) menjadi 5.304,6, indeks Nikkei terkoreksi 4,4% ke level 18.650, indeks Hang Seng Hong Kong terjun 3,66% ke 24.301,07. Sementara saham Shanghai anjlok 1,52% berada di 2.923,49, sedangkan untuk saham Straits Times Singapore (STI) jeblok sebesar 3,68% menjadi 2.681,31. IHSG berada di urutan ketiga terlemah diantara pasar saham Asia pada penutupan perdagangan Kamis (12/3/2020), yang turun 5,01% menjadi 4.895,75, diperdagangkan dalam kisaran harga 5.040,99 - 4.895,75. Investor sekarang masih memperhatikan upaya pembuat kebijakan global untuk menangani perlambatan ekonomi. Sehingga tren penurunan (bearsih) masih ada, kecuali ada berita kuat tentang penyembuhan pandemi virus corona serta langkah dan rincian konkrit stimulus.
0 Comments
Equity World - Perburuan Aset Safe Haven Sedikit Mereda, Harga Emas Turun Lagi
Equity World - Harga emas dunia dan emas batangan PT Aneka Tambang kembali mengalami penurunan setelah perburuan aset safe haven oleh investor mereda. Adapun hal ini didorong oleh harapan stimulus fiskal oleh sejumlah perekonomian besar untuk menangkal dampak wabah virus corona terhadap ekonomi. Pada perdagangan Selasa (10/3), harga emas di pasar spot global turun hingga 1,84% menjadi US$ 1.649,4 per troy ons. Walaupun pagi ini, Rabu (11/3) harganya beranjak naik 0,58% menjadi US$ 1.658,89 per troy ons. Sedangkan di pasar berjangka Commex, harga emas turun 0,92% menjadi US$ 1.660,3 per troy ons. Pagi ini harga emas di pasar berjangka masih melanjutkan laju koreksinya sebesar 0,15% menjadi US$ 1.657,80 per troy ons. Dengan turunnya harga emas dunia, harga emas Antam juga turun sebesar Rp 3.000 menjadi Rp 839.000 per gram. Sementara harga jual kembalinya juga turun Rp 3.000 menjadi Rp 764.000 per gram. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan akan melakukan berbagai langkah untuk menenangkan pasar. Dia mengakatakan bakal melobi Kongres AS untuk menyetujui paket stimulus fiskal yang disiapkannya, salah satunya yaitu pemangkasan pajak penghasilan. “Kami akan bekerja sama dengan partai Demokrat untuk mencari jalan keluar dengan cepat, untuk menolong warga Amerika dan pelaku bisnis kecil dan menengah yang terdampak paling besar dari wabah virus corona,” kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, dikutip Reuters, Rabu (11/3). Selain itu pelaku pasar juga berharap Federal Reserve kembali memangkas suku bunga acuannya bulan ini pada rapat kebijakan moneter yang akan digelar pekan depan. Sementara itu Jepang tengah menyiapkan paket stimulus fiskal sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57,3 triliun untuk membantu usaha kecil dan menengah (UKM) menghadapi dampak ekonomi dari wabah virus corona. Harga Emas Antam Keok Rp 3.000, Investor Mulai Berpaling? | Equity World Adapun harga emas selengkapnya di Butik Logam Mulia Antam hari ini adalah sebagai berikut: Emas batangan 0,5 gram Rp 444.000 Emas batangan 1 gram Rp 839.000 Emas batangan 2 gram Rp 1.627.000 Emas batangan 3 gram Rp 2.419.000 Emas batangan 5 gram Rp 4.015.000 Emas batangan 10 gram Rp 7.965.000 Emas batangan 25 gram Rp 19.805.000 Emas batangan 50 gram Rp 39.535.000 Emas batangan 100 gram Rp 79.000.000 Emas batangan 250 gram Rp 197.250.000 Emas batangan 500 gram Rp 394.300.000 Emas batangan 1.000 gram Rp 788.600.000 Equity World | Bursa Saham 'Terbakar', Pengusaha Beralih Borong Emas?
Equity World | Fenomena panic selling di bursa saham menyebabkan performa IHSG belakangan ini terus negatif. Hal tersebut disebabkan oleh sentimen negatif akan penyebaran virus corona juga penurunan harga minyak dunia yang cukup mengejutkan. Di balik itu semua, harga emas terus melejit. Pada hari Senin (9/3) lalu saja, harga emas Antam cetak rekor hingga Rp 851.000/gram. Namun, sampai hari ini berangsur turun meski masih di level Rp 800.000-an. Menurut analis emas sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, meski harga emas terbilang tinggi, banyak pengusaha yang justru menjual sahamnya dan beralih pada investasi emas. "Harga saham, obligasi mengalami penurunan, sehingga orang beralih ke emas. Ya wajar emas diborong pengusaha, pada saat kondisi ekonomi global memburuk, rupiah melemah, salah satu alternatifnya itu logam mulia. Kenapa pengusaha ini memborong logam mulia, bahkan sampai pedagang kecil kehabisan, ya karena virus corona prediksinya di kuartal II baru selesai," kata Ibrahim kepada detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (11/3/2020). Ia menuturkan, kenaikan harga emas pada Senin (9/3) lalu juga akan diiringi penurunan ke level terendah. Apalagi, hingga hari ini harga emas Antam berangsur turun sampai level Rp Rp 839.000/gram. Equity World Dear Investor, Jadi Saatnya Beli atau Jual Emas nih? | Equity World Ia menguraikan, kenaikan harga emas terjadi hingga tiga kali. Tahap pertama sudah terjadi di 24 Februari lalu di mana emas dunia tembus level US$ 1.700 per troy ounce, dan kembali turun pada 28 Februari 2020. Tahap kedua pada 9 Maret lalu di mana harga emas dunia tembus US$ 1.700-an per troy ounce dan kembali turun pada 10 Maret di level US$ 1.641 per troy ounce. Ia memprediksi, kenaikan harga emas hingga level tertinggi akan terjadi lagi di akhir kuartal I-2020 ini. "Bottom ketiga kemungkinan terjadi di akhir kuartal I ini. Kalau melihat kemarin hingga level US$ 1.700, mungkin nanti sampai US$ 1.800-1.900 per troy ounce," tutur Ibrahim. Di tahap ketiga itulah para pengusaha yang memborong emas saat ini, akan menjualnya ketika harga kembali melejit. "Kenapa masyarakat mau beli logam mulia susah? Karena sudah diborong oleh pengusaha besar yang mereka sudah tahu harga emas internasional akan menyentuh level US$ 1.800-1.900," jelas dia. Ibrahim menyarankan, bagi masyarakat yang memiliki emas saat ini untuk disimpan terlebih dahulu. Menurutnya, akan datang momentum di mana harga emas kembali tinggi pada tahap ketiga itu. Equity World | Harga Emas Hari Ini, 10 Maret 2020
Equity World | Harga emas mengalami penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS dan peningkatan permintaan di tengah tekanan global. Harga emas Comex untuk kontrak April 2020 terpantau menguat 0,35 persen atau 5,9 poin ke level US$1.678,30 per troy ounce pada perdagangan Senin (9/3/2020) pukul 16:00 WIB. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,858 poin atau 0,89 persen ke level 95,09 pada pukul 15.52 WIB. Harga emas 24 karat PT Antam (Persero) Tbk. melanjutkan tren penguatan dan lagi-lagi menembus rekor baru pada hari ini, Senin (9/3/2020). Harga emas Antam kini mencapai level tertinggi sepanjang masa. Equity World Mohon Maaf! Harga Emas Merosot Hari Ini, Trump jadi Penyebab | Equity World Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam dibanderol seharga Rp851.000 per gram atau naik Rp9.000 dibandingkan dengan kemarin,Sabtu (7/3/2020). Harga emas batangan di Pegadaian hari ini, Senin (9/3/2020) terpantau tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan posisi Sabtu (7/3/2020). Kendati demikian, harga jual emas di Pegadaian sudah mencetak rekor tinggi. Untuk ukuran 1 gram, emas cetakan Antam dan UBS dihargai Rp854.000. Dibandingkan dengan posisi awal pekan, harga emas Antam yang dijual di Pegadaian naik Rp30.000 sedangkan harga emas UBS juga naik Rp19.000. Equity World | Harga Minyak Anjlok, Bursa Saham Asia Berguguran
Equity World | Indeks bursa saham Asia berguguran pada perdagangan Senin (9/3/2020) siang. Anjloknya bursa saham Asia merupakan akibat dari kekhawatiran perang harga setelah Organisasi Negara-negara Produsen Minyak (OPEC) dan mitra-mitranya gagal mencapai kesepakatan pemangkasan produksi minyak. Kondisi ini menambah volatilitas yang sudah terjadi akibat kekhawatiran penyebaran virus corona. Dilansir dari CNBC, indeks bursa saham jepang Nikkei 225 merosot 5,46 persen. Sementara itu, indeks bursa saham Topix amblas 5,44 persen. Adapun indeks bursa saham Hang Seng Hong Kong menukik 3,5 persen. Indeks bursa saham China juga berjatuhan. Indeks saham Shanghai melemah sekira 2,4 persen, sementara indeks saham Shenzhen turun 2,42 persen. Indeks saham Kospi Korea Selatan merosot kira-kira 3,72 persen. Tidak hanya itu, indeks saham S&P/ASX 200 Australia anjlok 6,23 persen. Indeks saham Singapura Straits Times juga merosot lebih dari 4 persen. Equity World Harga Emas Tembus Rekor, Jual atau Beli? | Equity World Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) merosot 232,26 poin atau 4,22 persen ke level 5.266,28. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG bertengger pada level 5.364,60. Secara keseluruhan, indeks saham Asia MSCI di luar Jepang menukik 3,88 persen. "Kenyataan yang tidak mengenakkan. Bagi banyak investor tidak ada lagi tempat mudah untuk bersembunyi," kata Bill Maldonado, direktur investasi Asia Pasifik di HSBC Global Asset Management. Harga minyak dunia dipantau secara seksama oleh para investor. Pada perdagangan siang ini di Asia, harga acuan minyak Brent amblas 28,74 persen menjadi 32,26 dollar AS per barrel. Adapun acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) juga menurun tajam 30,77 persen ke level 28,58 dollar AS per barrel. Amblasnya harga minyak terjadi setelah Arab Saudi mengumumkan pemangkasan harga minyak secara drastis dalam penjualan untuk bulan April 2020. Menurut Reuters, Arab Saudi juga tengah bersiap meningkatkan produksi minyak menjadi 10 juta barrel per hari (bph). Pemangkasan harga minyak yang dilakukan Arab Saudi terjadi setelah OPEC dan mitra-mitranya gagal mencapai kesepakatan dalam pertemuan di Wina, Austria. OPEC sempat merekomendasikan pemangkasan produksi minyak, namun ditolak oleh Rusia. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |