Equity World | Wall Street Ambrol, Investor Khawatir Suku Bunga The Fed
Equity World | JAKARTA - Wall Street kompak menurun pada perdagangan Kamis (22/12/2022) karena investor masih memantau efek kenaikan suku bunga The Fed yang agresif. Equity World | Harga Emas Dunia Hari Ini Amblas ke USD 1.791 per Ons Dow Jones turun 1,05 persen ke 33.027,49, S&P 500 turun 1,45 persen ke 3.822,39, dan Nasdaq ambrol 2,18 persen ke 10.476,12. Mengutip Yahoo Finance, Wall Street semakin jatuh setelah veteran manajer investasi David Tepper mengatakan dalam wawancara televisi dengan CNBC bahwa kekhawatiran kenaikan suku bunga akan semakin menekan saham. Hasil buruk dari Micron Technology (MU) juga memperburuk suasana. Pabrikan chip memori terbesar di AS memperingatkan kelebihan pasokan di pasar semikonduktor dan memperkirakan kerugian kuartal kedua yang lebih luas dari perkiraan sebagai hasilnya Perusahaan mengungkapkan serangkaian langkah pemotongan biaya untuk membantu mengimbangi penurunan pendapatan yang diharapkan, termasuk pengurangan 10 persen tenaga kerjanya. Saham turun 3,4 persen pada hari Kamis. Saham Tesla (TSLA) turun 8,9 persen, memperdalam penurunan tajam untuk raksasa kendaraan listrik, yang sekarang turun lebih dari 68 persen tahun ini. Tekanan jual telah meningkat untuk Tesla bulan ini, dengan investor khawatir bahwa manajemen CEO Twitter Elon Musk mengalihkan perhatiannya dari tanggung jawab kepemimpinan di pembuat mobil listrik. Menurut Bloomberg, 10 analis telah memangkas target harga saham mereka sejak pekan lalu. Pada Kamis pagi, perusahaan juga mengatakan akan menawarkan diskon US$7.500 kepada konsumen AS untuk dua model dengan volume tertinggi sebelum akhir tahun, sebuah langkah yang dilihat sebagai upaya untuk mengatasi permintaan yang menurun. Di depan data ekonomi, pengajuan untuk asuransi pengangguran naik sedikit ke 216.000 di pekan yang berakhir 17 Desember, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Kamis, peningkatan moderat dari minggu sebelumnya yang direvisi naik 214.000. Di pasar komoditas, harga minyak berayun menjelang cuaca musim dingin di AS dan perkiraan badai bergerak menuju Amerika Utara. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) – patokan AS – ditutup turun pada US$78,26 setelah naik pada hari sebelumnya. "Saham energi kembali bangkit, berkat kenaikan harga minyak mentah untuk sesi keempat berturut-turut di tengah ekspektasi permintaan yang lebih tinggi selama periode liburan. Namun, kenaikan harga dibatasi oleh kekhawatiran tentang prospek ekonomi dunia tahun depan," Susannah Streeter, analis investasi dan pasar senior di Hargreaves Lansdown mengatakan dalam catatan email.
0 Comments
Equity World | Bursa Asia Kompak Menguat di Pagi Ini (22/12), Simak Sentimen yang Mendorongnya12/22/2022 Equity World | Bursa Asia Kompak Menguat di Pagi Ini (22/12), Simak Sentimen yang Mendorongnya
Equity World | JAKARTA. Bursa Asia kompak menguat pada awal perdagangan hari ini. Kamis (22/12), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,3% ke 26.466,53. Sejalan, indeks Hang Seng juga melonjak 1,97% ke 19.537,45. Equity World | Wall Street Ditutup Melesat, Kepercayaan Konsumen AS Melonjak Sedangkan, indeks Taiex naik 1,03% ke 14.381,28. Indeks Kospi juga menguat 0,49% ke 2.340,47 dan indeks ASX 200 naik 0,60% ke 7.157,8. Sementara itu, FTSE Straits Times naik 0,15% ke 3.261,13 dan FTSE Malay juga menguat 0,02% ke level 1.462,8. Bursa Asia kembali menguat di awal pekan ini. Sokongan bagi bursa saham Asia datang karena optimisme di Wall Street yang terdorong kinerja yang optimistis dan kepercayaan konsumen yang kuat. Wall Street naik untuk hari kedua pada hari Rabu menyusul hasil pendapatan yang optimis dari Nike dan FedEx. Dow Jones Industrial Average naik 526,74 poin, atau 1,6%, menjadi 33.376,48. S&P 500 melonjak 1,49% menjadi menetap di 3.878,44, sedangkan Nasdaq Composite melonjak 1,54% menjadi berakhir di 10.709,37. Dari kawasan, pasar menanti rilis data perdagangan Thailand untuk bulan November dan kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia. Selain itu, Jepang juga dijadwalkan memberikan revisi indikator utamanya pada bulan Oktober. Equity World | Wall Street Tertekan, Pasar Saham AS Turun Lima Hari Perdagangan
Equity World | Jakarta. Wall Street kembali melemah di awal perdagangan hari ini. Selasa (20/12) pukul 21.45 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,16% ke 32.708. Nasdaq Composite melorot 0,75% ke 10.467. Indeks S&P 500 turun 0,39% ke 3.804. Equity World | Harga Emas Spot Ditutup Melonjak di Atas 1%, Pelemahan Dolar AS Jadi Penyokong Utama Bank of Japan (BOJ) mengejutkan investor global dengan perubahan kebijakan yang akan memungkinkan suku bunga jangka panjang naik lebih banyak. BOJ memutuskan untuk mengizinkan imbal hasil obligasi 10 tahun bergerak 50 basis poin di kedua sisi target 0% lebih besar dari kisaran 25 basis poin sebelumnya. Keputusan bank sentral Jepang ini di luar dugaan pasar yang memperkirakan tidak ada perubahan kebijakan moneter. Indeks utama Wall Street melanjutkan penurunan beruntun mereka untuk sesi kelima berturut-turut hingga hari ini. Investor menghindari taruhan berisiko, khawatir kenaikan suku bunga Federal Reserve dapat mendorong ekonomi Amerika Serikat (AS) ke dalam resesi. "Menaikkan suku bunga acuan adalah sesuatu yang belum BOJ lakukan, jadi sepertinya dunia berada di halaman yang sama dan mengalami kenaikan suku bunga yang terkoordinasi untuk mencoba dan melawan inflasi," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital. Mitra di Pittsburgh kepada Reuters. Forrest menambahkan, pasar perlahan-lahan keluar dari pemrosesan sikap hawkish The Fed. Bank sentrak AS telah berhasil memperlambat ekonomi sehingga kemungkinan perkiraan pendapatan (untuk kuartal keempat) akan turun. "Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa besar penurunannya," ujar Forrest. The Fed menyuarakan nada hawkish pekan lalu pada pertemuan kebijakan. The Fed memperkirakan suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk periode lebih lama. Sinyal hawkish The Fed memicu aksi jual di pasar saham, terutama di kelompok teknologi yang sensitif terhadap suku bunga. Imbal hasil US Treasuries turun setelah langkah mengejutkan BOJ. Yield US Treasury tenor 10 tahun naik ke level tertinggi tiga minggu di 3,66%. Pelaku pasar uang melihat peluang 61% Fed akan menaikkan suku bunga acuan utamanya sebesar 25 basis poin pada Februari menjadi 4,50%-4,75%. Periode kenaikan suku bunga diperkirakan berakhir di angka 4,9% pada Mei 2023. Sebelumnya, data menunjukkan pembangunan rumah ukuran satu keluarga AS jatuh pada November karena tingkat bunga KPR yang lebih tinggi terus menekan aktivitas pasar perumahan. Namun, keseluruhan perumahan baru turun hanya 0,5% ke tingkat 1,43 juta unit bulan lalu. Angka rumah baru ini lebih besar ketimbang ekspektasi ekonom yang memperkirakan penurunan 1,4 juta unit. Sejumlah data ekonomi lainnya yang akan dirilis minggu ini termasuk kepercayaan konsumen dan inflasi inti. Kedua data akan memberikan lebih banyak petunjuk kepada investor tentang prospek kenaikan suku bunga di masa depan. Harga saham Lucid Group Inc naik 4,6% dalam perdagangan premarket. Produsen kendaraan listrik ini mengantongi tambahan modal US$ 1,5 miliar yang akan meningkatkan likuiditas. Harga saham General Mills Inc tergelincir 3,0% setelah pembuat sereal Cheerios menaikkan prospek pendapatan setahun penuh. Tetapi perusahaan ini memperingatkan biaya bahan baku yang lebih tinggi. Harga saham Nike Inc tergelincir 0,3% menjelang laporan triwulanan setelah penutupan perdagangan Selasa. Equity World | Harga Emas Menderita Karena China, Kok Bisa?
Equity World | Kembali mengganasnya kasus Covid-19 di China membuat pelaku pasar emas khawatir. Emas pun melandai dalam dua hari beruntun. Pada perdagangan Selasa (20/12/2022) pukul 06:10 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.786,87 per troy ons, nyaris stagnan dibandingkan penutupan perdagangan awal Senin yang melemah melemah 0,27%. Equity World | Bursa Asia Beragam Jelang Keputusan Suku Bunga Bank of Japan Harga emas juga sudah anjlok 1,3% secara point to point dalam sepekan. Harga emas masih menguat 2,82% sementara dalam setahun melandai 0,01%. Analis dari UBS Giovanni Staunovo mengatakan mood pelaku pasar emas sangat terdampak oleh kabar buruk dari China. Negara Tirai Bambu kembali melaporkan kasus kematian akibat Covid-19. "Meningkatnya kekhawatiran kasus Covid-19 di China berdampak pada permintaan emas fisik," tutur Staunovo, dikutip dari Reuters. China merupakan konsumen terbesar emas sehingga perkembangan di Beijing akan sangat menentukan pergerakan harga emas. Pada Senin (19/12/2022) untuk pertama kalinya China melaporkan kematian akibat Covid-19 pasca melonggarkan kebijakan terkait virus ini, 3 Desember. Reuters melaporkan mobil jenazah berbaris di luar krematorium Covid-19 yang ditunjuk di Beijing, di mana para pekerja dengan pakaian hazmat membawa jenazah ke dalam fasilitas tersebut. Namun sayangnya, Reuters tidak dapat segera memastikan apakah kematian itu karena Covid-19 atau bukan. Studi terbaru bahkan menunjukkan kasus kematian di China bisa mencapai satu juta lebih dalam beberapa bulan ke depan. Selain kasus Covid di China, harga emas juga melandai karena pelaku pasar melihat pelonggaran kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) sulit terjadi. Terlebih, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sudah mengindikasikan kebijakan moneter ketat akan tetap bertahan hingga tahun depan. "Selama The Fed terus memberi sinyal kenaikan suku bunga maka harga emas sulit melonjak," imbuh Staunovo. Equity World | Pasar Asia-Pasifik Melemah Tertekan Meningkatnya Kekhawatiran Resesi
Equity World | Pasar Asia-Pasifik diperdagangkan melemah pada Senin (19/12/2022). Tertekan meningkatnya kekhawatiran resesi. Setelah saham-saham di Wall Street mencatatkan kerugian dua pekan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak September karena khawatir akan Langkah Federal Reserve AS yang terus menaikkan suku bunga. Equity World | Bursa Asia Bergejolak di Pagi Ini (19/12), Kekhawatiran Resesi Kembali Muncul Di Tiongkok, para pejabat berjanji untuk menstabilkan ekonominya mempertahankan likuiditas yang cukup di pasar keuangan untuk menerapkan kebijakan fiskal proaktif di tahun mendatang, menurut laporan Reuters. Komentar tersebut muncul setelah kesimpulan dari Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan yang menetapkan anggaran. Shanghai mengumumkan akan menutup sebagian besar sekolah lagi karena kasus Covid melonjak pada Senin (19/12/2022). S&P/ASX 200 di Australia turun 0,14% pada jam pertama perdagangannya. Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,8% dan Topix turun 0,4%. Kospi Korea Selatan kehilangan 0,66%. Pemerintah Jepang dan bank sentral dilaporkan akan merevisi pernyataan yang berkomitmen pada target inflasi 2% sedini mungkin, menurut Kyodo News, mengutip sumber-sumber pemerintah. Bank of Japan mengadakan pertemuan kebijakan moneter akhir pekan ini. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |