Equityworld Futures | Awal Pekan yang Cerah, Bursa Asia Dibuka Semarak
Equityworld Futures | Bursa saham Asia mayoritas dibuka menguat pada perdagangan Senin (7/12/2020) awal pekan ini, mengikuti bursa saham acuan global, Wall Street yang ditutup memuaskan pada akhir pekan lalu. Hanya indeks Hang Seng Hong Kong yang dibuka di zona pada hari ini, yakni melemah 0,19%. Sedangkan sisanya dibuka di zona hijau, yakni indeks KOSPI Korea Selatan dibuka 0,81%, STI Singapura tumbuh 0,11%, Shanghai Composite China menguat tipis 0,09% dan Nikkei Jepang naik tipis 0,05%. Pelaku pasar Asia masih menanti rilis data neraca perdagangan China yang akan dirilis pada pukul 11:00 waktu setempat atau pukul 10:00 WIB. Beralih ke Negeri Adidaya (AS), bursa saham Wall Street ditutup cerah bergairah pada perdagangan Jumat (4/12/2020) akhir pekan lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average tumbuh 0,83% menjadi 30.218,26. Sementara S&P 500 melesat 0,88% menjadi 3.699,12, dan Nasdaq Composite naik 0,7% menjadi 12.464,23. Selain kabar vaksin, keberlanjutan diskusi stimulus fiskal jilid II juga turut mengangkat performa bursa saham New York. Mayoritas indeks saham bursa Asia melemah pada Senin (7/12) pagi | Equityworld Futures Proposal bipartisan yang diajukan kini berada di nominal US$ 908 miliar, masih lebih tinggi daripada usulan pihak Republik yang mengusai senat tetapi jauh lebih rendah dari usulan US$ 2 triliun yang diajukan Demokrat. Menurut Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnell dari Partai Republik, kemungkinan untuk dapat meng-goal-kan paket stimulus jumbo jilid II ini ada asalkan pihak Demokrat mau mendekati angka yang diusulkan oleh Republik. Rilis data sektor tenaga kerja AS yaitu non-farm payroll yang tidak sesuai dengan harapan juga semakin menambah urgensi adanya stimulus untuk perekonomian. Menurut ketua DPR AS Nancy Pelosi ini menjadi momentum yang tepat untuk Kongres segera bertindak. Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan adanya penciptaan lapangan kerja sebanyak 245 ribu di bulan November. Angkanya turun dari 610 ribu di bulan sebelumnya dan lebih rendah dari konsensus pasar yang memperkirakan bakal bertambah sebanyak 469 ribu. Keberlanjutan negosiasi seputar stimulus jumbo ini dibarengi dengan kebijakan moneter ultra akomodatif oleh the Fed yang sering disebut sebagai kebijakan 'big easy money' membuat posisi greenback semakin tertekan dan kini sudah berada di level terendahnya dalam dua setengah tahun terakhir. Bank sentral AS, the Fed sejauh ini telah menggelontorkan stimulus moneter lewat quantitative easing yang nilainya diperkirakan melebihi US$ 3 triliun dan menjadi kebijakan moneter paling ekspansif sepanjang sejarah berdirinya otoritas moneter paling powerful di dunia dalam 106 tahun terakhir.
0 Comments
PT Equity World | IHSG masih lanjut menguat, ditopang kenaikan bursa saham Asia
PT Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring kenaikan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 8,96 poin atau 0,15 persen ke posisi 5.822,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,18 poin atau 0,13 persen ke posisi 921,18. "Menurut saya, hasil kenaikan data inflasi Indonesia month on month menjadi 0,28 persen dimana hal ini merupakan tanda-tanda dari membaiknya kinerja daya beli masyarakat seiring dengan adanya recovery perekonomian domestik, masih memberikan efek yang positif bagi penguatan IHSG," kata Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Kamis. Dari global, lanjut Nafan, data PMI Jasa Caixin hasilnya menunjukkan tren yang semakin ekspansif merupakan katalis positif bagi IHSG. "Di sisi lain perkembangan penelitian vaksin dari berbagai perusahaan farmasi di dunia yang semakin progresif memberikan optimisme terhadap pasar," ujar Nafan. Dibuka menguat, IHSG relatif nyaman berada di zona hijau dari pagi hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, empat sektor meningkat dengan sektor pertanian paling tinggi yaitu 3,82 persen, diikuti sektor pertambangan dan sektor keuangan masing-masing 1,3 persen dan 0,62 persen. Harga Emas Dunia Naik Lagi 11,3 Dolar AS di Bursa Berjangka AS, Ini Pemicunya | PT Equity World Sedangkan enam sektor terkoreksi dengan sektor aneka industri paling dalam yaitu minus 1,34 persen, diikuti sektor konsumer dan sektor manufaktur masing-masing minus 0,58 persen dan minus 0,54 persen. Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp264,22 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.279.624 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 33,53 miliar lembar saham senilai Rp19,67 triliun. Sebanyak 232 saham naik, 227 saham menurun, dan 168 saham tidak bergerak nilainya. Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 8,39 poin atau 0,03 persen ke 26.809,37, Indeks Hang Seng naik 195,92 poin atau 0,74 persen ke 26.728,5, dan Indeks Straits Times meningkat 8,94 atau 0,32 persen ke 2.819,89. PT Equity World | Naik Rp 10.000, Harga Emas Antam di Pegadaian Jadi Rp 1.921.000. per 2 Gram pada 3 Desember 2020
PT Equity World | Berikut update harga emas antam di PT Pegadaian (Persero) pada Kamis 3 Desember 2020. Per hari ini, harga emas untuk logam mulia Antam yang dijual di Pegadaian naik Rp 10.000 dibandingkan hari sebelumnya untuk ukuran 2 gram pada Kamis (3/12). Mengutip laman Pegadaian, harga emas hari ini Kamis (3/12) untuk logam mulia Antam di Pegadaian untuk ukuran 2 gram mencapai Rp 1.921.000. Logam mulia Antam dijual dalam bentuk batangan dengan beberapa ukuran berat misalnya 1 gram, 2 gram, 5 gram, hingga 1.000 gram. Selain logam mulia Antam, di Indonesia terdapat PT Untung Bersama Sejahtera yang juga mengeluarkan produk emas batangan dan perhiasan. Produk emas keduanya pun juga bisa didapatkan di toko emas, butik masing-masing perusahaan maupun Pegadaian. Prospek Stimulus Dorong Reli Emas | PT Equity World Lantas, berapa rincian harga emas milik Antam dan UBS di Pegadaian? Berikut harga emas hari ini Kamis, 3 Desember 2020 untuk logam mulia Antam di Pegadaian: Harga emas 2 gram: Rp 1.921.000 Harga emas 3 gram: Rp 2.855.000 Harga emas 5 gram: Rp 4.755.000 Harga emas 10 gram: Rp 9.496.000 Harga emas 25 gram: Rp 23.736.000 Harga emas 50 gram: Rp 47.407.000 Harga emas 100 gram: Rp 94.696.000 Harga emas 250 gram: Rp 236.177.000 Harga emas 500 gram: Rp 464.067.000 Harga emas 1.000 gram: Rp 921.019.000 PT Equity World | Wajah bursa Asia beragam pada perdagangan Rabu (2/12) pagi, meski Wall Street rekor
PT Equity World | Bursa saham Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Rabu (2/12) pagi. Meski Wall Street catatkan rekor tertinggi semalam. Melansir CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang merosot 0,14% pada awal perdagangan dan indeks Topix naik 0,24% . Sementara, Kospi Korea Selatan naik 0,65%. Saham di Australia naik lebih tinggi, karena S & P / ASX 200 naik 0,1%. Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,19% lebih tinggi. Data ekonomi baru angka pertumbuhan ekonomi (PDB) Australia kuartal III dijadwalkan rilis pukul 8:30 pagi HK / SIN. Menjelang rilis tersebut, dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,7374, setelah melihat level di bawah $ 0,736 kemarin. Asal tahu, S&P 500 naik 1,1% ditutup pada 3.662,45 - rekor penutupan tertinggi baru. Nasdaq Composite juga menembus rekor penutupan karena melonjak 1,3% menjadi 12.355,11. Rabu Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Fluktuatif | PT Equity World Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 185,28 poin mengakhiri hari perdagangan pada 29.823,92. Sentimen positif datang dari harapan vaksin virus corona. Pfizer dan BioNTech mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah mengajukan permohonan ke Badan Obat Eropa untuk otorisasi pemasaran bersyarat dari vaksin virus corona mereka. Jika otorisasi diberikan, memungkinkan penggunaan vaksin di Eropa bulan ini, menurut BioNTech. Untuk pasar mata uang, indeks dolar AS berada di 91,313 menyusul penurunan awal pekan ini dari level di atas 91,5. Yen Jepang diperdagangkan pada 104,25 per dolar, turun di bawah 104,1 melawan dolar yang terlihat di awal pekan perdagangan. PT Equity World | Emas Ambrol 13%, Sekarang Masih di Bawah US$ 1.800
PT Equity World | Ada yang berbeda dari gerak harga emas belakangan ini. Meskipun greenback sedang terjungkal, harga logam mulia emas malah ikut terseret dalam gelombang koreksi. Harga emas sudah longsor ke bawah level support US$ 1.800/troy ons. Apabila dihitung dari level tertingginya sepanjang sejarah yang berhasil ditembus pada Agustus lalu, emas telah ambles 13,7%. Sehingga secara year to date emas yang tadinya terapresiasi sampai lebih dari 25% kini kenaikannya terpangkas menjadi 17,26% saja. Mengawali bulan terakhir tahun ini (1/12/2020), harga logam kuning ini menguat tipis 0,1% dibanding penutupan kemarin ke US$ 1.780,39/troy ons. Di saat kilau emas pudar sebenarnya posisi dolar AS juga sedang melemah. Untuk kali ini gerak emas dan dolar AS seirama. Biasanya keduanya saling bertolak belakang alias memiliki korelasi negatif yang kuat. Koreksi tajam harga bullion tak bisa dipisahkan dari sentimen positif seputar perkembangan vaksin Covid-19. Secara bertubi-tubi tiga pengembang vaksin Covid-19 global yakni Pfizer-BioNTech, Moderna hingga AstraZeneca melaporkan analisa awal hasil uji klinis akhir yang menjanjikan. Rincian Terbaru Harga Emas Batangan 0,5 Gram hingga 1 Kg di Pegadaian | PT Equity World Tingkat efektivitas proteksi vaksin diklaim mencapai 90%. Optimisme vaksin membuat pasar sumringah dan investor pun berburu aset-aset yang lebih berisiko seperti saham dan komoditas non-emas. Emas pun dilego dan membuat harganya tertekan. Namun sebenarnya fundamental emas belum berubah. Bahkan sampai detik ini. Kalaupun sebentar lagi sudah ada vaksin yang diizinkan untuk digunakan tetap saja fundamental emas tidak serta merta berubah. Sebagai aset yang tidak produktif karena tidak memberikan imbal hasil seperti dividen di saham dan kupon/bunga di instrumen investasi berbasis utang, emas memiliki biaya peluang (opportunity cost). Orang akan memilih menggenggam emas apabila biaya peluangnya rendah. Saat ini suku bunga acuan yang rendah bahkan mencapai zero lower bound di negara-negara maju serta imbal hasil obligasi pemerintah AS yang berada di teritori negatif membuat biaya peluang memegang aset emas menjadi rendah. Yellen dan Jerome Powell juga dinilai bakal positif untuk perkembangan stimulus. Salah satu tenaga yang mendorong harga emas menguat adalah stimulus. Banjir stimulus membuat emas berhasil menguat lebih dari 25%. Namun ketika diskusi stimulus jilid II mandeg, harga emas pun mulai kehilangan bensin untuk menguat. Well, so far dengan fundamental emas yang masih kuat seharusnya masih ada peluang emas untuk rebound atau setidaknya tidak jatuh lebih dalam. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |