PT Equity World | Wall Street Bervariasi Setelah Pengumuman Jerome Powell Kembali Jadi Ketua The Fed11/23/2021 PT Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Senin, 22 November 2021. Hal ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan akan mencalonkan Ketua bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell untuk kembali pimpin the Fed.
Biden mengesampingkan mencalonkan Gubernur The Fed Lael Brainard untuk jabatan itu. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones hanya naik 17,27 poin menjadi 35.619,25. Wall Street: Nasdaq, S&P 500 turun pasca pengumuman masa jabatan kedua Jerome Powell | PT Equity World Indeks S&P 500 turun 0,32 persen menjadi 4.682,94. Indeks Nasdaq susut 1,26 persen menjadi 15.854,76 setelah mencapai rekor tertinggi intraday. Saham bank dan imbal hasil obligasi bergerak lebih tinggi setelah Gedung Putih mengumumkan keputusan the Fed. Saham JPMorgan naik 2,1 persen, sementara Morgan Stanley naik hampir 2,5 persen. Pergerakan imbal hasil obligasi lebih tinggi menekan sejumlah saham teknologi. Laba perusahaan teknologi kurang menarik bagi investor ketika imbal hasil obligasi lebih tinggi. “Saya pikir pendorong tindakan hari ini lebih teknis, minggu pendek, rotasi, kekuatan dolar AS dan imbal hasil sedikit naik. Saya tidak tahu seberapa banyak reaksi hari ini yang spesifik untuk Powell, tetapi saya pikir Powell keseluruhan positif,” ujar Chief Investment Strategist Waddell and Associates, David Waddell dilansir dari CNBC, Selasa (23/11/2021). Powell memangkas suku bunga mendekati nol dan menerapkan pembelian aset darurat pada Maret 2020 untuk membantu mendukung pasar selama gelombang pertama pandemi COVID-19. Selain itu, membantu sistem keuangan tetap beroperasi selama penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi. Ia juga memimpin evaluasi ulang penting dari kerangka target inflasi the Fed selama krisis COVID-19. Langkah untuk menunjuk kembali Jerome Powell meredakan kekhawatiran investor tentang pergantian kepala bank sentral. Sementara itu, AS berusaha untuk keluar dari pandemi COVID-19 dan memerangi tingkat inflasi yang tidak terlihat dalam tiga dekade. “Kesinambungan akan menjadi kunci selama fase pemulihan yang berpotensi rumit ini di mana inflasi meningkat dan permintaan pertumbuhan kuat tetapi mendingin dan pasokan modal, tenaga kerja secara bertahap rebound,” ujar Chief US Economist Oxford Economics, Greg Daco.
0 Comments
PT Equity World | Bursa Asia berviariasi dengan kecenderungan melemah pada awal perdagangan hari ini. Senin (22/11) pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 terlihat melemah 0,42% ke 29.622,22. Berbeda, indeks Hang Seng menguat tipis 0,03% ke 25.057,06.
Indeks Taiex turut menguat 0,09% ke 17.834,61. Sedangkan indeks Kospi menanjak 0,70% ke 2.991,79. Dan indeks ASX 200 melemah 0,35% ke 7.370,4. IHSG Diprediksi Turun, Simak PRDA, TINS, hingga INCO | PT Equity World Sementara itu, FTSE Straits Times naik tipis 0,01% ke 3.232,60 dan FTSE Malay KLCI melemah 0,17% menjadi 1.523,01. Pergerakan bursa saham di Asia di pagi ini cenderung melemah. Investor kini menantikan rilis suku bunga pinjaman acuan terbaru di China untuk menggerakkan pasar. Selain itu, pelaku pasar juga akan memantau saham perusahaan teknologi China seperti Alibaba, Baidu dan JD.com yang terdaftar di bursa Hong Kong. Ketiga perusahaan tersebut termasuk di antara perusahaan yang baru-baru ini didenda oleh regulator pasar China karena diduga melanggar Undang-Undang Anti-monopoli. Koreksi pada bursa di kawasan juga dipengaruhi oleh kebangkitan kasus Covid-19 di seluruh Eropa. Hal tersebut memicu kekhawatiran permintaan dan menekan pergerakan aset berisiko. Equity World | Harga emas dunia melemah pada perdagangan Kamis, karena data klaim pengangguran mingguan Amerika yang menggembirakan.
Mengutip CNBC, Jumat (19/11/2021) harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.858,76 per ounce dan emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,5 persen menjadi USD1.861,4 per ounce. Klaim Pengangguran AS Turun, Harga Emas Langsung 'Terjun Payung' | Equity World Meski terjadi penurunan harga, emas bertahan di dekat level tertinggi dalam lima bulan yang disentuh pada sesi Selasa. "Salah satu alasan utama lonjakan emas ini adalah bahwa imbal hasil turun tajam. Tetapi kemudian, bangkit kembali, sehingga sisi atas emas terhambat," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun mendekati level pra-pandemi, pekan lalu, data menunjukkan pada Kamis. Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi permintaan untuk logam safe-haven itu. "Itu berkorelasi dengan probabilitas yang lebih tinggi dari The Fed yang benar-benar harus menaikkan suku bunga," kata Pavilonis. Imbal hasil US Treasury bertahan di dekat level tertinggi tiga minggu baru-baru ini, sementara dolar AS berhenti sejenak, tergelincir kembali dari puncak 16 bulan. Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, melesat karena melonjaknya indeks harga konsumen di Amerika dan Eropa. Di tempat lain, platinum turun 0,8 persen menjadi USD1.048,77 per ounce, sementara paladium anjlok 2,7 persen menjadi USD2.129,28 per ounce. Perak tergelincir 0,9 persen menjadi USD24,82 per ounce. Equity World | Bursa Asia Mixed di Tengah Koreksi Wall Street dan Penurunan Harga Minyak Mentah11/18/2021 Equity World | Bursa Asia Pasifik dibuka bervariasi pada awal perdagangan Kamis (18/11/2021), menyusul Wall Street yang sebelumnya ditutup melemah.
Nikkei 225 Tokyo turun 0,44%, indeks komposit Shanghai datar, S&P/ASX naik 0,29%, Kospi Korsel turun 0,41%. Investor Khawatir Laju Inflasi, Harga Emas Dunia Melambung | Equity World Melemahnya harga minyak mentah dunia berdampak pada emiten energi di bursa Australia. Santos, Oil Search, dan Woodside Petroleum mengalami koreksi antara 0,88% hingga 1,43%. Inflasi di Inggris naik sebesar 4,2% pada bulan Oktober dari periode yang sama tahun lalu, atau naik dari 3,1% di bulan September, dan di atas ekspektasi analis di 3,9%. Data ini diperkirakan mendorong Bank of England untuk menaikkan suku bunga Desember nanti. Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan Rabu (17/11/2021) setelah Badan Energi Internasional (IEA) dan OPEC memperingatkan risiko oversupply akibat naiknya kasus Covid-19 di Eropa. Harga minyak mentah Brent turun 2,6% ke US$ 80.28 per barel. Harga minyak WTI turun 3% ke US$ 78,36 per barel. Pasar modal AS ditutup melemah pada perdagangan Rabu (17/11/2021). Investor terus memantau laporan kinerja emiten ritel besar di tengah naiknya inflasi. Dow Jones Industrial Average turun 0,58% ke 35.931,05. S&P 500 turun 0,26% ke 4.688,67. Nasdaq turun 0,33% ke 15.921,57. Equity World | Harga emas naik pada hari Selasa, bertahan dekat dengan puncak lebih dari lima bulan. Ini karena investor khawatir bahwa inflasi akan bertahan lebih lama, mendorong permintaan emas batangan sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Dikutip dari CNBC, Rabu (17/11/2021), harga emas di pasar spot naik 0,1 peresn menjadi USD 1,864.80 per ounce pada 0836 GMT. Emas berjangka AS naik 0,1 persen pada USD 1,868,20. Wall Street Menguat Berkat Data Penjualan Ritel AS Oktober 2021 | Equity World Harga emas telah reli 1,9 persen sejak Selasa lalu setelah data menunjukkan harga konsumen AS meningkat pada Oktober. "Gagasan bahwa inflasi AS belum mencapai puncaknya akan mempertahankan tawaran beli emas dengan baik, selama The Fed tidak menyimpang dari pendekatannya yang sabar terhadap kenaikan suku bunga apa pun," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity. Kenaikan emas juga terjadi meskipun dolar AS bertahan mendekati level tertinggi 16-bulan dan benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun stabil di dekat puncak tiga minggu. Dolar yang lebih kuat meningkatkan biaya emas bagi pembeli yang memegang mata uang lain. "Emas mampu menahan angin dari dolar yang kuat dan bisa naik ke USD 1.900 pada akhir tahun," kata analis Commerzbank Daniel Briesemann. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |