Equity World | Hepi Cuan di Bursa Asia, tapi Hang Seng Merana Sendiri
Equity World | Bursa saham Asia mayoritas masih bergerak di zona hijau pada pukul 11:00 WIB, di tengah sentimen terkait vaksin virus corona (Covid-19) yang masih menjadi katalis positif hingga kini. Pada Pukul 11:00 WIB, indeks KOSPI Korea Selatan memimpin penguatan bursa Asia, di mana KOSPI meroket 1,93%. Kemudian Shanghai Composite China melesat 0,86% dan Straits Times Index (STI) Singapura menguat 0,7%. Namun, penguatan tersebut tidak dialami oleh indeks Hang Seng di Hong Kong, di mana pada pukul 11:00, Hang Seng melemah 0,17%. Sedangkan untuk indeks Nikkei Jepang hari ini tidak dibuka karena sedang libur nasional memperingati hari penghormatan untuk para pekerja. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan pada pukul 11:00 terpantau melesat 0,92% ke level 5.622,82 dan berhasil menyentuh level psikologisnya di 5.600. Bursa saham di kawasan Asia masih bergerak menghijau karena pasar masih merespons positif terkait perkembangan vaksin virus Covid-19, di mana kabar positif terakhir yakni efektivitas lanjutan dari vaksin Pfizer yang diklaim sukses dalam uji klinis tahap akhirnya hingga 95%. Saham di Asia-Pasifik Menguat Meski Pandemi Covid-19 Belum Mereda | Equity World Sebelumnya, Pfizer telah resmi mengajukan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) terhadap vaksin yang mereka kembangkan kepada otoritas pengawas obat dan makanan AS (US FDA). Ini adalah proposal izin EUA pertama yang diajukan ke FDA. "Pengajuan izin ini menandakan pencapaian baru dalam usaha kami mengantarkan vaksin Covid-19 kepada dunia. Kami sudah memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang keamanan vaksin ini," kata CEO Pfizer Albert Bourla, sebagaimana diwartakan Reuters. FDA belum bisa berkomentar kapan EUA bisa diberikan. Namun yang jelas FDA akan mengadakan rapat pleno pada 10 Desember 2020 di mana para anggota akan membahas penggunaan vaksin. Alex Azar, Menteri Kesehatan AS, memperkirakan izin EUA akan keluar pada pertengahan Desember. "Jika datanya solid, maka dalam hitungan minggu izin bisa keluar terhadap vaksin yang memiliki efektivitas 95%," ungkap Azar dalam wawancara dengan CBS, sebagaimana dikutip dari Reuters. Hasil uji coba akhir vaksin Pfizer dan BioNTech menunjukkan tingkat efektivitas mencapai 95%. Tidak ada efek samping yang signifikan selama pelaksanaan uji coba. Sementara itu, data pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2020 di Singapura yang dapat diukur melalui produk domestik bruto (PDB) menunjukan pemulihan. Berdasarkan data Trading Economics, secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), PDB Negeri Singa tumbuh ke zona positif, yakni 9,2%, artinya secara QtQ, Singapura resmi melepas status resesinya. Namun, secara tahunan (year-on-year/YoY), PDB Singapura masih terkontraksi, yakni -5,8%. Walaupun masih berkontraksi, namun pertumbuhannya sudah lebih baik.
0 Comments
PT Equityworld | Harga Emas Terus Merosot Selama Tiga Hari Berturut-turut
PT Equityworld | Pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB, harga emas kembali jatuh dan menjadi penurunan selama tiga hari berturut-turut. Jatuhnya harga emas ini lantaran disebabkan oleh beberapa hal seperti terseret oleh penguatan dolar AS hingga semakin majunya pengembangan vaksin Covid-19. Dengan terus berkembangnya vaksin Covid-19 ini sekaligus memberikan harapan agar pemulihan ekonomi bisa lebih cepat. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, tergelincir 12,4 dolar AS atau 0,66 persen menjadi ditutup pada 1.861,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (18/11/2020), emas berjangka jatuh 11,2 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.873,90 dolar AS. Harga Emas Jatuh, Tertekan Kabar Positif Kemajuan Vaksin | PT Equityworld Harga emas berjangka juga terpangkas 2,7 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.885,10 dolar AS pada Selasa (17/11/2020), setelah naik 1,60 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.887,80 dolar AS per pada Senin (16/11/2020), dan melonjak 12,90 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.886,20 dolar AS pada Jumat (13/11/2020). Dolar yang lebih kuat dan ketidakpastian atas stimulus ekonomi lebih lanjut membebani emas, kata Pendiri Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica. Meskipun ada antisipasi untuk lebih banyak (stimulus), beberapa orang memilih untuk mengambil keuntungan sampai ada lebih banyak kejelasan." PT Equityworld | Harga Emas Jatuh Akibat Kemajuan Vaksin Covid-19
PT Equityworld | Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Rabu (19/11/2020) atau mencatat penurunan hari kedua berturut-turut, tertekan optimisme vaksin Pfizer yang berhasil melawan infeksi virus corona dan spekulasi dukungan ekonomi lebih lanjut. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange jatuh US$ 11,2 atau 0,59% menjadi US$ 1.873,90 per ounce. "Perkembangan vaksin yang positif mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai yang aman. (Meskipun) tampaknya masih dalam kisaran perdagangan, kenaikan besar tampaknya akan berakhir saat ini," kata Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir. Produsen obat AS Pfizer Inc mengatakan akan mengajukan izin darurat AS setelah hasil akhir uji coba vaksinnya menunjukkan tingkat keberhasilan 95%. "(Vaksin) tampaknya berkembang dengan cepat dan ada beberapa lainnya juga sedang dalam proses ... yang akan membantu pemulihan ekonomi global dan menjadi bearish (melemah) untuk emas," kata Meir. Harga Emas Tertekan Berita Vaksin | PT Equityworld Emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah naik 24 persen tahun ini, diuntungkan dari stimulus global besar-besaran dan suku bunga mendekati nol. "Perlu diingat bahwa pendorong arus investasi ke logam mulia pada akhirnya bersumber dari dorongan kuat yang menurunkan suku bunga riil," kata TD Securities dalam sebuah catatan. Analis pasar berpendapat bahwa vaksin Covid-19 tidak mungkin menjangkau banyak orang dalam waktu singkat di Amerika Serikat. Mungkin ada lebih banyak kesulitan ekonomi, untuk bisnis yang sudah terpukul oleh gelombang pertama penguncian Covid-19 pada khususnya. Harga logam mulia lainnya, perak pengiriman Desember turun 20,3 sen atau 0,82% menjadi US$ 24,448 per ounce. Platinum pengiriman Januari naik US$ 13,8 atau 1,47% menjadi US$ 950,9 per ounce. PT Equityworld | Bursa Asia Menguat Terkerek Optimisme Vaksin Covid-19
PT Equityworld | Saham di Asia-Pasifik sebagian besar berada di wilayah positif pada perdagangan Selasa, 17 November 2020. Investor mulai optimistis terhadap keberhasilan vaksin covid-19. Melansir CNBC International, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,42 persen setelah menyentuh level tertinggi selama 52 minggu pada Senin. sementara Topix berada di atas garis datar pada awal perdagangan. Di Australia, S&P/ASX 200 naik tipis 0,44 persen, sementara Kospi Korea Selatan datar. Secara keseluruhan, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,11 persen. Dear Investor, Jadi Perlukah Aksi Ambil Untung Hari Ini? | PT Equityworld Kabar dari Pfizer dan BioNTech yang pada minggu lalu mengumumkan vaksin mereka lebih dari 90 persen efektif membawa sentimen positif. Hal ini sebelumnya juga mengerek Wall Street ke rekor tertinggi. "Pasar ekuitas berfokus pada implikasi pertumbuhan jangka menengah yang membaik, yang kemungkinan akan cerah mulai semester dua 2021 dan seterusnya. Namun lonjakan virus saat ini masih menghambat prospek pertumbuhan jangka pendek," ujar ekonom senior di ANZ Felicity Emmett Wabah di AS masih melonjak, dengan tambahan satu juta kasus baru virus dalam waktu kurang dari seminggu. Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, AS saat ini mencatatkan lebih dari 11 juta kasus covid-19. PT Equityworld | Harga Emas Dunia Naik, Ini Pendongkraknya
PT Equityworld | Emas kembali menguat pada akhir perdagangan Senin (16/11/2020) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga logam mulia ini terjadi di tengah investor mempertimbangkan kekhawatiran langsung atas meningkatnya kasus virus corona dan spekulasi dukungan ekonomi lebih lanjut bahkan ketika Moderna menjadi produsen obat kedua yang menyatakan hasil pengujian vaksinnya efektif. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, naik 1,6 dollar AS atau 0,08 persen ditutup pada 1.887,80 dollar AS per ounce. Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Per Gram | PT Equityworld Emas sempat turun 1,3 persen setelah Moderna mengatakan vaksin eksperimentalnya 94,5 persen efektif, tetapi ini lebih rendah dari penurunan dari lima persen setelah Pfizer pada Senin lalu (9/11/2020) mengumumkan vaksinnya 90 persen efektif. "Vaksin adalah berita yang sangat bagus, tetapi masalahnya akan memakan waktu cukup lama untuk menerapkannya bahkan di negara maju," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. Dia menambahkan, pasar telah menyesuaikan posisi minggu lalu di berita Pfizer. "Vaksin atau tanpa vaksin kami akan terus mengalami kesulitan ekonomi hingga kuartal ketiga tahun depan, kami akan membutuhkan stimulus moneter dalam jumlah besar dan kami sangat mungkin mendapatkan stimulus fiskal, yang pada akhirnya akan membantu memindahkan inflasi lebih dekat ke target," sebut dia. Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah naik lebih dari 24 persen tahun ini, terutama diuntungkan dari langkah-langkah stimulus global untuk meredam efek pandemi. Kasus virus corona melewati angka 11 juta di Amerika Serikat pada Minggu (15/11/2020). Sementara pasar mengantisipasi kembali normal pada paruh kedua 2021. "Itu masih menyisakan kesenjangan besar di beberapa ekonomi global yang perlu diisi oleh pemerintah dan bank sentral," kata analis Saxo Bank Ole Hansen. Para investor saat ini menunggu pidato Wakil Ketua Federal Reserve AS Richard Clarida pada 19.00 GMT. Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 2,7 sen atau 0,11 persen menjadi ditutup pada 24,802 dollar AS per ounce. Kemudian platinum untuk pengiriman Januari naik 31,5 dollar AS atau 3,52 persen menjadi ditutup pada 927,5 dollar AS per ounce. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |