Equityworld Futures | Duh, Sudah 2 Minggu Harga Emas Antam Bikin Elus Dada!
Equityworld Futures | Emas Antam menjadi salah satu instrumen investasi yang sangat seksi bagi masyarakat Indonesia di sepanjang tahun ini. Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung yang kami peroleh dari situs logammulia milik Antam, harga tiap gram emas per akhir tahun 2018 berada di level Rp 667.000. Seiring berjalannya waktu, harga terus merangkak naik hingga mencapai titik tertingginya di level Rp 775.000 pada tanggal 4 dan 5 September 2019. Jika dihitung, sejak akhir 2018 hingga tanggal 4 & 5 September harga emas Antam sudah memberikan cuan hingga 16,2%. Namun, kini harga emas Antam terlihat sudah kehabisan nafas. Sudah dua minggu harga emas antam membuat pelaku pasar mengelus dada. Sepanjang pekan lalu, harga emas Antam terkoreksi 1,57%. Pada pekan ini, harga emas Antam memang menguat, namun tipis saja yakni sebesar 0,4%. Kenaikan harga pada pekan ini tak mampu membalas koreksi pada pekan sebelumnya. Sejatinya, ada sentimen yang mendukung bagi harga emas Antam untuk menguat lebih signifikan lagi, yakni apresiasi yang besar yang dibukukan harga emas dunia. Melansir data Refinitiv, harga emas di pasar spot dunia melejit 1,9% pada pekan ini, dari level US$ 1.488,45/troy ons menjadi US$ 1.516,75/troy ons. Harga emas dunia menguat seiring dengan ketegangan yang terjadi di timur tengah. Pada akhir pekan kemarin, serangan menggunakan drone diluncurkan ke Arab Saudi dan menyebabkan kerusakan di kilang minyak terbesar dunia dan ladang minyak terbesar kedua di kerajaan tersebut. Kaum pemberontak Houthi yang berasal dari Yemen mengklaim menjadi pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun begitu, AS menuduh Iran sebagai dalang yang sebenarnya, sebuah tuduhan yang langsung dibantah sendiri oleh Iran. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS siap untuk melakukan serangan, namun pihaknya menunggu konfirmasi dari Arab Saudi terkait dengan dalang di balik serangan tersebut sebelum meluncurkan aksi balasan. Equityworld Futures Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, 23 September 2019 | Equityworld Futures Tuduhan dari AS ini kemudian dikonfirmasi oleh pernyataan dari koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi bahwa serangan ke infrastruktur perminyakan tersebut dieksekusi menggunakan senjata milik Iran dan tak berasal dari Yemen. Untuk diketahui, tensi antar AS dan Iran memang sudah memanas dalam beberapa waktu terakhir. Hubungan kedua negara mulai memanas pasca AS menarik diri dari kesepakatan internasional yang bertujuan untuk membatasi ruang gerak Iran dalam mengembangkan senjata nuklir. Menurut Trump, kesepakatan tersebut tak cukup dalam membatasi ruang gerak Iran. AS pun pada akhirnya kembali mengenakan sanksi ekonomi bagi Tehran. Bahkan, Trump sempat hampir meluncurkan serangan kepada Iran pada bulan Juni pasca drone asal AS ditembak oleh pihak Iran. Namun, Trump akhirnya melunak lantaran khawatir akan ada banyak korban jiwa yang berjatuhan jika serangan tersebut tetap dieksekusi. Kembali ke masalah serangan yang dieksekusi oleh Iran terhadap Arab Saudi, pada akhirnya Trump memang memutuskan untuk tak berperang melawan Iran. AS 'menghukum' Iran atas aksinya tersebut dengan menggunakan sanksi ekonomi dan bukan kekerasan. Namun tetap saja, potensi meletusnya perang antara AS dengan Iran yang sempat kental terasa pada pekan ini sukses membuat pelaku pasar menambatkan hatinya pada emas selaku safe haven.
0 Comments
Equityworld Futures | Bursa saham Asia menguat di hari terakhir perdagangan pekan ini
Equityworld Futures | Bursa saham Asia menguat di hari terakhir perdagangan pekan ini. Jumat (20/9) pukul 8.40 WIB, indeks Nikke 225 naik 0,49% ke 22.151. Hang Seng menguat 0,18% ke 26.519. Indeks Shanghai naik 0,18% ke 1.675. SEdangkan Taiex menguat 0,30% ke 10.927. Kospi naik tipis 0,04% ke 2.081. Sedangkan Straits Times naik 0,18% ke 3.164. Kebijakan moneter longgar yang dirilis bank-bank sentral besar dunia belakangan menjadi salah satu bahan bakar penguatan bursa. "Investor mulai menghitung kemungkinan percepatan ekonomi global tahun depan. Sejauh ini, China telah mengambil langkah untuk menopang ekonomi, bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Eropa melonggarkan kebijakan," kata Nobuhiko Kuramochi, chief strategist Mizuho Securities kepada Reuters. Equityworld Futures Miris! Bursa Saham Asia Hijau, IHSG Malah Merah Membara | Equityworld Futures Sentimen positif lain datang dari rencana pertemuan AS dan China awal bulan depan. Pertemuan pendahuluan dimulai sejak kemarin di Washington. Pertemuan awal ini akan membangun fondasi pertemuan tingkat tinggi di awal Oktober nanti. Equityworld Futures | Harga emas justru turun setelah The Fed memangkas bunga, ada apa?
Equityworld Futures | Harga emas justru turun setelah Federal Reserve memangkas suku bunga acuan. Kamis (19/9) pukul 7.37 WIB, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange merosot 1,19% ke US$ 1.497,70 per ons troi ketimbang harga kemarin pada US$ 1.515,80 per ons troi. Harga emas spot pagi ini turun lebih tipis, yakni 0,25% ke US$ 1.490,33 per ons troi daripada harga kemarin pada US$ 1.494 per ons troi. Harga emas justru turun setelah bank sentral AS The Fed menurunkan suku bunga acuan 25 basis points pada rapat kemarin. Padahal, biasanya harga emas meningkat ketika suku bunga turun. Ini terjadi karena suku bunga yang rendah menyebabkan investasi aset non emas menghasilkan return lebih tipis sehingga opportunity cost emas mengecil. "Harga emas turun karena hanya tujuh dari 17 anggota Federal Open Market Committee yang memperkirakan satu kali lagi pemangkasan hingga tutup tahun ini," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters. Wong menambahkan bahwa proyeksi tahun 2020/2021 juga masih dalam batas terukur dan prospek jangka panjang tidak berubah. Equityworld Futures Potensi Harga Emas Cetak Rekor Masih Terbuka! | Equityworld Futures Dalam proyeksi The Fed, pertumbuhan ekonomi AS diramal akan sebesar 2,2% tahun ini. Tingkat pengangguran akan bertahan pada 3,7% hingga tahun depan. "Harga emas turun karena hanya tujuh dari 17 anggota Federal Open Market Committee yang memperkirakan satu kali lagi pemangkasan hingga tutup tahun ini," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters. Wong menambahkan bahwa proyeksi tahun 2020/2021 juga masih dalam batas terukur dan prospek jangka panjang tidak berubah. Dalam proyeksi The Fed, pertumbuhan ekonomi AS diramal akan sebesar 2,2% tahun ini. Tingkat pengangguran akan bertahan pada 3,7% hingga tahun depan. Equityworld Futures | Ekspektasi Pasar terhadap The Fed Kerek Harga Emas
Equityworld Futures | Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berada di posisi Rp757 ribu per gram pada Rabu (18/9) atau naik Rp4.000 dari Rp753 ribu per gram pada Selasa (17/9). Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) naik Rp5.000 dari Rp675 ribu ke Rp680 ribu per gram pada hari ini. Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp403 ribu, 2 gram Rp1,46 juta, 3 gram Rp2,17 juta, 5 gram Rp3,6 juta, 10 gram Rp7,14 juta, 25 gram Rp17,75 juta, dan 50 gram Rp35,43 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,8 juta, 250 gram Rp176,75 juta, 500 gram Rp353,3 juta, dan 1 kilogram Rp706,6 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen. Berdasarkan data acuan perdagangan internasional Commodity Exchange COMEX, harga emas terkoreksi 0,27 persen menjadi US$1.509,3 per troy ons pada pagi ini. Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot turun tipis 0,02 persen ke US$1.501,6 per troy ons. Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan harga emas bakal terkonsolidasi hari ini berkat sentimen pengumuman hasil rapat dewan gubernur bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve. Ekspektasi pasar masih sama, yaitu mengharapkan pelonggaran kebijakan moneter dari The Fed berupa penurunan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. "Harga emas mungkin berkonsolidasi di kisaran US$1.493 sampai US$1.507 per troy ons jelang pengumuman suku bunga The Fed. Pelonggaran moneter bisa mendorong penguatan harga emas," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com. Equityworld Futures The Fed Bikin Bingung, Harga Emas Naik Lagi | Equityworld Futures Kendati begitu, menurutnya, harga emas tetap memiliki potensi penurunan harga berkat meredanya konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah yang terjadi pada akhir pekan lalu. Pada Sabtu (14/9), serangan drone mendarat di fasilitas perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco. Serangan itu diperkirakan membuat volume pasokan minyak mentah dunia akan menurun sekitar 5,7 juta barel atau 50 persen dari pasokan minyak. Selain itu, diproyeksikan pula bakal mengerek harga minyak mencapai US$10 per barel dalam beberapa waktu ke depan. Hanya saja, kekhawatiran mulai mereda berkat upaya invetigasi cepat dari pemerintah Arab Saudi akan serangan drone ini. "Pasca pengeboman, para pejabat terkait berusaha meredam isu sehingga konflik tidak meluas ke negara-negara lain. Harga emas pun bisa kembali turun," pungkasnya. Equity World | Harga Minyak 'Menggila', Wall Street Dibuka Turun
Equity World | Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Senin (16/9/2019) di tengah kekhawatiran kenaikan harga minyak mentah dunia bakal menekan pertumbuhan ekonomi global. Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) kehilangan 70 poin (0,3%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan bertambah menjadi 85 poin (0,3%) 30 menit kemudian ke 27.134,5. Indeks S&P 500 melemah 0,2% (5,3 poin) ke 3.002,1 sedangkan indeks Nasdaq surut 0,2% (16,5 poin) ke 8.161,8. Harga kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) melonjak lebih dari 9% ke level US$ 60,07 per barel. Lonjakan terjadi setelah fasilitas minyak Arab Saudi terbakar akibat serangan drone yang membuat hilangnya separuh pasokan minyak Saudi. Saudi Aramco, raksasa minyak milik pemerintah Saudi, dilaporkan akan memulihkan sepertiga produksinya pada Senin. Saham General Motors anjlok 3% setelah serikat pekerja di bawah United Auto Workers melancarkan aksi mogok menyusul kegagalan negosiasi kontrak kerja antara keduanya. Di tengah kondisi itu, harga minyak yang tinggi berpeluang memukul penjualan perseroan. Sementara itu, saham Airlines JetBlue Airways dan United Airlines anjlok masing-masing sebesar 3% sedangkan American Airlines kehilangan 6,5%. Sebaliknya, saham emiten energi seperti Devon Energy melesat lebih dari 12% sebelum penutupan sedangkan saham Marathon Oil melonjak 12,6%. Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu kemarin dalam cuitannya di Twitter menyatakan bahwa pasokan minyak AS dari cadangan minyak strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR) masih cukup untuk mengamankan suplai di pasar. Equity World Imbas Kilang Minyak Aramco Diserang, Harga Emas Dunia Melonjak | Equity World "Ini adalah tekanan terbesar terhadap suplai dunia. Dunia bergantung pada cadangan strategis saat ini dan anda akan melihat penarikan SPR," tutur chief commodities and energy strategist BCA Research Bob Ryan, dalam laporan riset, seperti dikutip CNBC International. Sentimen pasar juga tertekan oleh data produksi industri China yang melemah ke posisi terendah dalam 17,5 tahun. Produksi menguat hanya 4,4% pada Agustus sementara analis dalam polling Reuters memperkirakan bisa mencapai 5,2%. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |