Equity World | Pemilik Emas yang Sabar Ya, Harga Emas Ambruk Tujuh Hari
Equity World | Harga emas belum juga bersinar. Pada perdagangan Senin (19/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.950,12 per ton. Harganya melemah 0,37%. Equity World | Pasar Asia-Pasifik Bergerak Beragam Pagi Ini, Selasa (20/06), Wall Street Libur Pelemahan tersebut memperpanjang tren negatif emas. Sang logam mulia sudah melemah sejak 9 Juni tahun ini atau dalam tujuh perdagangan terakhir. Harga emas juga sudah jauh melandai dari US$ 1.977,88 per ton pada 1 Juni 2023 menjadi US$ 1.950,12 per ton kemarin. Harga emas sedikit membaik pada pagi hari ini. Pada perdagangan Selasa (20/6/2023), harga emas menguat tipis 0,07% di posisi US$ 1.951,44 per troy ons. Harga emas diperkirakan masih akan melemah sampai pelaku pasar menemukan katalis baru. Katalis tersebut diharapkan datang dari testimoni Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS pada Rabu dan Kamis pekan ini (21-22 Juni). Testimoni Powell diharapkan bisa memberi arah yang lebih jelas mengenai kebijakan The Fed ke depan. Pasalnya, pada rapat The Fed pekan lalu, Powell hanya mengisyaratkan jika The Fed akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini tanpa disertai keterangan besarannya dan kapan. Sebagai catatan, The Fed akhirnya mempertahankan suku bunga di kisaran 5-5,25% pada pekan lalu. Ini adalah pertama kali The Fed mempertahankan suku bunga setelah mengereknya sebanyak 10 kali sejak Maret 2022. Analis OANDA Craig Erlam menjelaskan emas akan bergerak di kisaran US$ 1.940-1.980 per troy ons. "Emas gagal menguat karena apa yag terjadi pekan lalu," tutur Erlam, dikutip Reuters. Ekonom dari TD Securities menjelaskan masih ada peluang emas untuk naik ke depan. Pasalnya, data-data ekonomi terbaru AS menunjukkan jika ekonomi mereka melemah. Data tenaga kerja AS justru memburuk. Klaim pengangguran tercatat 262.000 pada pekan yang berakhir pada 10 Juni, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar yang tercatat 249.000. Jumlah klaim pekan tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2021. Kenaikan klaim pengangguran yang meningkat bisa menjadi signal jika ekonomi AS melambat sehingga ada harapan inflasi turun tajam. "Kami memperkirakan inflasi akan segera melandai sehingga ada peluang untuk turun. Dengan fakta itu, emas diharapkan bisa membaik pada bulan-bulan ke depan," tutur analis ekonom dari TD Securities, dikutip FX Streets.com
0 Comments
Equity World | Prediksi Harga Emas Dunia Pekan Ini, Bakal Ambruk atau Melesat?
Equity World | Jakarta Harga emas stabil sepanjang Juni 2023, dengan diperdagangkan pada kisaran USD 1.940 dan sedikit di bawah USD 2.000 per ons. Tetapi analis memperingatkan bahwa setelah berminggu-minggu aksi harga sideways, harga emas siap untuk pergerakan yang lebih signifikan. Equity World | Bursa Asia Bergerak Tipis Senin (19/6) Pagi, Investor Mencermati Stimulus China "Emas telah diperdagangkan sideways cukup lama sehingga kita akan melakukan pergerakan yang lebih besar satu arah atau yang lain - menguji ulang level di USD 1.880 atau naik kembali ke sekitar USD 2.000," kata Pakar logam mulia Gainesville Coins Everett Millman dikutip dari Kitco, Senin (19/6/2023). The Fed sempat membuat pasar bingung pada Rabu dengan "jeda hawkish" dan janji dua kenaikan suku bunga lagi. "Apa yang dilakukan Fed netral untuk emas. Jeda bagus untuk emas. Tapi itu adalah jeda paling hawkish yang bisa kami dapatkan. Dan itulah mengapa emas diperdagangkan sideways," jelas Millman. Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya mengatakan harga emas bertahan dengan baik dalam menghadapi peringatan The Fed tentang dua kenaikan suku bunga lagi. "The Fed mengunci diri karena mereka mengisyaratkan akan melakukan itu sebelum pertemuan," kata Moya. "Ada kesalahan komunikasi oleh Ketua Fed Jerome Powell dalam beberapa minggu menjelang keputusan ini. Jika tidak, data mendukung kenaikan tersebut," lanjut dia. Moya menyatakan, Ketua The Fed Powell tidak berkomitmen untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juli, menyatakan bahwa bank sentral AS akan tetap bergantung pada data. "Ketua The Fed Powell sedang mencoba untuk mempertahankan opsionalitas. Ada kemungkinan kita bisa melanjutkan angka inflasi yang lebih rendah. iItulah mengapa emas tidak berada di USD 1.900," lanjut Moya Equity World | Tiga Indeks Utama Wall Street Kompak Menguat Setelah Keputusan The Fed
Equity World | Indeks utama Wall Street menguat pada hari Kamis (15/6) disokong kenaikan harga saham megacap. Imbal hasil US Treasury turun dan ikut mengangkat sentimen investor yang memburuk oleh komentar hawkish Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga tahun ini. Equity World | Wall Street Berseri: S&P 500 Melonjak ke Penutupan Tertinggi 14 Bulan Kamis (15/6) pukul 21.48 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,67% ke 34.206. Indeks S&P 500 naik 0,50% ke 4.394. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,49% ke 13.692. Penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) secara tak terduga naik pada Mei. Konsumen membelanjakan berbagai barang termasuk kendaraan, yang dapat membantu mendukung perekonomian kuartal ini. Seperangkat data ekonomi lain menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara stabil pada penyesuaian musiman 262.0000 untuk pekan yang berakhir 10 Juni. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 249.000 klaim untuk pekan terakhir. Imbal hasil US Treasury turun, mengangkat saham saham pertumbuhan yang sensitif terhadap suku bunga. Harga saham Apple, Microsoft, dan Meta Platforms naik antara 0,8% dan 1,3% di awal perdagangan. The Fed tidak menahan suku bunga Fed Funs Rate pada kisaran 5%-5,25% pada hari Rabu (14/6). Tetapi, bank sentral AS ini mengindikasikan bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga setidaknya setengah poin persentase tahun ini karena inflasi tetap bertahan dan ekonomi AS tetap tangguh. "Pasar suku bunga telah secara signifikan meninjau kembali prediksi lintasan suku bunga, tetapi pasar saham mengabaikannya karena keyakinan bahwa The Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga," kata Ronald Temple, kepala strategi pasar di Lazard kepada Reuters. CME Fedwatch memperkirakan peluang hampir 65% dari kenaikan suku bunga 25 basis poin pada bulan Juli, naik dari sekitar 60% sehari sebelumnya. Saham energi memimpin kenaikan di antara 11 sektor utama S&P 500, naik 1,4%, mengikuti harga minyak mentah yang lebih tinggi. Saham perusahaan China yang terdaftar di AS termasuk Alibaba Group dan JD.com naik hampir 3% setelah People's Bank of China memangkas biaya pinjaman untuk pinjaman kebijakan jangka menengah untuk pertama kalinya dalam 10 bulan. Equity World | Kenaikan Harga Emas Terpangkas ke US$1.945,2 Rabu (14/6), Dipicu Nada Hawkish The Fed6/15/2023 Equity World | Kenaikan Harga Emas Terpangkas ke US$1.945,2 Rabu (14/6), Dipicu Nada Hawkish The Fed
Equity World | Harga emas spot memangkas kenaikannya pada hari Rabu (14/6), setelah The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah, seperti yang diperkirakan. Tetapi bank sentral Amerika Serikat (AS) itu menunjuk kemungkinan kenaikan suku bunga dua kali lagi pada tahun ini. Equity World | The Fed Pertahankan Suku Bunga, Wall Street Ditutup Bervariasi Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,1% menjadi US$1.945,19 per ons troi. Harga Emas berjangka AS naik 0,5% menjadi US$1.968,9. The Fed, dalam proyeksi ekonomi baru, mengisyaratkan bahwa ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dan penurunan inflasi yang lebih lambat akan menghasilkan kemungkinan kenaikan biaya pinjaman sebesar setengah poin persentase pada akhir tahun ini. "Dua kenaikan lagi di dot plot untuk tahun ini merupakan kejutan hawkish.... Emas melemah tetapi terus mempertahankan level teknis utama di US$1.940," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York. "Jika (emas) dapat bertahan dari kejutan hawkish ini, itu akan memberikan dorongan bagi bullish emas." Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS karena hal itu meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Pedagang menambah taruhan bahwa The Fed akan segera kembali menaikkan suku bunga AS. Pedagang sekarang menghargai peluang 70% dari kenaikan suku bunga Fed pada bulan Juli, naik dari 60% sebelumnya, menurut alat CME Fedwatch. Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan terlalu dini untuk mengatakan inflasi akan terus turun meski para pejabat memperkirakan tekanan harga akan tetap pada tren yang mendingin. Sebelumnya pada hari Rabu, data menunjukkan harga produsen AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Mei, menandakan inflasi mereda. Data pada hari Selasa menunjukkan harga konsumen dimoderasi bulan lalu. "Anggota The Fed mengharapkan kenaikan suku bunga tambahan tahun ini yang memberikan tekanan pada emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam, High Ridge Futures. Equity World | IHSG Dibuka Hijau Mengekor Pesta Pora Wall Street
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari kedua minggu ini, Selasa (13/6/23), dibuka menguat tipis 0,02% menjadi 6.723,86. Pelaku pasar di Indonesia perlu memperhatikan beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar saham baik dari dalam maupun luar negeri. Equity World | Wall Street Mencapai Level Tertinggi Setahun Setelah Rilis Data Inflasi AS Pada pukul 09.03, IHSG masih menguat 0,19% ke level 6.735,46. Perdagangan menunjukkan terdapat 178 saham naik, 139 saham turun sementara 235 lainnya mendatar. Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 881 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 385 miliar. Sentimen positif yang diharapkan berasal dari luar negeri adalah pesta pora Wall Street yang berlanjut dan ekspektasi kebijakan The Federal Reserve (The Fed). Bursa utama Wall Street melanjutkan pestanya kemarin. Ketiga bursa utama mereka mengakhiri perdagangan di zona hijau dengan kinerja impresif. Kinerja sektor teknologi dan digital di Wall Street yang impresif diharapkan juga dapat mempengaruhi emiten sektor yang sama di Indonesia. Ekspektasi melunaknya kebijakan The Fed diharapkan dapat mendatangkan aliran modal ke pasar keuangan dalam negeri. Ekspektasi ini didorong oleh harapan pemeliharaan suku bunga acuan yang kencang, yang berpotensi menguatkan nilai tukar rupiah setelah sebelumnya melemah. Sentimen pasar mengenai ketidakpastian global dan tren suku bunga tinggi juga diharapkan mereda jika The Fed mempertahankan suku bunga. Rilis data inflasi AS untuk Mei 2023 juga menjadi faktor penting dari luar negeri yang dapat mempengaruhi pasar saham Indonesia. Pelaku pasar memperkirakan penurunan inflasi AS menjadi 4,1% (YoY) pada Mei 2023 dari sebelumnya 4,9% pada April. Tingkat inflasi AS masih jauh dari target The Fed yang berada di kisaran 2%. Di dalam negeri, investor perlu memperhatikan data Survei Penjualan Eceran April 2023 yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia (BI). Data penjualan eceran pada bulan April, yang merupakan bulan Ramadhan, menjadi perhatian karena biasanya mengalami lonjakan tajam. Penjualan eceran merupakan indikator penting untuk melihat perkembangan belanja masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Lelang tujuh seri Surat Berharga Negara (SBN) yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia juga perlu diperhatikan. Diharapkan adanya penawaran asing yang meningkat pada lelang tersebut. Selain itu, pembahasan belanja prioritas untuk tahun depan oleh Badan Anggaran DPR dan pemerintah, termasuk pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dan belanja subsidi, menjadi perhatian. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan berada di kisaran 6636-6789 oleh analis pasar dan CEO PT YUGEN Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya. William juga menekankan bahwa potensi pergerakan IHSG masih didorong oleh momentum musim bagi dividen dari emiten yang terdaftar di pasar modal Indonesia. Para pelaku pasar perlu mengikuti sentimen penting baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul dalam memantau perkembangan pasar saham. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |