Equityworld Futures | Waduh! Wall Street Dibuka Variatif Cenderung Melemah
Equityworld Futures | Bursa Amerika Serikat (AS) dibuka menyamping pada perdagangan Rabu (19/6/2019), karena investor masih menunggu hasil keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait dengan kebijakan moneternya. Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) dibuka menguat 36 poin pada pembukaan pagi, sebelum kemudian bertambah menjadi 56 poin atau 0,21% ke 6.521,57 pada pukul 08:40 waktu setempat (20:40 WIB). Sementara itu, indeks S&P 500 yang pada pembukaan menguat 0,1% justru berbalik melemah 0,05% (1,53 poin) ke 2.916,39. Indeks Nasdaq pada waktu yang sama juga melemah 13,43 poin (-0,14%) ke 7.940,45. The Fed dijadwalkan menetapkan suku bunga acuannya pada pukul 14:00 waktu setempat, atau dini hari waktu Indonesia. Pelaku pasar sudah memprediksi bank sentral bakal menahan suku bunga acuannya, tetapi mencari petunjuk berapa kali akan ada pemangkasan tahun ini. Sejauh ini, para trader sudah memperkirakan pelonggaran moneter secepatnya pada Juli. Mereka juga sudah bertaruh akan ada pemangkasan suku bunga pada September dan Desember. Gubernur Fed Jerome Powell dijadwalkan menggelar konferensi pers seusai sidang. "Yang dipantau hari ini adalah pernyataan di rapat FOMC dan konferensi pers Powell apakah mereka mengonfirmasi ekspektasi pasar akan adanya pemangkasan suku bunga (saat ini di kisaran 82%) pada Juli," tutur chief investment officer Bleakley Advisory Group Peter Boockvar, sebagaimana dikutip CNBC International. Opsi lain, lanjutnya, pelaku pasar harus lebih bersabar dan menggeser angka pertaruhan pemangkasan suku bunga kembali menjadi 50%, yang artinya memberikan ruang independensi bagi The Fed untuk menentukan kebijakannya terlepas dari upaya pasar memojokkan mereka. Equityworld Futures Cuan Jumbo! Harga Emas Tertinggi Dalam 5 Tahun | Equityworld Futures Jelang keputusan The Fed dalam sembilan hari terakhir ini, indeks S&P 500 telah terkoreksi. Ekspektasi adanya suku bunga rendah bakal membantu pasar bangkit bulan ini, setelah pada Mei tertekan akibat deraan sentimen negatif perang dagang AS dan China. Sementara itu, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow pada Selasa menampik kabar yang menyebutkan bahwa Presiden AS Donald Trump akan mendemosi Powell. Sejauh ini, Trump hanya mengatakan bahwa pihaknya akan "menunggu apa yang dilakukan" Powell. Indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq telah menguat setidaknya 6% pada bulan berjalan ini.
0 Comments
Equity World | Pembicaraan Perang Dagang Bawa Wall Street Dekati Rekor Tertinggi
Equity World | Wall Street melonjak pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), dengan indeks S&P 500 dekati rekor tertinggi. Pendorong utama kenaikan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut setelah AS memberikan sinyal akan kembali melakukan pembicaraan perdagangan dengan China. Sentimen tersebut seiring dengan kepercayaan dari investor bahwa Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan memangkas suku bunga acuan di tahun ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Mengutip Reuters, Rabu (19/6/2019), Dow Jones Industrial Average melonjak 1,35 persen dan berakhir pada 26.465,54 poin. Untuk S&P 500 naik 0,97 persen menjadi 2.917,75. Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,39 persen menjadi 7.953,88. S&P 500 telah naik 6 persen sepanjang bulan ini, dan hanya sekitar 1 persen dari rekor tertinggi sepanjang masa di awal Mei. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 akhir bulan ini. Pertemuan tersebut akan membicarakan masalah perdagangan antara kedua negara. “Kami tidak dapat mengabaikan mengenai kesepakatan China dan AS setelah melalui perang dagang yang berkepanjangan," jelas King Lip, analis dari Baker Avenue Asset Management di San Francisco. "Saya akan menunggu pertemuan G20 untuk melihat diskusi yang sebenarnya sebelum kita kembali ke mode risiko," katanya. Perang dagang AS-China dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi membuat investor Wall Street semakin berharap Federal Reserve akan memangkas suku bunga untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS, yang akan menjadi rekor terpanjang pada musim panas ini. The Fed diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan kebijakan dua hari ini. The Fed dijadwalkan untuk merilis pernyataannya pada pukul 2 siang waktu setempat. Equity World Apple Inc, Amazon.com Inc dan Microsoft Corp naik antara 0,8 persen dan 2,4 persen, dengan triumvirate teknologi berkontribusi lebih dari saham lainnya untuk peningkatan di S&P 500 dan Nasdaq. Boeing Co melonjak 5,4 persen, mendukung Dow Jones, setelah menerima pesanan untuk 737 jet MAX senilai lebih dari USD 24 miliar. Untuk diketahui, 737 MAX telah diistirahatkan sejak Maret setelah dua kecelakaan yang mematikan. Dengan sekitar dua minggu tersisa di kuartal kedua, rata-rata analis memperkirakan laba per saham S&P 500 kuartal kedua akan meningkat sebesar 0,2 persen, menurut data IBES dari Refinitiv. Pada awal April, perkiraan itu berada pada pertumbuhan 2,8 persen. PT Equityworld | IHSG Berpeluang Lanjutkan Koreksi, Simak Saham Pilihan Ini
PT Equityworld | Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih tertekan pada perdagangan saham Selasa (18/6/2019). Analis PT PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah mengatakan, eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China masih terus membayangi laju IHSG. Bahkan, kekhwatiran investor asing tentang kepastian tensi perdagangan tidak mereda setelah Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross menegaskan prospek kesepakatan tidak mungkin muncul dari kemungkinan pertemuan antara Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di KTT Kelompok 20 Osaka pada akhir Juni 2019. Oleh sebab itu, dirinya menilai IHSG kemungkinan besar masih tersungkur ke zona negatif pada rentang 6.163-6.230. "Dari dalam negeri, investor mengkhawatirkan pelemahan rupiah akan berlanjut pasca pemotongan suku bunga yang cukup santer terdengar di mana hal tersebut akan memicu peningkatan kembali utang luar negeri Indonesia," terang dia. Adapun utang luar negeri (ULN) hingga bulan April 2019 terdiri atas utang pemerintah yang ditambah dengan bank sentral sebesar USD 189,7 miliar dan utang swasta termasuk BUMN sebesar USD 199,6 miliar. Sementara itu, dari sisi teknis, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gustama menjelaskan candlestick indeks masih tertahan disekitar area resistance moving average. Pemerintah Buka 254.173 Lowongan CPNS dan PPPK di 2019, Berikut Rinciannya | PT Equityworld PT Equityworld Kata dia, investor hingga kini masih terlihat wait and see menunggu hasil keputusan suku bunga The Federal Reserve atau bank sentral AS. "Untuk hari ini, IHSG masih berpeluang terkoreksi wajar di kisaran 6.141-6.287," paparnya. Dari Binaartha Sekuritas, saham rekomendasi hari ini cukup beragam. Itu seperti saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Kemudian Reliance Sekuritas menyarankan investor untuk membeli saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Equity World | Harga Emas Naik Menjelang Rapat The Fed
Equity World | Harga emas naik tipis pada hari Senin jelang pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve yang dijadwalkan pekan ini. Emas berjangka, diperdagangkan di divisi Comex New York Mercantile Exchange, naik tipis 0,1% menjadi $ 1,345.45. Pertemuan Fed pada hari Rabu diharapkan menjadi acara terbesar untuk logam kuning minggu ini. Tidak ada penurunan suku bunga yang diharapkan pada pertemuan hari Rabu, tetapi pasar terus meningkatkan kemungkinan untuk pemotongan sepanjang 2019 karena kekhawatiran atas dampak negatif dari ketegangan perdagangan AS-China dan tanda-tanda penciptaan lapangan kerja yang lemah dan inflasi yang diredam dalam ekonomi Amerika terlihat mendukung sikap lebih dovish. Pada 4 Juni, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral akan bertindak “sesuai” untuk mengatasi risiko dari sengketa perdagangan. Secara umum, emas diuntungkan dari suku bunga yang lebih rendah Equity World Tanda-Tanda Kelelahan Bullish Menjelang The Fed | Equity World Dalam berita lain, risiko geopolitik yang meningkat di Timur Tengah yang melibatkan serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman disebut-sebut sebagai penarik untuk emas safe-haven hari ini. AS menyalahkan Iran atas serangan itu ketika Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan “tidak salah” bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, dia mencatat bahwa “Presiden (Donald) Trump telah melakukan semua yang dia bisa untuk menghindari perang. Kami tidak ingin perang.” Equityworld Futures | Ledakan Tanker di Oman Bikin Indeks Futures Wall Street Naik
Equityworld Futures | Indeks-indeks utama di bursa New York berpeluang sumringah lagi pada pembukaan perdagangan hari ini (13/6/2019) didorong saham energi yang naik karena lonjakan harga minyak dunia. Selain itu, harapan bahwa Bank Sentral AS/The Fed akan memotong suku bunga juga menjadi pelumas pasar saham. Pada pukul 19:46 WIB, kontrak future Dow Jones dan Nasdaq Composite mengimplikasikan kenaikan masing-masing sebesar 65,17 poin dan 21,71 poin. Sementara itu, S&P 500 diimplikasikan naik 7,16 poin. Hari ini harga minyak dunia melesat hingga 4% akibat dugaan serangan torpedo terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman yang berdekatan dengan Iran, dan Selat Hormuz. Kedua jalur tersebut termasuk jalur distribusi utama, di mana sekitar seperlima konsumsi minyak global melewati jalur itu, dilansir Reuters. Saham perusahaan minyak utama Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp masing-masing naik 1% di pra-perdagangan (premarket). Di luar itu, harapan bahwa The Fed akan bertindak untuk menghadapi perlambatan ekonomi dengan memangkas suku bunganya pun membuat pelaku pasar senang terutama menyusul pengajuan klaim asuransi pengangguran baru yang naik 3.000 file, atau menjadi 222.000 atau di atas konsensus Reuters sebanyak 216.000 file. Terlebih lagi, data inflasi Mei yang dirilis hari Rabu (12/6/2019) menunjukkan kenaikan yang moderat sebesar 1,8% secara tahunan, terkoreksi tipis dari capaian April yang tercatat di level 2% YoY. Beberapa hari sebelumnya, perekonomian AS juga tercatat hanya menciptakan 75.000 lapangan kerja. Ini menjadi kali pertama sejak 2019 penciptaan lapangan kerja tidak sampai 100.000. Equityworld Futures Saham energi mengerek Wall Street lebih tinggi | Equityworld Futures Namun, di lain pihak, pergerakan Wall Street masih dibatasi oleh kecemasan akan kelanjutan negosiasi dagang AS dan China. Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya berharap bisa mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Jepang pada 18-19 Juni mendatang. Jika pertemuan tersebut tidak terlaksana atau tidak membuahkan hasil, maka Trump menegaskan akan menerapkan bea masuk baru bagi impor produk China senilai US$ 300 miliar. Akan tetapi, kurang dari tiga pekan waktu yang tersisa, belum nampak adanya persiapan yang berarti. Selain itu, pihak Beijing juga belum mengkonfirmasi kehadiran Xi pada pertemuan tersebut. "Bagi China, ini semua terkait protokol untuk Xi (Presiden China) dan memastikan bahwa dia (Xi) dihormati," ujar seorang diplomat Asia. "China tidak akan ingin Xi pergi ke pertemuan dimana dia akan dipermalukan," tambahnya, dilansir Reuters. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |