Equity World | Harga Emas Melemah Tipis Setelah Pekan Lalu Rebound Tipis
Equity World | Harga emas spot melemah di awal perdagangan pekan ini setelah pekan lalu menguat. Senin (23/5) pukul 6.40 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.845,95 per ons troi. Equity World | Futures Wall Street Menguat tetapi Ketidakpastian Masih Kuat Harga emas spot turun 0,03% jika dibandingkan dengan akhir pekan lalu. Sementara harga emas kontrak Agustus 2022 di Commodity Exchange justru menguat 0,20% ke US$ 1.852,10 per ons troi. Harga emas turun pada hari ini setelah mencapai kenaikan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir. Pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi penyokong harga emas. Pelemahan nilai tukar dolar AS menyebabkan harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang non-dolar AS. HArga emas pekan lalu naik 1,7% di tengah sentimen risiko yang lemah. Alhasil, pasar saham cenderung tertekan dan memicu pelarian ke aset safe haven. Kekhawatiran potensi resesi turut membawa investor menghindari aset berisiko. "Data ekonomi yang lebih lemah menyokong harga emas ketika para trader mempertanyakan potensi kenaikan suku bunga The Fed yang bisa memicu resesi," kata analis TD Securities dalam catatan yang dikutip Bloomberg. Tapi, TD Securities memperkirakan harga emas masih sulit menguat lebih tinggi. Pasalnya, momentum penurunan harga dan sentimen negatif di pasar logam mulia masih kuat.
0 Comments
Equity World | Harga Emas Spot Naik 1,4%, Dipicu Melemahnya Dolar AS dan Yield US Treasury5/20/2022 Equity World | Harga Emas Spot Naik 1,4%, Dipicu Melemahnya Dolar AS dan Yield US Treasury
Equity World | Harga emas naik lebih dari 1% pada hari Kamis (19/5). Penurunan dolar dan imbal hasil US Treasury memperkuat daya tarik safe-haven emas setelah angka pekerjaan AS yang lemah menambah kekhawatiran ekonomi. Equity World | Wall Street Kembali Memerah karena Tenggelamnya Saham Cisco dan Apple Melansir Reuters, harga emas spot naik 1,4% menjadi US$1.840,97 per ons troi. Sementara emas berjangka AS ditutup naik 1,4% pada US$1.841,2. Harga emas turun mendekati level terendah empat bulan sebelumnya pada hari Senin dan naik sekitar 3% sejak dolar mundur dari level tertinggi 20 tahun. "Dolar jatuh dan imbal hasil secara signifikan lebih rendah dan ini adalah kabar baik untuk emas," kata Edward Moya, analis senior OANDA. Membuat emas batangan lebih murah untuk pembeli luar negeri, dolar turun 1%, sementara imbal hasil AS turun ke level terendah tiga minggu. Meskipun jumlah orang Amerika yang menganggur berada pada level terendah sejak 1969 di awal Mei, klaim pengangguran mingguan secara tak terduga naik minggu lalu. “Emas menarik aliran safe-haven karena fokus telah bergeser ke kelemahan di AS dengan klaim pengangguran meningkat dan semua pembicaraan negatif tentang inflasi. Ada cukup pesimisme terhadap saham global,” tambah Moya. Lebih lanjut membantu daya tarik logam safe-haven, pasar ekuitas global merosot lebih jauh karena tanda-tanda baru perlambatan pertumbuhan membuat investor menjual saham dan pindah ke aset safe-haven. Emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi. Namun, logam tersebut harus bertarung dengan dolar sebagai tempat berlindung yang aman akhir-akhir ini mengingat sikap kebijakan agresif Federal Reserve AS untuk melawan lonjakan harga. Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung tidak disukai ketika suku bunga naik. Penurunan harga emas baru-baru ini telah membantu daya tariknya di kalangan investor karena mereka terus mencari keamanan dari aset berisiko dan melakukan lindung nilai terhadap inflasi, Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index, menulis dalam sebuah catatan. Di tempat lain, harga perak spot naik 2,5% menjadi US$21,92 per ons troi, platinum melonjak 3,1% menjadi US$964,23, dan paladium naik 0,1% menjadi US$2.018,06. Equity World | Bursa Saham Asia Tersungkur Ikuti Wall Street
Equity World | Bursa saham Asia merosot tajam pada perdagangan Kamis pagi (19/5/2022) seiring koreksi besar di wall street. Equity World | Harga Emas Antam Hari Ini 19 Mei, Naik ke Rp973 Ribu per Gram Indeks Hong Kong Hang Seng melemah dan memimpin koreksi di bursa Asia. Indeks Hang Seng turun lebih dari 3 persen. Saham Tencet anjlok 8,1 persen setelah melaporkan kinerja keuangan kuartalan. Indeks Jepang Nikkei susut 2,6 persen. Indeks Topix merosot 2,13 persen. Adapun pemerintah Jepang laporkan ekspor Jepang naik 12,5 persen yoy pada April 2022. Realisasi ekspor tersebut lebih rendah dari perkiraan yang naik 13,8 persen, berdasarkan laporan Reuters. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,6 persen. Indeks Australia ASX 200 merosot 1,54 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 2,21 persen. Chief Investment AIA, Mark Konyn menuturkan, saat ini ada “bifurkasi” dalam sentimen pasar. “Di satu sisi, investor agak khawatir bahwa inflasi akan menahan dan melukai pendapatan, dan mengubah peringkat di pasar saham yang jelas sangat merugikan investor,” kata dia, seperti dikutip dari CNBC. Ia menambahkan, di sisi lain, investor khawatir tentang peluang pertumbuhan. "Seperti yang kami lihat tadi malam, kami melihat panduan dari Target, kami telah melihat panduan dari Walmart yang menunjukkan margin berada di bawah tekanan dan segera investor berlari,” ujar dia. Pada perdagangan Rabu, 18 Mei 2022, indeks Wall Street tertekan. Indeks Dow Jones melemah ke level terendah sejak Maret 2021. Indeks Dow Jones turun 1.164,52 poin atau 3,57 persen ke posisi 31.490,07. Indeks S&P 500 melemah 4,04 persen ke posisi 4.923,68. Indeks Nasdaq merosot 4,73 persen ke posisi 11.418,15. Dari Australia, tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman pada April berada di posisi 3,9 persen. "3,9 persen adalah tingkat pengangguran terendah dalam survei bulanan. Terakhir kali tingkat pengangguran lebih rendah dari ini pada Agustus 1974, ketika survei dilakukan setiap tiga bulan,” ujar Kepala Statistik Tenaga Kerja di ABS Bjorn Jarvis. Indeks dolar AS berada di posisi 103,77 dari posisi sebelumnya 103,5. Yen Jepang ditransaksikan di posisi 128,47 per dolar AS. Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali anjlok pada perdagangan Rabu, 18 Mei 2022. Indeks Dow Jones membukukan kerugian terbesar sejak 2020. Hal ini setelah ritel besar lainnya memperingatkan kenaikan tekanan biaya sehingga mengkonfirmasi ketakutan terburuk investor atas kenaikan inflasi dan mendorong aksi jual besar pada 2022. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 1.164,54 poin atau 3,57 persen menjadi 31.490,07, dan alami penurunan rata-rata terbesar sejak Juni 2020. Koreksi tersebut terbesar untuk Dow Jones sejak Maret 2021. Indeks S&P 500 melemah 4,04 persen ke posisi 3.923,68, dan alami penurunan terburuk sejak Juni 2020. Indeks Nasdaq tergelincir 4,73 persen menjadi 11.418,15 yang merupakan penurunan terbesar dalam indeks teknologi sejak 5 Mei. Dengan aksi jual di wall street, hanya delapan sektor saham di S&P 500 yang berada di zona hijau. Wall street kembali alami aksi jual besar-besaran setelah dua laporan kuartalan berturut-turut dari Target dan Walmart memicu kekhawatiran investor akan kenaikan inflasi yang mengurangi keuntungan perusahaan dan permintaan konsumen. Ini adalah penurunan Dow Jones kelima lebih dari 800 poin pada 2022 yang semuanya terjadi karena aksi jual saham meningkat dalam satu bulan terakhir. “Konsumen ditantang. Kamu mulai melihat pada akhir tahun, konsumen beralih ke kartu kredit untuk membayar kenaikan harga pangan, kenaikan harga energi dan itu sebenarnya menjadi jauh lebih buruk.” Ujar Chief Investment Officer Verdence Capital Advisors, Megan Horneman, dikutip dari CNBC, Kamis (19/5/2022). Ia mengatakan, hal tersebut akan merugikan tempat ritel terkemuka dan Walmart cenderung menjadi salah satunya. Saham Target merosot 24,9 persen pada perdagangan Rabu, 18 Mei 2022 setelah ritel melaporkan pendapatan kuartal I yang jauh lebih rendah dari perkiraan wall street karena biaya bahan bakar dna kompensasi yang lebih tinggi. Ritel juga melihat penjualan yang lebih rendah dari perkiraan untuk barang seperti televisi. Hal ini ditunjukkan Walmart yang mengunggah laba dari harapan karena biaya bahan bakar dan tenaga kerja lebih tinggi. Saham Walmart merosot 11 persen pada perdagangan Selasa, 17 Mei 2022. Kemudian koreksi saham Walmart berlanjut lagi pada Rabu, 18 Mei 2022 dengan turun 6,8 persen. “Jelas biaya transportasi penting dan berdampak pada (beberapa) perusahaan terbesar. Jadi saya pikir investor bertanya siapa selanjutnya,” ujar Pendiri Bokeh Capital. Equity World | Harga Emas Bikin Bingung, Kadang Naik Tapi Pagi Ini Turun
Equity World | Harga emas terus bergerak volatile. Pada perdagangan Rabu (18/5/2022) pukul 06:50 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.814,38 per troy ons. Melemah 0,02%. Equity World | Wall Street Kompak Menguat Berkat Saham Citigroup hingga Paramount Global Pelemahan emas hari ini melanjutkan tren pergerakan emas yang volatile dalam sepekan terakhir. Pada perdagangan Selasa (17/5/2022), harga emas ditutup melemah 0,50% di level US$ 1.814,67 per troy ons. Padahal, pada Senin (16/5/2022), emas ditutup menguat. Dalam sepekan, harga emas sudah melemah tipis 0,40% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga melemah 6,95% sementara dalam setahun turun 2,95%. "Pergerakan emas lebih mirip bulu daripada panah. Seperti bulu, pergerakan emas mengarah ke sana dan ke sini tergantung pada angin yang membawanya," tutur analis independen Ross Norman, seperti dikutip dari CNBC International. Setelah terkena dampak penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield surat utang pemerintah AS, pergerakan emas kini dipengaruhi data penjualan ritel AS. Penjualan ritel di Amerika Serikat meningkat 0,9% (month to month/mtm) di bulan April. Peningkatan penjualan ritel ini menunjukkan konsumen AS tetap berbelanja meskipun inflasi melonjak. Kondisi ini bisa membuat inflasi makin melambung sehingga The Fed akan bersikap semakin agresif. Jika The Fed makin agresif tentu saja akan berdampak negatif ke emas mengingat kenaikan suku bunga akan melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS. Penguatan dolar AS membuat harga emas makin mahal sementara kenaikan yield membuat emas tidak menarik karena tidak menawarkan imbal hasil. "Sentimen untuk logam mulia mulai beralih ke bearish dan ini tentu saja kabar buruk bagi emas. Harga emas bisa semakin jatuh jika The fed semakin hawkish," ujar Ryan McKay, dari TD Securities, kepada Reuters. Equity World | Wall Street Beragam, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Rontok
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena volatilitas pasar berlanjut, khususnya setelah ekonomi Tiongkok melambat. Equity World | Harga Emas Antam Hari Ini 17 Mei, Lompat ke Rp974 Ribu per Gram Mengutip Antara, Selasa, 17 Mei 2022, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 26,76 poin atau 0,08 persen menjadi 32.223,42. Indeks S&P 500 terkikis 15,88 poin atau 0,39 persen menjadi 4.008,01. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 142,21 poin atau 1,20 persen, menjadi 11.662,79. Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumen non-primer dan teknologi masing-masing tergelincir 2,12 persen dan 0,91 persen, memimpin kerugian. Sementara itu, sektor energi terangkat 2,62 persen, merupakan kelompok berkinerja terbaik. Indeks S&P 500 ditutup lebih rendah seiring dengan jatuhnya saham Tesla dan saham teknologi lainnya. Aktivitas ekonomi Tiongkok suram imbas lamanya lockdown yang berdampak besar pada konsumsi, produksi industri, dan lapangan kerja. Namun, saham-saham energi mendapat dorongan dari optimisme bahwa Tiongkok akan melihat pemulihan permintaan yang signifikan setelah kasus covid-19 mereda di wilayah tersebut. "Setelah reli besar pada Jumat kemarin, orang-orang melihat sekeliling dan bertanya apakah itu terasa berkelanjutan," kata ahli strategi investasi Ross Mayfield. Banyak saham pertumbuhan megacab Wall Street lebih rendah, dengan Amazon dan pemilik Google Alphabet kehilangan lebih dari satu persen dan membebani indeks S&P 500 dan Nasdaq. Twitter turun lebih dari 8,0 persen setelah Bloomberg melaporkan Elon Musk membeli perusahaan media sosial itu dengan harga lebih rendah dari yang sebelumnya disepakati. Tesla, yang dipimpin Musk, juga anjlok hampir 6,0 persen. Volume transaksi di bursa AS mencapai 11,3 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,2 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |