Equityworld Futures | Banyak Bursa Utama Asia Merugi Kecuali Bursa Indonesia dan India
Equityworld Futures | Banyak bursa saham utama kawasan Asia yang alami kerugian pada perdagangan sesi Asia hari Kamis (23/05) karena investor khawatir tentang ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China. Namun bursa saham New Zealand yang berhasil cetak untung. Bursa saham China Daratan tergelincir dengan indeks komposit Shanghai turun 0,84% dan komponen Shenzhen turun 1,67%. Demikian juga di bursa saham Hong Kong dengan indeks Hang Seng turun 1,3%. Di bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,62% yang mendapat tekanan jual sangat besar dari anjloknya saham indeks kelas berat dan konglomerat Softbank Group anjlok lebih dari 5% setelah berita bahwa staf Departemen Kehakiman AS merekomendasikan memblokir kesepakatan antara T-Mobile dan saingannya Sprint. Perdagangan saham di Korea Selatan alami pelemahan yang moderat dengan indeks Kospi turun 0,18% dengan tekanan kuat dari anjloknya saham SK Hynix lebih dari 1 persen dan dibatasi oleh lonjakan saham Samsung Electronics. Namun di kawasan Pasifik terjadi pergerakan yang mixed dengan bursa saham Australia masuk zona merah sedangkan bursa saham New Zealand cetak untung. Indeks ASX200 anjlok 0,27% oleh tekanan jual saham unggulan sektor perbankan dan pertambangan. Indeks NZX 50 menguat 0,18%. Equityworld Futures Harga Emas Bergerak Terbatas Respon Sikap Fed | Equityworld Futures Di India, indeks Nifty 50 naik sekitar 1,5% setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi baru saat penghitungan suara sedang berlangsung setelah pemilihan nasional negara itu. Sebagian besar jajak pendapat keluar menunjukkan koalisi Perdana Menteri Narendra Modi yang sedang menjabat mendapatkan mayoritas. Dan untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta alami pergerakan kuat pasca pengumuman KPU tanggal 21 Mei, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) melonjak 1,48 persen ke posisi 6027.34. Support kuat indeks dipicu oleh lonjakan saham-saham unggulan sektor infrastruktur dan industri dasar.
0 Comments
Equity World | Saham Asia Memberikan Sinyal Beragam Di Tengah Drama Politik Global
Equity World | Meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China atau kemarahan Presiden AS Donald Trump atas Iran, jangan lupakan pemilihan umum Australia, pasar Asia mengalami awal pekan yang sibuk hari ini. Namun, reaksi investor terhadap laporan berita politik adalah beragam di tengah sinyal-sinyal yang berbeda dalam beragam saham. MSCI, pengukur untuk saham Asia-Pasifik tidak termasuk Jepang, turun lebih dari 1,0% saat penulisan karena para pedagang menganggap laporan terbaru dari China meningkatkan perang tarif baru antara dua ekonomi terbesar dunia. Nikkei Jepang melonjak +0,30% pada saat penulisan, sedangkan Hang Seng China turun -0,3%. Lebih lanjut, ASX 200 Australia melonjak ke level tertinggi sejak Desember 2007 dengan laba mendekati 2,0% setelah Perdana Menteri Scott Morrison mencatatkan kemenangan mengejutkan dalam pemilihan umum dan menawarkan keringanan pajak beberapa jam setelah terpilih. NZX50 Selandia Baru juga mengikuti kenaikan mitra dagang terbesarnya dan tumbuh +0,30%. Equity World Perang Dagang Memanas, Bursa Saham Asia Volatile | Equity World Nada risiko global juga volatile seperti yang ditunjukkan oleh yield treasury 10-tahun AS tetap positif ke 2,4%. Dengan kemarahan terbaru Presiden AS atas Iran dan kesiapan China untuk membalas tarif AS yang kemungkinan mendorong para pedagang saham siap untuk segala kemungkinan, safe-havens dapat tetap mendominasi pikiran para pelaku pasar, yang pada gilirannya berefek negatif pada ekuitas. Padahal, hasil berita dari Australia dan Kanada dapat membantu mata uang terkait komoditas dan saham mereka. Equityworld Futures | Wall Street menguat akibat sinyal penundaan tarif mobil impor AS
Equityworld Futures | Wall Street melanjutkan penguatan. Rabu (15/5), Dow Jones Industrial Average menguat 0,45% ke 25.648,02. Indeks S&P 500 menguat 0,58% ke 2.850,96. Nasdaq Composite melaju 1,13% ke 7.822,15 pada akhir perdagangan dini hari tadi. Penguatan bursa saham ini terjadi setelah adanya laporan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menunda penerapan tarif mobil dan suku cadang impor. Prospek penundaan kenaikan tarif mobil dan suku cadangan impor selama enam bulan, serta pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bahwa dia akan segera melanjutkan pembicaraan dagang di China, menjadi tenaga bagi kenaikan bursa. Equityworld Futures Harga Emas Antam Tak Berubah Rp 678 Ribu Per Gram Hari Ini | Equityworld Futures Aksi jual yang terjadi di awal perdagangan langsung berbalik arah menguat. Bursa sempat turun karena penjualan ritel bulan April turun 0,2%. Data keluaran Departemen Perdagangan AS ini mengejutkan, karena penjualan ritel justru sebelumnya diperkirakan naik 0,2%. Penurunan ini pun terjadi setelah kenaikan 1,7% pada bulan Maret. Penjualan mobil melorot 1,1% bulan lalu. Penjualan toko elektronik dan peralatan rumah turun 1,3%. Penjualan pakaian juga turun 0,2%. Data produksi industri yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pun menunjukkan penurunan yang di luar dugaan pada bulan April. "Investor menganggap pernyataan presiden dan menteri keuangan sebagai sinyal melunak dalam negosiasi perdagangan,"kata Robert Pavlik, chief investment strategist, senior portfolio manager SlateStone Wealth kepada Reuters. Equity World | IHSG mencapai titik terendah tahun ini
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah. Indeks saham kembali turun 1,04% ke level 6.071,20, Selasa (14/5). Ini merupakan posisi IHSG terendah tahun ini. Pelemahan tersebut diikuti dengan aksi jual asing yang cukup besar. Net sell investor asing mencapai Rp 999,81 miliar. Analis Erdhika Elit Sekuritas Edo Ardiansyah mengatakan, adu pengenaan tarif impor antara AS-China masih jadi biang kerok penurunan IHSG. "Ini membuat sektor komoditas kelapa sawit dan batubara ikut melemah," kata dia, Selasa (14/5). Hal ini juga yang membuat pelaku pasar banyak melakukan aksi jual. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah. Indeks saham kembali turun 1,04% ke level 6.071,20, Selasa (14/5). Ini merupakan posisi IHSG terendah tahun ini. Pelemahan tersebut diikuti dengan aksi jual asing yang cukup besar. Net sell investor asing mencapai Rp 999,81 miliar. Equity World Setelah Dihantam Perang Dagang, Wall Street Berhasil Rebound | Equity World Analis Erdhika Elit Sekuritas Edo Ardiansyah mengatakan, adu pengenaan tarif impor antara AS-China masih jadi biang kerok penurunan IHSG. "Ini membuat sektor komoditas kelapa sawit dan batubara ikut melemah," kata dia, Selasa (14/5). Hal ini juga yang membuat pelaku pasar banyak melakukan aksi jual. Equity Worldm | Bursa Saham Asia 'Kebakaran', IHSG Juara 2 (dari Bawah)
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terperangkap di zona merah setelah ditutup terperosok ke level 6.056,27 atau anjlok 1,29% pada akhir perdagangan sesi I, Selasa ini (14/5/2019). IHSG menduduki posisi kedua dengan koreksi terdalam setelah indeks Hang Seng di Hong Kong. Kinerja IHSG kompak dengan performa bursa saham utama kawasan Asia yang juga bergerak di zona merah: indeks Hang Seng merosot 1,58%, indeks Straits Times anjlok 0,85%, indeks Nikkei 225 turun 0,71% dan indeks Shanghai terkoreksi 0,36%. Equity World AS-China Makin Panas! Harga Emas Antam Naik Gopek Lagi | Equity World Amerika Serikat (AS) dan China yang terus berseteru membuat saham-saham di Benua Kuning dilego investor. Hal ini dikarenakan kedua negara adidaya ini bukannya menekan kesepakatan, tapi malah memulai perang tarif baru. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |