Equity World | Harga Emas Spot Bertahan di Atas US$ 1.900 Per Ons Troi pada Pagi Ini (16/1)1/16/2023 Equity World | Harga Emas Spot Bertahan di Atas US$ 1.900 Per Ons Troi pada Pagi Ini (16/1)
Equity World | SINGAPURA. Harga emas spot bertahan di dekat level tertinggi dalam sembilan bulan di awal perdagangan sesi Asia hari ini (16/1). Penguatan emas dibantu oleh ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve. Equity World | Wall Street Menguat Ditopang Kinerja Saham Bank di AS Senin (16/1) pukul 07.45 WIB, harga emas spot sedikit berubah dan berada di level US$ 1.918,6 per ons troi. Sebelumnya, harga emas telah mencapai US$ 1.922,25 per ons troi, tertinggi sejak April 2022. Di sisi lain, harga emas berjangka terlihat turun tipis 0,1% ke posisi US$ 1.920,10 per ons troi. Keperkasaan emas datang karena sebagian besar pelaku pasar mengharapkan kenaikan suku bunga 25 basis poin (bps) pada pertemuan kebijakan The Fed berikutnya. Suku bunga yang lebih rendah cenderung bermanfaat untuk emas karena menurunkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Hal tersebut terjadi karena konsumen AS menjadi lebih percaya diri bahwa tekanan harga akan berkurang secara signifikan selama 12 bulan ke depan. Hasil survei pada hari Jumat (13/1) menunjukkan ekspektasi inflasi satu tahun di AS turun pada bulan Januari ke level terendah sejak musim semi 2021. Premi untuk emas fisik naik tajam di China minggu lalu, didukung oleh optimisme seputar pembukaan kembali di Negeri Tirai Bambu sebelum perayaan Tahun Baru Imlek. Sedangkan, pedagang India menawarkan diskon yang lebih curam karena rekor harga lokal yang tinggi merusak sentimen konsumen.
0 Comments
Equity World | Wall Street Naik pada Tanda Terbaru Pendinginan Inflasi AS
Equity World | NEW YORK, Saham Wall Street naik lagi Kamis (Jumat pagi WIB) setelah data Amerika Serikat (AS) menunjukkan moderasi inflasi. Pasar kini melihat ke depan untuk laporan pendapatan dari bank-bank besar. Equity World | Saham Asia Pasifik Dibuka Naik, Data Inflasi AS Tetap Jadi Sorotan Indeks harga konsumen (CPI) di Desember 2022 naik 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut data yang dirilis Kamis (12/1). Ini adalah kenaikan terkecil sejak Oktober 2021 dan pelonggaran enam bulan berturut-turut. Laporan tersebut sejalan dengan proyeksi dan menambah ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan beralih dari serangkaian kenaikan suku bunga yang sangat agresif. Beberapa analis mengeluarkan laporan yang memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase atau 25 basis poin (bps) di Februari 2023, turun dari kenaikan setengah poin persentase atau 50 bps di Desember 2022. Ryan Sweet, kepala ekonom AS di Oxford Economics, menyebut laporan itu sebagai langkah kecil lain ke arah yang benar. Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,6% ke level 34.189,97. S&P 500 berbasis luas naik 0,3% menjadi 3.983,17, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi naik 0,6% menjadi 11.001,10. Di antara masing-masing perusahaan, saham American Airlines melonjak hampir 10% karena menaikkan proyeksi pendapatannya untuk kuartal IV-2022 di tengah permintaan perjalanan yang solid. Anggota Dow Disney naik 3,6%, setelah pemegang saham aktivis Nelson Peltz mengumumkan kampanye proxy untuk bergabung dengan dewan perusahaan raksasa hiburan itu. Tapi saham KB Home turun 2,8% karena hasil kuartalan perusahaan jauh dari ekspektasi. Perusahaan homebuilder itu menggambarkan kondisi pasar saat ini menantang, karena tingkat hipotek yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi. Pasar menantikan banjir laporan keuangan perbankan AS pada Jumat (13/1), secara tidak resmi menunjukkan dimulainya musim laporan pendapatan triwulanan. Kelompok perusahaan yang merilis laporan keuangannya termasuk JPMorgan Chase dan Bank of America. Equity World | Was-Was Data Inflasi AS, Laju Kenaikan Harga Emas Tertahan
Equity World | Jakarta, Harga emas sedikit tertahan menjelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk Desember. Laju inflasi tersebut akan sangat menentukan arah kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) ke depan dan harga emas ke depan. Equity World | Wall Street Melonjak, Didorong Optimisme Investor Jelang Rilis Data Inflasi Pada perdagangan Kamis (12/1/2023) pukul 06:22 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.876,95 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,04%. Meski menguat pada Kamis pagi hari ini, harga emas lebih rendah dibandingkan perdagangan dua hari sebelumnya setelah ditutup melemah kemarin. Pada perdagangan Rabu (11/1/2023), harga emas melandai 0,05% ke posisi US$ 1.876,2 per troy ons. Pelemahan kemarin memutus kinerja positif emas yang menguat pada tiga hari perdagangan sebelumnya yakni pada 6-10 Januari 2023. Harga emas masih menguat 2,4% secara point to point dalam sepekan. Harga emas juga melonjak 5,4% sementara dalam setahun menanjak 2,8%. Seperti diketahui, AS akan mengumumkan inflasi Desember Kamis malam nanti pukul 20: 30 WIB. Konsensus pasar menunjukkan inflasi akan melandai menjadi 6,4-6,5% pada (year on year/yoy) pada Desember dari 7,1% (yoy) pada November 2022. "Emas sempat rally sebelum ini dan harganya masih bisa terus menguat jika tren penurunan inflasi AS terus terjadi," tutur Ed Moya, analis dari OANDA, dikutip dari Reuters. Sebagai catatan, inflasi AS melandai dari puncaknys sebesar 9,1% (yoy) pada Juni menjadi 8,2% pada September dan 7,7% pada Oktober 2022. Inflasi yang melandai bisa menjadi pertimbangan The Fed untuk semakin melonggarkan kebijakan moneter ketatnya. Emas memang menjadi hedging inflasi tetapi lonjakan inflasi AS yang sangat tinggi juga berdampak negatif ke emas. Pasalnya, laju inflasi yang tinggi membuat The Fed sangat agresif. Kebijakan agresif The Fed ini melambungkan dolar AS sehingga emas semakin mahal dan tidak menarik. "Akan menjadi hal yang sangat besar jika data menunjukkan inflasi AS turun lebih cepat dari proyeksi," ujar analis OANDA lainnya Craig Erlam. Harga emas juga akan ditopang oleh proyeksi Bank Dunia. Bank Dunia, Rabu (11/1/2023), memangkas pertumbuhan global 2023 menjadi 1,7%, dari sebelumnya sebesar 3%. Angka pertumbuhan 1,7% menjadi yang terendah sejak 1991, kecuali resesi tahun 2009 dan 2020 yang disebabkan oleh krisis keuangan global dan pandemi. Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan pertumbuhan pendapatan masyarakat di hampir setiap bagian dunia kemungkinan akan lebih lambat dibanding dekade sebelum Covid-19. Perlambatan terutama terjadi karena ketatnya kebijakan moneter. Emas adalah aset aman yang semakin dicari saat kondisi perekonomian memburuk. Equity World | Ditutup Anjlok 1,52%, IHSG Amblas ke Area 6.500
Equity World | JAKARTA, Dibuka melemah 17,05 poin (0,25%) ke level 6.671, IHSG amblas hingga ke area 6.500 pada penutupan sesi I, Selasa (10/1/2023). IHSG ditutup anjlok 101,44 poin (1,52%) ke level 6.586,82. IHSG hari ini bergerak bervariasi 6.571 – 6.690. Saham sektor keuangan catat penurunan paling besar, karena terpangkas 2,23% Equity World | Duh, Bursa Asia Mulai Loyo Lagi Nih, IHSG Gimana? Selama sesi I, nilai perdagangan mencapai sekitar Rp 7,43 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 762.299 kali transaksi. Sebanyak 133 saham mencatatkan kenaikan, 396 saham terkoreksi, dan 173 saham stagnan. Seluruh saham-saham unggulan berguguran pada penutupan sesi I. Berdasarkan website IDX pada pukul 11.24 WIB, saham-saham blue chip yang tergabung dalam LQ45 terjerembap 2,11%, Investor33 anjlok 2,16%. Sedangkan saham-saham syariah tergabung dalam JII terkoreksi 1%. Tidak hanya itu, seluruh sektor saham juga rontok. Hingga menyeret IHSG amblas ke area 6.500. Saham sektor keuangan mencatatkan penurunan paling besar dibandingkan sektor-sektor saham lainnya pada perdagangan sesi I. Karena saham sektor keuangan terpangkas 2,23%. Disusul penurunan saham sektor kesehatan 1,54%, sektor barang baku 1,34%, sektor konsumen primer 1,29%, dan sektor konsumen non primer 1,05%. Pada penutupan sesi I, mayoritas bursa saham Asia memerah. Shanghai (Tiongkok) melemah 0,18%, Hang Seng (Hong Kong) jatuh 0,34%, dan Straits Time (Singapura) turun 0,88%. Sedangkan Nikkei (Jepang) naik 0,74%. Equity World | Makin Bersinar, Harga Emas Terbang ke Level Tertinggi 8 Bulan
Equity World | Jakarta, Emas makin bersinar terang. Harganya bahkan berada di kisaran tertinggi selama delapan bulan terakhir. Pada perdagangan Selasa (10/1/2023) pukul 06:22 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.870,48 per troy ons. Harga melandai 0,06%. Equity World | Ditopang Data Ekonomi Baik, Wall Street Lanjutkan Reli Kendati melemah tipis, emas sempat terbang pada hari sebelumnya. Pada perdagangan Senin (9/1/2023), emas ditutup menguat 0,32% di posisi US$ 1.871,59 per troy ons. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 6 Mei 2022 atau delapan bulan terakhir. Harga emas masih menguat 1,7% secara point to point dalam sepekan. Harga emas juga menguat 4,1% sementara dalam setahun menanjak 3,8%. Penguatan emas ditopang oleh ambruknya dolar Amerika Serikat (AS). Indeks dolar ditutup di posisi 103,001, terendah sejak pertengahan Mei 2022 atau tujuh bulan lebih. Pelemahan mata uang Greenback akan menguntungkan emas karena harga sang logam mulia semakin murah sehingga semakin terjangkau untuk dibeli. Dolar AS sendiri melemah karena bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan mengendurkan tingkat kenaikan suku bunga mereka tahun ini. "Suku bunga akan terus naik tetapi juga akan ada batasnya. Pelaku pasar emas sudah melakukan priced in terhadap kenaikan tersebut. Secara teknis, emas masih punya ruang untuk terus menguat," tutur analis RJO Futures, Bob Haberkorn, dikutip dari Reuters. |
AuthorPT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. |